Anak SMA Venus.

Alkana membawa kepala gadis itu ke pangkuannya lalu langsung mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi ambulance untuk membawa gadis itu ke rumah sakit.

"Tolong bertahan!" bisik Alkana tidak peduli gadis itu mendengar ucapannya atau tidak.

Tanpa mereka tau, malam itu adalah awal mulanya sebuah kisah. Dimana alur dan akhirnya tidak ada yang tau selain Tuhan dan sang penulis.

******

Di sebuah rumah sakit pusat kota yang terlihat sibuk dan cukup ramai, di salah satu ruangan VIP di sana seorang gadis akhirnya membuka matanya, gadis itu  berkedip beberapa kali mencoba menyesuaikan cahaya matahari yang berusaha masuk ke pengelihatannya. Rasa pusing menyerang kepalanya seperti di tusuk-tusuk.

Gadis itu merasa seluruh tubuhnya sakit seperti remuk, tidak bertenaga, dan tenggorokannya kering.

Sudah berapa lama ia tidak sadar?Gadis bernama Liona Athena itu mulai mengingat alasan dia bisa berbaring di ranjang rumah sakit.

Gadis itu mengingatnya, dia pikir dia akan mati malam itu, nyatanya tidak.


Merasa ada seseorang di sampingnya gadis itu menoleh, dan mendapati seorang lelaki yang tertidur sambil menelungkupkan kepalanya pada tangan kanan Liona.

Mata gadis itu menoleh ke arah meja di samping ranjang, ada segelas air putih di sana. Dengan susah payah Liona meraih gelas di nakas, ia sebenarnya ingin meminta bantuan lelaki yang kini tengah tertidur di sebelahnya namun sungkan untuk membangunkan. Apalagi Liona tidak tau itu siapa, wajahnya juga tidak terlihat jelas.

Karena kekuatannya yang belum pulih betul Liona tak kuat mengambil gelas tadi hingga gelas itu berakhir terjatuh di lantai dan pecah berkeping-keping.

Suara pecahan gelas menggema di seluruh ruangan, Liona memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya kuat. Lelaki yang tadi tertidur otomatis terbangun dan menegakkan kepalanya, lelaki itu terlihat kaget, Liona juga ikut kaget melihat wajah seseorang di sampingnya.

Mengabaikan rasa kantuknya lelaki itu menatap beling di lantai dan juga Liona bergantian.

Mengerti apa yang terjadi, Alkana hanya diam seolah menganggap tidak penting ke arah gelas pecah tadi. Ia menatap gadis yang mematung memandanginya.

"Haus?" Alkana bertanya dengan suara khasnya yang berat dan serak khas bangun tidur. Liona terdiam, kenapa lelaki itu di sini?! Kenapa seorang Alkana Faresta ada di dalam satu ruangan dengannya.

Liona menatap mata lelaki itu....akh  Liona mengingatnya, Alkana adalah orang yang menolongnya malam itu, sekaligus yang menabraknya.

Liona jelas mengenal siapa Alkana, pangeran SMA Venus yang merupakan ketua Xanderoz yang paling di takuti dan di hindari banyak orang. Termasuk Liona, ia sangat menghindari Xanderoz, bukan apa-apa, ia hanya tidak mau terlibat masalah apapun dengan mereka, masalah hidupnya dan keluarganya sudah cukup ia tidak ingin menambah masalah baru.

Namun sekarang apa yang terjadi?, bagaimana Liona mengahadapi semua ini.

"Haus?" suara Alkana kembali terdengar, menganggap jika pertanyaan pertamanya tidak di dengar gadis itu.

ALKANA [END]Where stories live. Discover now