Angga sudah tiba didepan kamar Nara.

"Belum jam 7" ucap Nara setelah membuka pintu kamarnya dan berbalik ke cermin untuk berdandan.

"Kan aku ga mau rugi!"

"Gratis kali!" ucap nara sambil memutar bola matanya

Angga tertawa mendengar ucapan Nara.

"By, ntar yang mesra, supaya mereka yakin kalo kamu pacar aku"

Nara menoleh ke arah Angga, " jadi ntar Mas minta di apain?"

"terserah kamu dech, kalo aku yang aneh-aneh kamu nya yang marah."

"Ga bakal! it's just a Drama, Mas." balas Nara.

"Ok, ntar aku liat situasinya."

Setelah melewati jalanan yang cukup ramai, mereka tiba di salah satu gedung serba guna.

"Now Action!" ucap Angga saat membuka pintu penumpang.

Nara terkekeh dan memukul badan Angga. Tanpa diperintah, tangan Nara memegang lengan Angga. 

"Mas ngapain datang ke resepsi mantan?" tanya Nara sambil berjalan menuju pintu utama.

"Kalo ada undangan, hukumnya wajib datang. Lagian ntar kalo ga datang, dipikirnya aku belum move on, atau aku marah. Padahal kita uda break waktu jaman kuliah dulu."

Angga menyapa beberapa tamu yang dikenal sebagai teman kuliahnya, tentu saja dia juga mengenalkan Nara sebagai kekasihnya. Nara pun tak keberatan, ini hal biasa, customer nya sering mengklaim Nara sebagai kekasih.

Banyak di antara mereka menilai Angga dan Nara sangat serasi.

"Yuk salaman ke mempelai!" Nara memotong pembicaraan. Angga pun menyetujui ajakan Nara. Mereka mengantri untuk bersalaman, dan Angga melingkarkan lengannya di pinggang Nara. Pria itu memainkan jempolnya membuat Nara geli.

"Mas geli" bisik Nara di telinga Angga, hingga dia bisa mencium aroma segar tubuh Angga.

"Berarti cowoknya cakep" balas Angga dengan berbisik, dan berhenti memainkan jempolnya.

"Ga ada hubungannya" bisik Nara lagi, dan menghirup aroma Angga. Rasanya gadis itu tak bosan dengan aroma Angga.

"Kamu wangi, aku suka" puji Angga dengan masih berbisik. Pujiannya membuat hati Nara berbunga. 'Ini Drama Byanara!' Nara mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak terbuai.

"Playboy Kadal!" ucap Nara menggerutu yang masih didengar Angga. Dan Angga pun mencubit pinggang Nara.

"Mas!" pekik Nara lirih, dengan mata melotot bentuk protesnya, sedangkan Angga hanya tersenyum.

"Pake parfum apa sich?" 

"Asli ini Mas"

"iya apa?"

"minyak kapak" bisik Nara sambil menahan senyum.

Angga mencubit lagi pinggang Nara.

"Mas Anggaaaaa!" Nara merengek manja dengan tatapan memohon, Angga tersenyum dan membenturkan sebelah kepalanya ke kepala Nara dengan pelan. Hingga mereka berdiri didepan mempelai.

Si Mantan Angga selaku pengantin wanita mengatakan bahwa Angga dan Nara adalah pasangan yang serasi. Nara menanggapi hanya dengan senyuman, sudah biasa baginya mendapat pujian serasi dengan yang ini, serasi dengan yang itu. Begitu juga dengan Angga, dia hanya bisa tersenyum.

"Kencan gratis pertama selesai!" ucap Nara didalam mobil.

"Masih 6 kali lagi By"

"Sabtu depan aku ada job. Sori Mas!"

#5 A Drama (END)Where stories live. Discover now