32 - PUTUS

6.8K 347 17
                                    

"Hey, jangan nunduk. Mahkotamu jatuh nanti."

*

*

*

Happy Reading:))

...

Seorang gadis duduk meratapi hidupnya diatas kursi roda sambil memandangi satu titik dengan pandangan yang kosong.

Jika diingat perihal hidupnya yang sekarang, ia kembali tak terima, ingin mengeluh, ingin membantah Tuhan. Tapi semuanya memang sudah terjadi, Tata harus menerima semuanya walau memang terasa berat.

"Tata," panggil seorang yang mengasihi Tata dari mulai di kandungan.

Tata hanya diam membisu tak menjawabnya.

"Mommey bawa makanan, kamu makan ya sayang."

Karna belum ada jawaban dari anaknya, Lisa menghela nafasnya lalu menaruh makanan tersebut di atas meja dan menghampiri anaknya.

"Makan ya sayang, nanti kamu sakit."

Masih belum ada jawaban dari Tata. Jika kalian tau, Lisa juga merasakan hal yang sama dengan Tata, dirinya merasa hancur bahkan gagal jika melihat anaknya sekarang.

Lisa memeluk anaknya dari belakang, "Kamu jangan gini terus dong sayang," ucapnya tanpa sadar ,enitihkan air matanya.

"Kamu pasti bisa lewatin ini semua, bangkit sayang. Kamu anak Mommey yang paling hebat!"

"Bohong." Tata menjawabnya dengan hanya satu kata.

Lisa melepaskan pelukannya bingung dengan apa yang diucapkan oleh Tata. "Siapa yang bohong sayang?"

"Aku adalah manusia yang paling gak berguna sekarang."

Jawaban Tata kembali menusuk hati Lisa dan kembali membuat Lisa menangis tanpa Tata tau.

"Manusia gak berguna, menyusahkan, membuat malu keluarga."

Hati Lisa kembali mencelos dibuatnya. Sekarang Tata terlihat sangat terpuruk bahkan terlihat seperti tak memiliki semangat hidup. Tata yang sekarang sama sekali tak sama dengan dirinya yang dulu.

Tingnong........

Lisa menghapus cepat-cepat air matanya ketika mendengar suara bel.

"Sebentar ya sayang. Mommey mau buka pintu dulu."

Ketika Lisa meninggalkan Tata sendiri, Tata menitihkan air matanya. Ia selalu berpikir apa arti kehidupannya yang sekarang jika dirinya tidaak melakukan apa-apa. Ucapan mamanya memang benar, ia harus bangkit namun egonya terlalu tinggi.

Tata seorang diri duduk di taman sambil menunduk memejamkan matanya menangisi takdir yang diberikan Tuhan kepadanya.

"Tata." Suara itu, kembali membuat Tata muak. Ia membeci bahkan sangat membenci sang pemilik suara tersebut sampai sampai membuat Tata yang semula memejamkan matanya dibuat membuka mata sambil menampilkan aura kebencian dimatanya.

Kevin menghampiri Tata yang terus menunduk tanpa mau menatapnya seperti sedia kala.

Kevin berusaha tersenyum melihat kekasihnya. "Hey, jangan nunduk. Mahkotamu jatuh nanti." Kevin mengucapkannya seraya mengelus puncak kepala Tata.

Tata mendongak membuat Kevin tersenyum, artinya Tata sudah menerima semua ini. "Dan mahkotaku jatuh karena kamu!"

Tangan yang semula berada diatas kepala Tata sekarang ia turunkan tak puas dengan jawaban yang keluar dari mulut Tata.

Al-Vin [END]Where stories live. Discover now