4

28 4 0
                                    

"Sakit ya Mencintai dalam diam itu sakit, terlebih lagi orang yang kita cintai itu terang-terangan bilang dia mencintai orang lain "

-Adinda Valerie-

Dinda kini sedang bersiap-siap untuk sekolah ,mereka sedang sarapan dinda menunggu abangnya yang sedang memanaskan mobil untuk mengantarnya juga sekalian hari ini ia sedang tidak mau naik angkutan umum karena badanya masih lemes juga.

"Kamu yaakin mau sekolah dinda , udah gak pusing lagi"ujar rania khawatir melihat anaknya dinda tersenyum dan menganggukan kepalaanya menandakan ia yakin, membuat rania sedikit lega.

"Ibun, ayah aku berangkat dulu ya " ujarnya pamit sambil mencium tangan dan pipi orangtuanya.

"Hati-hati ya "kata ayahnya

Rania menggelengkan kepalanya melihat anak perempuanya ia sebenarnya tahu kemarin anaknya pingsan karena ia melihat dari jauh di mobilnya ia ingin menghampirinya namun dinda pernah marah karena ia tidak mau memamerkan kekayaan orangtuanya , ia mau dianggap seperti orang biasa saja bahka ketika rania menghantarkan anaknya itu kesekolah dinda meminta turun di tengah jalan bahkan rania sudah ingin menghantarkannya di depan pintu sekolahnya tetapi anaknya itu meminta turun ditengah jalan.

"Gak usah khawatir mah, dia bakal baik-baik aja kok" kata rino anak pertama kakanya dinda dan menenagkan mamanya itu karena adeknya ia juga melihat kemarin bersama mamanya namun ia ingin menghampirinya tetapi mamanya melarangnya.

"Kamu jangan cerita ke dinda ya rin"ujar rania memohon dan rino menggangukan kepalaanya

Sementara itu dinda telah sampai disekolah, ia melihat ada notes kecil di mejaanya dan membacanya senyum-senyum sendiri padahal dikelas ini hanya ada dinda , dan gengnya salsa yang tidak deket

"Dinda kemana lo kemarin, baru dua hari gak masuk aja udah gak masuk lagi loh" sindir ola

"Bukan urusanlo kan gue masuk apa nggaknya "

"Ya jelaslah urusan kita, ohhh atau jangan-jangan lo bolos ya " kata ola" kan gue wakil ketua kelas harus tau anggota

"Mau gue bolos, mau gak penting buat lo kepo banget sih lo jadi orang baru wakil ketua ketua kelas aja gayanya udah selangit " kata dinda langsung pergi meninggalkan kelas

Dinda paling malas kalo sudah ada orang yang mengusiknya maka dari itu ia memilih keluar daripada ia harus berdebat dengan temen sekelasnya , ia duduk dibangku taman sambil membaca novel yang ia beli baru beberapa hari ini sambil mendengarkan music.

Namun saat ia sedang asik membaca novelnya ada seseorang yang duduk disebelahnya membuat dinda menutup novelnya dan melihat siapa yang duduk disebelahnya menggunakan masker dan kacamata hitam membuatnya dia takut.

"Maaf lo siapa ya , kok make kacamata hitam bukaanya disekolah ini gak boleh ada yang bawa " kata dinda bertanya kepada laki-laki itu, namun tidak ada jawaban dari orang itu dinda menyerahkan kertas kecil dan pulpen yang selalu ia bawa di sakunya.

Orang itu langsung menuliskan namaanya dan menjawab pertaanya dinda setelah orang itu menuliskan itu langsung pergi dari hadapan dinda , membuat dinda heran dan langsung menuju kekelas dan ia harus mencari dimas dan menanyakan coklat itu.

Setelah sampe didepan kelas dinda melihat guru sudah masuk dan mengabsen sudah di nomor akhir berarti dia keasikan baca novel sampe tidak sadar waktu , akhirnya ia memutuskan untuk masuk meski harus duduk dibawah sendirian karena telat mengikuti pelajaran

"Darimana aja kamu Adinda, saya sudah ngajar hampir satu jam kamu baru masuk" kata pak dani

Dinda menunduk tidak berani menatap gurunya itu "Maaf pak, saya tadi keasikan ditaman sekali lagi saya minta maaf pak" ujarnya.

"Yasudah ambil buku kamu, belajar dibawah kamu sendirian temen-temen kamu udah hampir mau ke bab berikutnya , kamu malah baru datang " perintah pak dani

Namun saat dinda ingin duduk dibawah dino juga duduk dibawah namun beda jarak dengan dinda , membuat dinda tidak percaya dan pak dani merasa aneh dengan dino padahal cowok itu tidak bikin ulah namun mengikuti hukuman dinda.

"Kamu kenapa dibawa aldino, kamu kan daritadi ngikutin pelajaran saya lagian juga kamu menjawab semua pertanyaan yang saya berikan , kembali kamu ke bangku kamu " kata pak dani.

Dino mengelak "Saya juga mau duduk dibawah pak, lagi juga dia temen saya pak kita dikelas ini keluarga pak ada satu yang kesusahan pasti akan membela dan membantuu pak bukan dibiarkan " ujarnya membuat para murid ingin segera duduk dibawa namun pak dani juga malah menyuruh dinda duduk dibangkunya .

"Ya sudah dinda kamu duduk ditempat kamu " kata pak dani pasrah memang bener apa yang dikatakan dino dulu ia juga begitu seperti yang dilakukan oleh dino untuk membantu temennya.

Setelah selesai pelajaran pak dani selama tiga jam kini waktunya istirahat dinda menanyakan dimas kepada dina karena ia sangat butuh informasi tentang itu tetapi dimas sedang rapat osis karena menurunkan jabatanya untuk adek kelas yang menggantikannya

"Dimas lama banget ya na" ujar dinda

"Ya wajarlah lama dia dulu ketua osis terus harus intruksi sama ngembimbing adek kelas yang akan gantiin dia " jelas dina karena dina juga dulu pernah menjadi ketua osis saat SMP

"din lo tau gak ini tulisan siapa"ujar dinda memberikan notes yang tadi pagi ditempel dimejaanya tetapi ia langsung menyimpan dan menaronya di saku dan memberikan tulisan cowok yang bermasker tadi ketika ditaman.

Dina mengangkat bahunya " gak tau dinda , coba aja lo pinjam buku anak-anak kelas ini cocokin ada yang sama gak tulisannya , siapa tau dapat petunjuk " ujarnya memberi saran dan dinda mengiyakan dan mulai meminjam satu buku anak-anak kelas

Dina yang melihat dinda meminta buku anak-anak kelasnya padahal ada sebagian dari mereka yang dipake bahkan dinda memaksa salsa untuk memberikannya hingga bukunya salsa sobek dan membuat salsa menangis saat dinda melihat bukunya salsa yang sobek dinda langsung ditarik oleh seseorang

"Lo tuh ya emang gak tau diri ya dinda , lo gak liat itu temen lo lagi nyalin tugas yang harus dikumpulin sekarang " kata dino marah menatap dinda

Dinda menantang ucapan dino" Emang gue gak tau diri udah ngerusak buku orang lain kenapa lo mau belain dia, seengaknya gue udah bilang buat liat sebentar " ujarnya.

"Ya jelas gue belain dia karena gue liat lo juga maksa mau liat bukunya salsa coba lo kalo ada diposisi salsa lo juga bisa gak nerima " kata dino

"BIsa gue bukan dia yang ada oranglain minta perlindungan, seperti yang lo bilang gue harus jadi diri gue sendiri kan"

Dino diam dan menatap dinda dengan tajam " Jangan ganguin salsa lagi karena gue gak mau orang yang gue cinta itu sedih dan yang bikin gue kesel lo yang bikin dia sedih " ujar dino

Beginikah cara tuhan membalas dinda dimana cowok yang ia sukai secara terang-terangan bila bahwa dia cinta orang lain bukan dirinya. 


jangan lupa Vote and comennt dan kalo boleh kritikanya 

Terima Kasih 

PEKAWhere stories live. Discover now