"Ok, event apa?"

"Kondangan, di Gedung PPP."

"Dijemput?"

"Janjian di balaikota."

"Aku jemput di kos, aku anter ke balaikota."

"ga usah! ngapain?"

"Aku ga mau 6 kencan ku gagal karena kamu kenapa-kenapa. lagian kok ga jemput di kos sich?"

"Mas kan tahu, Kalo mobil ga bisa nyampek di depan rumah. Berenti dulu di depan kampung. Ketemu rumah kos, terus masuk lorong sempit lagi. Mereka ga mau ribet."

"Itu bukan lelaki sejati" umpat Angga.

"Minggu nya ulang tahun Nesa" lanjut Angga.

"Iya, aku juga di undang"

"Ga masuk itungan yang taruhan lho" ucap Angga.

"Ok! aku berangkat sendiri"balas Nara

"Aku jemput Byan" 

"Kalo jemput, termasuk ke hitungan taruhan" ucap Nara santai.

"Kan kamu enak, antar jemput gratis"

"Jemput, masuk hitungan. Ga jemput, ga masuk." Nara tetap pada pendiriannya.

"OK! Ok!" ucap Angga mengalah.

**************

Sabtu jam 18.00 Angga sudah tiba di kos Nara, mereka menuju balaikota.

"Berapa jam?" tanya Angga sambil mengemudi.

"2 jam"

"Jam 9 malam uda di sini?"

"ya kurang lebihnya jam segitu" 

Nara menjalani dramanya, dan sebelum pukul 21.00 Angga sudah tiba menunggu Nara. Tak lama terlihat Nara turun dari mobil, lalu beralih ke mobil Angga.

"Mas uda beli kado?"

"Belum! Besok temani beli kado dulu ya?"

"Ok! Mau beli apa untuk Nesa?" tanya Nara

"Baju mungkin"jawab Angga.

"Beli mainan aja!"

"Ibu nya bilang baju aja"

"Mas, yang ulang tahun kan Nesa, pasti dia lebih suka di belikan mainan dari pada baju."

"Ya udah, terserah kamu aja."

Minggu Jam 13.00

"kan undangannya jam 4 sore!" ucap Nara setelah tahu Angga yang berdiri di balik pintu kamar kosnya.

"katanya mau beli kado dulu. Belum mandi ya?" Angga duduk di bibir kasur Nara.

"It's Sunday! lazy time Sir!" balas Nara yang duduk di lantai berhadapan dengan meja kecil dimana ada laptop di atasnya.

"Abis ngerjain skripsi?" tanya Angga melihat Nara yang asyik dengan laptopnya.

"Uda selesai, cuma revisi kata-kata aja ada yang typo"

Angga merubah posisi duduknya, mendekati Nara.

Angga duduk dipinggir ranjang, dimana dua pahanya mengapit tubuh Nara yang duduk dibawahnya.

"itu kurang huruf a" ucap Angga dengan membungkuk, dada Angga menyentuh punggung Nara, membuat tubuh Nara berdesir. 'Dasar Orang Ganteng! Ada aja caranya!' Nara membatin. 'Posisi ini ga sehat untuk jantung, bisa mati muda' lanjut Nara dalam hati.

Usai menambah huruf yang dimaksud, Nara mematikan lappy nya. Dia tak mau terlalu lama dengan posisi seperti ini. Dia menjauh dari tubuh Angga. Dan melanjutkan ke kamar mandi. Meninggalkan Angga yang duduk terdiam sambil melihat acara TV.

#5 A Drama (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang