Chapter 17 - VIP.

Mulai dari awal
                                    

"Aku harus mengejar ketertinggalan belajar. Aku juga merasa aku harus belajar rajin, cara belajar Indonesia dan Korea sedikit berbeda, itu sedikit membebaniku," jawab Vanessa, sedikit berbohong.

"Kalau begitu besok kita harus pergi bermain!"

"Kemana?"
"Kemana saja."

Vanessa menatap Saemi heran. "Maksudnya, kita bisa pergi bermain arkade, belanja, banyak lagi! Ini Seoul, Jikyeo. Kau harus melihat betapa serunya kota ini!"

Vanessa mengangguk. "Baiklah, ayo pergi. Besok hari minggu, aku libur latihan-"

Sial.

"Latihan apa?"

"L-latihan Bahasa Korea. Kau tahu, Bahasa Korea-ku belum terlalu baik." Untung saja Vanessa cukup cepat menemukan alasan. Saemi hanya mengangguk.

"Kita harus mengajak Yura, bukan?" tanya Vanessa.

"Tentu saja! Kita bertiga 'kan bestfriend!"

"Mudah sekali bagi Saemi untuk meng-klaim seseorang sebagai sahabat," gumam Vanessa dalam hati.

"Lagipula, kita bisa masuk ke arkade gratis dan bermain sepuasnya jika pergi bersama Yura," kata Saemi.

"Wae?"

"Ayah nya pemilik salah satu mall di Seoul, disana ada arkade bagus," bisik Saemi.

"Mwo!? Ayah nya pemilik-"

"Jangan sebarkan ini, Yura tidak ingin banyak orang mengetahuinya," kata Saemi, membekap mulut Vanessa.

"Yura-yaaaaaaaaaaaaaaaaaa!" teriak Saemi kepada Yura yang baru datang.

"Ayo ke kantin!"

***

Satu hari lagi berlalu. Ketika memiliki beberapa kegiatan, bukankah waktu terasa berlalu begitu cepat?

Hari minggu, hari libur, libur sekolah serta libur latihan, tetapi Vanessa tetap bangun pagi. Ini hari dimana ia akan pergi jalan-jalan bersama teman sekolahnya. Dia tidak kesal hari ini. Dia cukup senang.

Sebelum berangkat, ia melakukan selca dan mengirimnya pada beberapa orang, seperti yang ia lakukan setiap harinya.

"Jikyeo-ya, kenapa kau terlambat?" kata Saemi dengan ekspresi sangat kesal. Vanessa yang baru tiba tidak menyangka dirinya akan terlambat, padahal ia bahkan berangkat lebih awal.

"Jinjja? Mianhae Saemi-ya, aku-"

"Tidak apa-apa, aku juga berbohong," kata Saemi sambil cengengesan.

Kini giliran Vanessa dengan wajah kesalnya, ia memukul Saemi pelan.

"Yura dimana?"

"Dia pergi membeli cemilan," jawab Saemi.

Mereka berdua menceritakan beberapa hal sambil menunggu Yura kembali.

Yura kembali dengan beberapa makanan di dalam kantong yang ia bawa. Akan membutuhkan cukup waktu bagi Saemi untuk menjelaskan rute hari ini, karena itu Yura memintanya untuk melakukannya di perjalanan saja.

Mereka berangkat menggunakan bus. Kendaraan apa lagi yang 'ramah dompet' bagi mereka?

Saemi tidak dapat diam sepanjang perjalanan. Meskipun hanya perjalanan satu menit berjalan kaki, dia pasti berisik.

Vanessa juga begitu sih. Dia ikut berisik bersama Saemi, membuat Yura berusaha menutupi wajahnya agar di lain waktu orang-orang tidak mengenalnya sebagai teman dari Vanessa & Saemi yang 'memalukan'.

IDOL [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang