Tedi terkekeh mendengar ocehan dari mulut Nara.

Gadis dan jejaka itu memasuki gedung pertemuan yang sudah dihias sedemikian rupa layaknya resepsi pada umumnya.

Nara memegang lengan Tedi, mereka berjalan seperti sepasang kekasih.

Tedi memperkenalkan Nara sebagai teman dekat. "Makasih ya, uda temani aku. Hari ini aku bebas dari tekanan mereka." ucap Tedi yang tangannya melingkar dipinggang Nara.

"Aku juga seneng dapat duit." ucap Nara lirih yang hanya didengar oleh Tedi, di susul tawa kecil Tedi.

"Kamu tunggu sini ya, mau apa? aku ambilin!" Tedi menawarkan.

"Bawa semua aja! Laper!" ucap Nara bahagia.

"Anak gadis ga bisa jaga image ya?"

"Bodo amat!" balas Nara membuat Tedi tertawa.

Tedi meninggalkan Nara berdiri sendiri didekat spot foto. Nara melihat pria itu lagi, dengan wanita yang berbeda saat ditemui di plaza beberapa hari yang lalu.

'cowok cakep gitu ya? Semudah itukah mencari pengganti? Penggantinya cantik pula' Nara membatin sambil memperhatikan pasangan yang hanya beberapa langkah dari dia.

Nara hanya melihat pasangan itu saat mereka berjalan dengan mesra melintas didepannya. Sebenarnya dia ingin menyapa lelaki itu. Tapi dia mengurungkan, 'mungkin dia lupa, mana mungkin dia ingat upik abu kalo ada putri disampingnya'.

Nara melihat sekeliling dan menanti Tedi, untuk membunuh suasana bosan, dia membuka clutch dan mengambil ponselnya. 

"Byan?" tanya pria itu.

"Eh.. Pak Angga" 

"Kenalin. Byan, Keyra. Keyra,Byan." Angga mengenalkan dua wanita itu.

Nara dan Keyra saling menjabat tangan.

"Byan sama sapa?" tanya Angga.

"Teman Pak"jawab Nara dengan tersenyum.

"Teman apa teman?" tanya Angga dengan nada menggoda.

"Beneran teman Pak" balas Nara dengan mengulum senyum.

"Teman, then?" Tanya Angga lagi yang kayaknya mulai kepo dan senang menggoda Nara.

"One night stand Pak, and i have to STAND. Ini resepsi sepupu teman saya." ucap Nara meyakinkan. (STAND = berdiri).

Tak lama Tedi menghampiri Nara serta membawa piring yang sudah berisi berbagai macam menu diatasnya.

"Kenalin. Tedi, Pak Angga. Pak Angga, Tedi. Dan itu, Kak Keyra, calon istri Pak Angga ya?" Nara memperkenalkan Tedi. 

"Belum Byan, masih teman." ucap Angga dan mereka saling menjabat tangan.

"Ya udah, kita mau kesana dulu ya" pamit Angga.

Nara dan Tedi menjawab dengan anggukan serta  senyuman.

Setelah usai menikmati hidangan, Nara dan Tedi meninggalkan area, dan seperti awal, Tedi menurunkan Nara di masjid balaikota dan menunggu taksi yang menjemputnya.

Setelah Taksi datang dan Nara memasuki Taksi, Tedi melanjutkan perjalanan untuk pulang kerumah.

*************

"Mas...gimana ini? cuteng pulang mendadak" ucap Isti.

"ya uda, ga papa Love. Kan disana banyak tante-tantenya" sahut Aji enteng sambil matanya tetap fokus membaca koran.

"aku ga sanggup kalo sendirian"

"kan ada aku?"

"Mas kalo uda ngobrol lupa semua"

#5 A Drama (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang