"Kamu masih marah sama aku?" tanya Kevin menatap Tata lekat.

Namun yang ditanya malah membuang mukanya, muak melihat seorang yang dihadapannya sekarang.

"Ta, aku mohon jangan kaya gini terus. Aku sedih Ta ngeliat kamu yang terus-terusan kaya gini."

"Kalo kamu mau marah sama aku gak papa kok, asal jangan sama orang tua kamu. Mereka gak tau apa-apa."

"Kamu tau? orang tua kamu menangis ketika melihat anaknya yang sekarang."

"Dan kamu juga perlu tau kalau kamu bukanlah orang yang tidak berguna tapi sekarang kamu adalah manusia pilihan Tuhan yang sedang diuji."

Tata menitihkan air matanya. "Aku mau sendiri," ucap Tata.

"Aku mohon Ta, biarin aku jaga kamu kali ini aja."
"Dan satu lagi." Tata meneguk ludahnya. "Tinggalin aku sekarang!"

"Tapi aku gak mau." Kevin terus menatap Tata walau yang ditatap malah metanap objek lain.

"Terserah, karna aku udah gak berguna sekarang."

Kevin menubruk Tata, tak terima dengan yang diucapkan oleh kekasihnya.

"Kata siapa kalau kamu gak berguna, kamu salah." Tata tak berontak ketika dipeluk Kevin.

"Bahkan kamu masih bisa ngewujudin cita-cita kamu kalau kamu mau." Kevin masih terus memeluk Tata sambil memberinya semangat, ia senang karna Tata tidak melawan ketika dipeluknya.

Tata mendorong Kevin. "Lepas!"

"Kamu harus ngelawan ego kamu itu, kamu pasti bisa jalan lagi, kamu gak boleh nyerah apalagi berpikiran buat ngakhirin hidup kamu."
"Ta, tatap aku," perintah Kevin sekarang sambil memegang kedua pipi Tata.

Dengan bodohnya Tata menuruti apa yang dilakukan oleh Kevin karna dirinya sudah lelah, sangat lelah.

"Kamu itu pasti bisa lewatin ini semua, aku yakin kok. Karna kamu wanita terkuat yang aku miliki." Kevin mengucapkannya lalu mencium kening Tata sedikit lama yang membuat Tata memejamkan matanya.

Kevin melepaskannya dan mengambil makanan yang tadi sudah Lisa siapkan untuk anaknya.

"Kamu makan ya sekarang." Kevin mengambil sesuap bubur yang sangat tidak menggugah selera bagi Tata.

Belum ada jawaban dari seorang yang ditanya oleh Kevin.

"Makan ya, satu suap aja."

Ketika Kevin sudah mendekatkan sesuap bubur itu ke mulut Tata dengan gerakan cepat Tata mendorong sendok bahkan mangkok yang berada dalam genggaman Kevin sehingga bubur tersebut sekarang sudah tak layak untuk dimakan.

Pranggggg.......

Kevin tersentak dengan apa yang dilakukan oleh Tata. "Pergi!!"

"Kenapa dibuang Ta? Nanti kamu sakit kalo gak makan." Kevin tak marah tetap menerima apa yang dilakukan oleh kekasihnya ini.

"Aku kan emang udah sakit." Tata mengucapkannya sambil menatap Kevin benci.

"Bukan itu maksud aku Ta."

"Pergi. Aku udah muak liat kamu!" Tata menunjuk kearah pintu menunjukkan agar Kevin segera pergi dari sini sekarang.
"Ta, aku kesini itu buat memperbaiki hubungan kita. Bukan ini yang aku mau."

"Pergi." Suaranya kian mengecil.

"Tapi Ta-"
"Pergi sekarang juga!!!!!" suaranya kian melengking sekarang, Kevin hanya mengangguk dan berbalik arah menuju pintu. Namun baru satu langkah.

Al-Vin [END]Where stories live. Discover now