✓Satria Ahmad✓

10.5K 642 5
                                    

Hai semuanya maaf ya terlambat update, beberapa hari ini sering pemadaman dan sinyal pun sering hilang jadi Update agak lama.
Sungguh author minta maaf atas keterlambatan up nya.

Happy Reading

***
Satria terus mengukir senyum melihat Zara kini duduk dihadapannya, wanita yang selama ini terus bertahta dihati akhirnya ia berjumpa lagi. Entah berapa kali Satria mengungkapkan isi hatinya saat ia dan Zara tak sengaja bertemu di Grande Mosquée de Paris tiga tahun lalu.

"Kapan kamu kembali ke Indonesia?"

Tanyanya pada Zara, setelah ia mengamati interaksi Zara dan Anissa.

Zara menghentikan kegiatannya membantu Anissa,"Sudah enam atau tujuh bulan yang lalu."

Satria mengiyakan pertanyaan Zara, sedangkan Zara kembali fokus pada Anissa. Sejak awal bertemu, Satria penasaran dengan Anissa. Ia merasa pernah bertemu dengan gadis kecil ini atau bahkan ia mirip dengan seseorang yang dikenalnya.

Mengingat Della mempunyai putri yang namanya juga sama dengan Anissa. Ia menyakini bahwa mungkin hanya kebetulan saja nama mereka sama dengan anak yang saat ini bersama dengan Zara.

"Dia siapa?"

Zara kembali fokus pada Satria,"Anissa?" Ia balik bertanya.

Satria mengangguk,"Iya, maaf lancang tapi kupikir kamu belum menikah, atau mungkin memang sudah menikah?" Ungkap Satria yang merasa penasaran.

Zara hanya tersenyum,"Dia Anissa, tuan puteri paling cantik, baik ,dan pintar." Jelas Zara, ia menyanjung Anissa sembari mencubit kedua pipi Anissa dan menyatukan dahi mereka berdua. Membuat Anissa terkekeh geli, dengan perlakuan dari Zara.

"Za, boleh aku minta nomor ponselmu? Karena kupikir kita bisa tetap menjalin silahturahmi."

Zara tergagap mendengar permintaan dari Satria, karena ia juga menyadari sudah berapa kali ia menolak pengakuan perasaan Satria terhadap dirinya selama ia masih tinggal di Paris.

"Ba....baiklah" Senyum kaku di akhir saat Zara selesai memberikan nomor ponselnya.

"Aku harap kita bisa sering-sering bertemu Za," Lirih Satria, setelah ia mendapat nomor telepon milik Zara.

"Apa?" Tanya Zara karena sedikit mendengar sesuatu,"Kau bicara sesuatu?" Zara meyakinkan, apa Satria membicarakan sesuatu dengan dirinya.

Satria mengalihkan pembicaraan dengan berpuran-pura melihat jam tangan Rolex miliknya,"Maaf Za hari ini aku ada pertemuan dengan klien, jadi aku harus pergi dulu, Pamitnya, "Assalamualaikum."
Salamnya sembari bangkit dari duduknya.

"Waalaikumsalam".

"Nanti aku akan menghubungimu". Sedikit menjauh Satria kembali menatap Zara,"Hati-hati sampai jumpa."

Zara hanya diam seperti orang linglung, hingga sentuhan tangan Anissa menyadarkan dirinya. Ia merasa sangat sulit jika Satria sudah bertemu dengan dirinya lagi. Karena dia tipe orang yang tak pantang menyerah dan putus asa, apapun yang ia inginkan akan selalu ia kejar, termasuk dengan cinta dari Zara seperti saat itu.

****

"Jadi?" Tanya wanita yang kini duduk berhadapan dengan Satria, diruang VIP sebuah restoran jepang," Kita harus segera mengirimkan surat tuntutan mengenai hak asuh itu."

"Besok," Meletakkan Cangkir matcha tea,"Aku akan mengirimkan surat itu besok, dan juga segera mengajukan tuntutannya." Satria mempertegas perkataannya.

Della tersenyum singgung mendengar penuturan Satria, ia pun melanjutkan kegiatannya menikmati hidangan-hidangan seafood ala jepang.

"Kulihat kamu begitu bahagia hari ini," Ucap Della, lalu ia menyuapkan sepotong sashimi kedalam mulutnya.

"Ya begitulah, orang yang selama ini aku cinta dan kagumi, dia ada di Indonesia sekarang." Jawab Satria dengan yakin.

Mata Della memicing menyelidik, karena selama ini Satria tipe orang yang tidak suka membicarakan masalah asmara di umur yang sudah hampir berkepala tiga.

"Siapa dia?" Tanya Della penasaran.

Satria tersenyum,"Nanti saat aku sudah berhasil mendapatkan hati dan cintanya, aku akan mengenalkannya padamu."

Della menggeleng melihat Satria yang sedang kasmaran "Oh iya, minggu depan aku ingin kamu menemaniku."

"Kemana?"

"Rumah mantan mertuaku."

Satria tersedak matcha tea mendengar pengakuan dari Della, hal itu begitu tiba-tiba dan tentunya sangat mengejutkan. "Untuk apa!?"

"Aku hanya ingin memastikan sesuatu."

Della kembali mengunyah sushi,
"Dan juga kamu bisa mengurus si Mario itu, aku sudah tidak mau lagi bertemu dengannya". Keluh Della, ia merasa kesal kepada Mario yang terus merengek.

Satria berpikir, Della adalah wanita yang sangat ambisius. Bahkan saat perceraiannya dulu dengan Adam, ia adalah wanita yang sangat-sangat yakin dengan apa yang sudah menjadi pilihannya itu. Dan saat ia lebih memilih pergi bersama Mario meninggalkan bayinya.

"Kenapa kamu melakukan semua ini Del?"

Della mendongak,"Apa?". Menyeringai,"Aku melakukan apa?"

"Kamu kembali mencintai Adam? Atau hanya terobsesi akan suatu hal, yang tidak bisa kau dapatkan dari Mario?" Tanya Satria serius.

Della meletakkan sumpitnya, melipat kedua tangannya diatas meja. "Kamu tau selama aku bercerai dari Adam hidupku sangat susah, karir modelku hancur karena skandal itu." Della menyeringai,"Apalagi setelah melahirkan Anissa, banyak produk brand ambassador menghentikan kontrak kerja denganku. Aku memilih bercerai dari dia, dan kembali ke Mario. Karena kupikir ia akan mengembalikan karir yang selama ini sudah aku bangun dengan susah payah. Namun apa yang terjadi dia malah menduakan aku Sat, dan juga semua omongannya itu bulshit!" Jelas panjang Della diakhiri tawa sumbang, ia sungguh mentertawakan nasib hidupnya sendiri.

Satria mengerutkan alis, ia sungguh tak habis pikir dengan pemikiran Della. "Lalu kamu akan kembali lagi, dan menyakiti hati mereka?"

Della menggeleng,"Aku akan menebus kesalahan ku dulu, mungkin ini sudah sangat terlambat. Tapi satu hal yang pasti aku sudah tidak mencintai Adam lagi, aku hanya membutuhkan uangnya untuk menebus semua hutangku."

"Kamu gila Del!" Satria menggeleng tak habis pikir.

"Ya aku gila, maka dari itu aku akan menghalalkan apapun untuk kembali bersama Adam". Della menyesap matcha tea,"Maka dari itu aku meminta bantuan mu, kamu bisa kan Satria?" Della mencoba meyakinkan Satria.

Satria hanya diam, tidak merespon perkataan Della. Karena ia tau bahwa apa yang Della lakukan adalah hal yang paling gila yang pernah ia dengar dari klien-kliennya terdahulu. Ia takut keputusan Della akan menjadi bumerang untuk Della atau bahkan dirinya sendiri suatu hari nanti.

Mengingat Adam dia adalah orang yang terlihat diam, namun tidak segan-segan jika seseorang sudah mengusik kehidupan pribadinya.

Ia akan melakukan hal yang tidak terduga, seperti awal kehancuran karir Della. Hal itu terjadi karena Adam mengancam menarik saham dari brand yang di bintangi oleh Della. Semua kejadian itu tanpa sepengetahuan dari Della selama ini, hanya Satria yang mengetahui hal itu. Itupun informasi dari salah satu manajer kenalannya.


Jangan Lupa Vote dan Komen
Thank you

D. Salsabila

Bunda Untuk Anissa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang