"kapan lagi gue bisa kaya gini" batin arga tersenyum

"udah dong nangisnya, gue beliin ice cream deh" ucap arga

"beneran?" tanya via berbinar-binar

"iya" ujar arga menghapus jejak air mata dipipi via. via terdiam, sedetik kemudian ia tersadar bahwa ia baru saja menangis dipelukan arga.
merah merona perlahan muncul dipipi via

"yuk, lap dulu tuh ingusnya" ujar arga terkekeh

"ihh nyebelinn" ucap via memukul lengan arga dengan kesal

arga tertawa melihatnya, lalu ia menggandeng tangan via pergi membeli ice cream yang ia janjikan

via melupakan apa yang barusan ia lihat di rumah sakit via pun mulai sadar bahwa selama ini gilang memperlakukan dia dengan istimewa hanyalah sebatas teman atau pun sahabat.

gilang pun tidak memiliki perasaan yang lebih terhadap via, perasaannya hanya untuk sinta sampai kapanpun

via menghembuskan nafasnya pelan. arga yg melihatnya pun tersenyum paksa

" ternyata cinta lo itu bukan untuk gue" batin arga

"kenapa lo bisa suka sama gilang?" tanya arga ditengah-tengah ia memakan ice creamnya

"ganteng, baik orangnya" ucap via terfokus untuk menghabiskan ice cream nya

"gue dah selesai, mau balik kerumah sakit?" tanya arga setelah selesai menghabiskan ice creamnya

"bentar dulu"

setelah selesai mereka kembali kerumah sakit. sesampaunya disana ternyata sinta sudah siuman dan ditemani kak bani disampingnya.

gilang pergi entah kemana, via berusaha tidak mempedulikannya. via tersenyum setelah kak bani dan sinta menatapnya

"gimana keadaan lo sin?" tanya via tersenyum

"udah baik kok, maaf ya gue ngrepotin kalian semua, mama sama papa lo juga vi" ucap sinta berkaca-kaca

"gapapa kok, kalo gue ada diposisi lo apakah mama sama papa sekhawatir itu" ujar via tersenyum kecut

"via! lo ngomong apaan sih dek!" ucap kak bani berjalan mendekat

"lo masih marah sama mereka vi? gue mohon maafin mereka, gue tau lo pasti kecewa sama mereka tapi apa lo tau gimana keadaan mereka waktu itu tanpa lo dan kak bani? setiap malem mereka meluk foto kalian berdua sambil nangis. gue minta maaf banget sama kalian yg udah misahin kalian semua. gue bener-bener minta maaf via, kak bani." ujar sinta menangis dan merasakan sesak didadanya

arga langsung memanggilkan dokter, tak memerlukan waktu lama dokterpun datang bersama seorang suster

via yang mendengarnya pun menangis sejadi-jadinya kak bani memeluk tubuh via yang hampir terjatuh kelantai

"maaf bisa tunggu diluar" ucap salah satu suster untuk menyuruh mereka keluar

mereka pun keluar. kak bani berusaha memberikan ketenangan kepada via yg masih menangis dipelukannya

"ngga hiks.. nggak mung hiks..kin kak!" ucap via sesenggukan

"stt udah jangan nangis" ucap kak bani menengangkan. setelah via merasa tenang mereka pun mengobrol

"kak bani percaya kalo mereka sayang sama kita?" tanya via dengan mata sembamnya. kak bani tersenyum

"ngga ada orang tua yang ngga sayang sama anaknya, sekalipun anaknya itu nakal susah diatur" ucap kak bani tenang

"tapi mereka kok kelihatan sedih dan khawatir sama sinta dari pada kita anaknya sendiri" ucap via berkaca-kaca. kak bani memegangi kedua pundak via memberikan kekuatan (kekuatan super kali ah wkw)

"dek dengerin baik-baik. mama sama papa tau kalo kita anak yang kuat. mereka terlihat sedih dan khawatir sama sinta bukan berarti mereka lebih sayang sama sinta dek. meraka tau sinta itu orang yang mudah rapuh apa lagi semenjak kematian ortunya. kakak yakin pasti kamu juga kasihan sama dia"

via mengangguk

"sama kakak mama papa juga merasa kasihan sama dia, dua udah ngga punya siapa-siapa lagi. kita harus bersyukur masih punya mama sama papa. tapi bukan berarti kita membantu sinta karna rasa kasihan atau iba tidak dek. mama sama papa diberi amanat oleh alm. tante sama om untuk menjaga sinta seperti anaknya sendiri (malika kali ah wkw). nah mama sama papa kelihatan khawatir dan sedih karna mereka merasa gagal untuk menjaga sinta. kita sebagai anaknya ngedukung mereka bukan malah kaya gini. sekarang kita berdoa agar sinta baik-baik aja ya dek" ucap kak bani panjang lebar dan menghapus air mata dipipi via

"maafin via kak, via ngga bermaksud kaya gitu. via sayang kalian semua" ucap via memeluk kakaknya tersayang

dokterpun keluar mereka semua langsung menghampiri dikter tersebut

" bagaimana dok keadaannya?" tanya kak bani

"tolong jangan buat pasien tertekan, pasien sekarang sedang tidur. saya permisi"

"terimakasih dok"ucap arga

###
special hari ibuu😚

semoga sukaa:)

KAKEL NYEBELIN [END]✔ (BELUM DIREVISI) Where stories live. Discover now