SURVIVANTS 38 : TROUBLE

3.6K 616 94
                                    

57K lngsung up lagi yeaaayyy
Yg UAS smngat!!!!
Klo typo kasi tau

Selamat Membaca:3

"Lari!"seru Davin seraya memapah El.

Mereka semua terus berlari mengikuti Arsal ke dalam hutan. Langkah mereka semakin cepat sehingga zombie tak bisa menyamai mereka dan tertinggal.

"Stop!stop!"Trisha merentangkan kedua tangannya.

"Kenapa?"Gunther bertanya.

Trisha menatap semua temannya dan bernafas dengan tidak teratur, beberapa detik kemudian dia terjatuh. Gunther dengan sigap membaringkan tubuh Trisha dan menjadikan kakinya sebagai sandaran.

Trisha menatap Gunther"Sakit"gumamnya.

Gunther gelagapan, ia tidak tahu apa yang sakit. Matanya menyapu seluruh tubuh Trisha.

"Apa yang sakit?"tanya Davin seraya membantu El untuk duduk agar ia bisa menghampiri Trisha.

Trisha menuntun tangan Gunther ke pinggangnya"Sakit"ucapnya.

Gunther merasakan cairan di tangannya, ia mengangkat telapak tangannya dan membelalak kaget melihat cairan merah di tangannya, darah.

Melihat keadaan Gunther yang syok, Davin mengambil alih dan melihat bagian pinggang Trisha. Ia menemukan sebatang kayu yang tertancap disana.

"Ayo!kita harus buru-buru ngobatin Trisha, pinggangnya ketusuk "ujar Davin.

Semua yang menyaksikan terlihat kaget dan panik. Davin segera menyuruh Gunther agar membantunya mengangkat tubuh Trisha dan membuat tubuh Trisha dalam posisi terlentang. Mereka langsung kembali bergegas dengan Trisha yang masih merintih kesakitan.

"Astagfirullah"gumam El.

El bangkit dari posisi duduknya dan mencoba berjalan sendiri karena semua orang melupakan keberadaannya yang duduk bersandar di akar pohon dalam keadaan mengenaskan seperti habis dikeroyok petinju.

Mereka berjalan beriringan dengan cepat, karena keadaan Trisha yang antara sadar dan tidak. Mereka harus segera memberi pertolongan kepada Trisha sebelum ia kehilangan banyak darah.

"El, kamu masih kuat jalan?"tanya Azel yang menyadari El kesulitan menjaga keseimbangannya.

El melirik sekilas"Hm"jawabnya.

Berlainan dengan jawabannya, dalam hati El bertekad bahwa nanti saat mereka sudah mendapat tempat aman ia akan menyerah pada keadaannya dan pingsan.

Sebutlah mereka beruntung, karena perjalanannya hanya memakan waktu 10 menit. Sebuah rumah yang kusam, kumal dan tak terawat terpampang dihadapan mereka.

Arsal mengetuk pintu dan menunggu seseorang membukakannya, beberapa saat kemudian terdengar suara sesuatu bergeser dan munculah wajah Carol dan Darren.

"Ayo!"

Mereka bergegas masuk dan segera membaringkan tubuh Trisha di sofa. Natasha langsung merobek sedikit baju Trisha di bagian yang tertusuk dan menekan lukanya agar mengurangi pendarahan seperti yang pernah ia pelajari di pengungsian.

"Kita harus cabut kayunya"ucap Davin lemas.

"Ya, cabut. Biar Trisha gak kesakitan lagi"Gunther berucap dengan sangat panik.

"Gak bisa gitu, kalo kita cabut pendarahannya bakal lebih parah kecuali kita punya bius dan jait lukanya"tukas Natasha.

"Alkohol doang gak akan cukup"timpal Davin.

SURVIVANTS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang