jajanan

6.4K 594 20
                                    

*Outfit shafa pas blajar tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Outfit shafa pas blajar tadi

Hari sudah petang, akhirnya seluruh tugas Shafa telah selesai ia kerjakan, dan dengan jerih payahnya sendiri. Shafa mengeliat, mereggangkan otot otot tubuhnya. "Aduh, akhirnya ...."

Terdiam memperhatikan sekitar, Lalu Shafa tersadar akan satu hal, laki laki rungsing dan berisik yang sedari tadi mengganggunya menghilang.

"Emang pulang? Tapi ini kunci mobilnya ada disini," monolog Shafa ketika melihat kunci mobil serta ponsel Adzlan masih tergeletak di belakang tubuhnya.

Shafa mengangkat bahu, malas memikirkan lebih lanjut kemana laki laki itu menghilang. Memilih membereskan kertas tugasnya, lalu beranjak dari taman. Namun langkah kakinya terhenti, ketika melihat pekarangan rumahnya yang penuh dengan asap.

"Lha ini kenapa?"

Setelah mendekat, Shafa terkejut karna melihat banyak sekali grobak makanan dan minuman. Mulai dari sate ayam pikul, grobak siomay, abang abang ice cream, grobak es cendol, batagor, dan masih banyak lagi. Rumah Shafa jadi telihat seperti pasar malam dadakan.

"Bep! Udahan belajarnya?" Adzlan tersenyum menyapa, kedua tangannya penuh dengan makanan.

Tangan kanannya memegang es cendol, sedangkan tangan kirinya memegang sate ayam. "Nih pilih nih, mau jajan apa? Semuanya buat lo!" Shafa menganga, apalagi para pedagang ini langsung menyapa Shafa dengan ramah.

"Sriusan?" dengan tawa tertahan Shafa bertanya. Adzlan tertawa melihat ekspresi antusias Shafa yang terlihat sangat menggemaskan. "Dua rius bep! Gih ambil apa aja, jajan sepuasnya, gratis!" Shafa meloncat dua kali tertawa girang sambil bertepuk tangan.

"Ihhh gemesnya!" Gereget Adzlan.

Shafa langsung melangkahkan kakinya menuju sate ayam. Memesan beberapa tusuk sate dan lontong lengkap dengan bumbu kacangnya. "Jangan dikasih saos ya pak, polosan aja."

"Makasi ya pak," lanjut Shafa.

"Siap neng!"

Lanjut Shafa menghampiri abang es cendol, lalu memesan satu porsi full es batu. "Jangan dikasih nangka ya bang, makasih"

"Sipp neng cantik!"

Shafa tersenyum, lalu duduk di dekat penjual sate ayam, mengobrol seru sambil ikut membantu mengipasi sate itu.

Hari ini, lagi lagi Adzlan kembali jatuh ke dalam pesona Shafa. sifat jujur dan mandirinya soal tugas tadi, serta santun perbuatannya pada semua penjual ini.

Membuat Adzlan merasa benar benar beruntung bisa bertemu dengan Shafa, senyum kecilnya tercetak kala ia membayangkan seindah apa masa tuanya jika dihabiskan bersama gadis ini.

"Adzlan, boleh minta tolong?" suara kecil itu mengeluarkan Adzlan dari khayalannya. Dengan sigap ia bangkit, menghampiri Shafa yang tadi meminta bantuannya

"Apa cantik bantu apa?"

Shafa memutar bola matanya, Adzlan dan mulut buayanya memang benar benar bahaya. "Bawain ke dalem ya, Ini agak ribet, takut bukunya kena bumbu kacang. Boleh gak?" Adzlan dengan senang hati menyanggupi, ia langsung mengambil alih tumpukan buku itu dari tangan Shafa.

"Boleh banget cantik, masa gak boleh." Shafa menutup telinganya, langsung memutar tubuhnya agar rona merah di pipinya tak dapat Adzlan lihat.

"Ididih si bebep salting idih!" ledek Adzlan sambil tergelak.

*****

Shafa sudah begah, berbagai porsi makanan sudah ia coba. "Adzlan ini diborong semua, sisa makananya mau dikemanain? Mama gak pulang hari ini, sayang." Adzlan menoleh dengan cepat dan menyengir lebar.

"Apa apa? Gimana? Lo sayang ama gue bep? Hah?"

"Makanannya! Makanannya mubazir! Sayang kalo sebanyak ini di buang! Bukan elo!" Shafa langsung menjelaskan dengan jelas, sebelum si pede ini berulah makin parah. Adzlan menghela napasnya berdecak pelan karna kesal.

"Yahhh si bebep!"

"Makanya jangan kepedean! Buruan ini, makananya mau dikemanain Adzlan!" tanpa pikir panjang, Adzlan membuka gerbang rumah Shafa, lalu berteriak dengan keras.

"Makanan gratis! Makanan gratis! Bebas pilih sampe abis!" selepas itu, banyak warga yang berdatangan. Baik yang memang berada di dekat rumah Shafa, ataupun yang tak sengaja lewat.

Dari anak kecil, ramaja, ibu ibu dan bapak bapak. "Ayo pak pesen aja pak, kalo belom abis jangan pada pulang ya bu, dek, udah saya bayar. Jadi tenang aja." makin ricus suara orang orang, mereka bersorak dengan girang. dan mengucapkan terimakasi pada Adzlan.

"Ini ada acara apa dek?"

"Nggak pak, ini iseng aja nyenengin pacar saya." Adzlan merangkul Shafa dengan gemas. Shafa yang diperlakukan seperti itu, langsung menepis rangkulan Adzlan.

"Boong!" Mulut bicara seperti ini, tapi hati lain lagi. Belum lagi suara suara sorakan yang makin membuat rona di pipinya menguar. "Aaa pantesan! Cocok ya, serasi."

Adzlan bertepuk tangan sambil tergelak. "Tuh bep! Cocok!" Shafa memutar bola matanya. Tersenyum canggung menanggapi ucapan ibu ibu tadi.

"Langgeng ya, semoga sampai pelaminan ya!"

Lagi lagi Adzlan tertawa begitu renyah. "AAMIIN!!"

*Muka songong ajlan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Muka songong ajlan

______________________________________

...bersambung...

Adzlan Raflangkasa

Shafana Azalea Aditama
Layla almira raskara
Vanny putri orlando
Tiara arska adijaya
Ayana alicia eralstone
Raja adlentyo
Radhika adam jorip
Allrio ravki pratama
Galeaqila Wdyatmaja
Naufarya alphatana
Rayyan yazid
Ralland arphin maldrick
Alvaro ricky sanjaya
Dega rahadrian

•○•

Klik bintangnya! Makasi :))
H

ahahahyyyy
See you

Head Over Heels | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang