"Bi, Daren berangkat ya bi, mang Daren berangkat ya. Jaga Rumah baik baik,"
Ucap Daren dengan menyalami Bi Siti dan Mang Rahmat.

"Iya den, Den Daren jaga diri baik-baik ya den," balas Bi Siti dengan air mata yang sudah mengalir di pipi nya.

"Den Daren sukses di Jember ya," Sambung Mang Rahmat.

Memang Art juga sopir nya itu sangat dekat dengan Daren.

"Sudah bi jangan nangis," ucap Daren.

"Jaga rumah ya bi, mang. Saya pergi dulu. Lusa saya pulang kok," pamit Rani.

"Iya nyonya. Hati hati," ucap Mang Rahmat dan Bi Siti Bersamaan.

***

Kini Daren telah tiba di Bandara, terlihat kedua sahabatnya yang sedang menunggunya.

Entah lah rasa nya berat, jika harus berpisah dengan kedua sahabatnya itu, pasalnya ia telah bersahabat semenjak menginjak SMP. Persahabatan itu hadir saat
ketiga lelaki itu memiliki hobby yang sama, yaitu basket dan balapan.

"Daren, Jangan lupain kita bro," Veno sambil merangkul Daren.

"Maafin kita kalo ada salah sama Lo selama ini Ren," lanjut Kiki juga ikut merangkul kedua sahabatnya itu.

Senyum mengembang dari sudut bibir Rani melihat indahnya persahabatan putranya itu.

"Semoga Lo sukses di Jember Ren,"  sambung Kiki.

"Gue ga akan lupain kalian kok. Santai elah, cuma ke Jember. Kan masi bisa ketemu, Gue janji deh kalo liburan, gue bakalan kesini. Ingat, persahabatan kita gak akan putus sampai disini," ucap Daren  setelah melepas rangkulan sahabatnya.

Apa yang paling kalian benci dari pertemuan? Perpisahan bukan?

Itulah yang Daren rasakan ia tidak suka dengan perpisahan.

Tetapi bagaimana pun itu adalah keputusannya. Dan harus ia jalani.

"Udah ya perpisahan nya,  5 menit lagi kita akan check in," ucap Rani.

"Eh iya Tante," balas Veno.

"Hati-hati Daren," ucap Veno dan Kiki bersamaan.

"Bye," balas Daren sambil melambaikan tangan.

" You are not only friends, but my brother," batin Daren.

***

Jember

Jember adalah kota kelahiran papa Daren, Wira.

Di Jember, Daren akan tinggal dengan Oma dan sepupunya, yaitu Arda.

Arda, sepupu Daren yang umurnya beda 1 tahun lebih tua Dari Daren.

Mama Arda adalah kakak dari Papa Daren. Yaitu Vira.

Orang tua Arda juga tinggal di Bandung. Tetapi Arda lebih memilih tinggal di Jember untuk menemani Oma nya.

"Senin kamu sudah mulai sekolah, Kamu satu sekolah dengan Arda," ucap Wira.

"Kamar kamu di Lantai atas disebelah Kamar Arda," lanjut Wira.

"Iya pa," jawab Daren dan langsung menuju lantai atas dengan membawa barang-barang nya.

***

Hari sudah mulai gelap, terlihat begitu banyak bintang menghiasi langit hitam.

Setelah menata barang-barang nya Daren langsung merebahkan tubuhnya yang sangat lelah itu.

Beberapa menit kemudian rasa haus pun menyerang kerongkongan nya.

Sudah lama ia tidak ke Jember, terakhir kali saat ia masih memasuki Sekolah Dasar (SD).

LIT ME UP! [REVISI]Where stories live. Discover now