CHAPTER 36

8.5K 536 35
                                    

Happy reading:)

"Malvin Anggara, dengan ini gue River Ginanza dengan resmi keluarin lo dari anggota Jupiter!"

~River Ginanza~

Ruangan serba putih dengan aroma khas obat-obatan itu begitu hening, dua hari sejak insiden mengenaskan itu, seorang gadis yang terbaring di brangkar rumah sakit itu masih setia menutup matanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ruangan serba putih dengan aroma khas obat-obatan itu begitu hening, dua hari sejak insiden mengenaskan itu, seorang gadis yang terbaring di brangkar rumah sakit itu masih setia menutup matanya. Bunga mawar putih di vas bunga kaca di meja di sampingnya nampak layu dan kelopaknya mulai mengering.

Hanya terdengar bunyi alat pendeteksi jantung (EKG) di sana, hidungnya juga terpasang selang oksigen, di kepalanya terlihat jelas perban yang menutupi luka bekas jahitannya.

Di luar ruangan gadis itu Teresa duduk setia di sana, dengan sebuah cup coffee di tangannya, menunggu suatu keajaiban dimana calon menantunya membuka mata. Di sampingnya ada Florin, Kenzo, Bintang, dan Langit yang masih dengan seragam sekolahnya, mereka berempat memilih bolos dan datang ke sini.

Di depan mereka Arga nampak melamun, pria itu sibuk dengan pikirannya sendiri. Dengan berat hati Teresa memilih memberitahu Arga keadaan Liona dua hari lalu karena gadis itu kehilangan banyak darah dan butuh transfusi darah segera, di mana golongan darah Liona sedang kosong pada saat itu dan untungnya pria itu mau datang ke sini.

"Saya pamit pulang sebentar Nyonya Faresta." ucapnya pada Teresa, wanita itu hanya mengangguk sebagai jawaban.

Masih terekam jelas di ingatan Teresa ketika tidur nyenyaknya terganggu dengan deringan telpon rumah. Dengan keadaan mengantuk dirinya mengangkat panggilan itu, Hayden yang tertidur di sebelahnya pun terbangun karena dering telepon rumah itu.

Jantung Teresa seakan di hantam ketika mendengar ucapan Kenzo di seberang sana.

"Alkana dan Liona kecelakaan Tante,"

Teresa menjatuhkan telepon di tangannya, Hayden yang belum mengerti apa-apa meraih telepon itu dan kembali berbicara dengan Kenzo. Setelahnya Hayden langsung mengganti pakaian tidurnya untuk segera ke rumah sakit, Teresa melakukan hal yang sama, dan dengan tangisannya Teresa membangunkan Florin untuk mengajak putrinya itu juga ke rumah sakit.

Tiba di rumah sakit Teresa melihat teman-teman geng motor Alkana di sana, Hayden menanyakan keadaan Alkana dan Liona pada dokter sebelum mengintrogasi Kenzo, Bintang, dan Langit apa yang sebenarnya terjadi.

Mendengar anak dan calon menantunya sengaja di tabrak membuat darah Hayden mendidih, Hayden langsung menghubungi keluarganya yang berkuasa di pihak kepolisian untuk mengurus kasus itu sampai tuntas.

ALKANA [END]Where stories live. Discover now