Bagian 1.5

7 2 0
                                    

Dengan kata lain, Satrizer dapat memprediksi bahwa Shino tidak akan berada di lantai dengan perpustakaan di dalamnya tapi dia akan mempersiapkan posisi sniping-nya di lantai atasnya.

Tetapi, alasan dia mengganti posisi sniping point-nya bukanlah keputusan masuk akal yang diambil seorang sniper, tapi itu adalah sebuah alasan pribadi secara keseluruhan.

Bisa membaca tindakan sniper Sinon adalah satu hal, tapi dia seharusnya tidak dapat melihat pada Asada Shino si kutu buku di dunia nyata.

Mungkinkah itu hanya sebuah kebetulan Satrizer memutuskan untuk mengambil lokasi persembunyian di lantai atas di bangunan yang sama?

Ataukah dia melihat perpustakaan itu dan meyakini bahwa Shino tidak akan memilih tempat itu untuk suatu alasan……?

Jika alasan kedua adalah jawabannya, dia tidak memiliki dasar prediksinya berdasarkan data ataupun pengalaman.

Tapi melalui sesuatu yang melampaui kategori skill dalam player VRMMO game…yaitu membaca pikiran orang lain....

"....non. Oi, Sinon."

Dengan ujung jari dari tangan kanan yang terulur dan berada di tengah udara, Shino meringis dan mengangkat wajahnya.

Saat matanya bertemu dengan wajah cemas Kazuto, dia dengan cepat berkata.

"Ah…..M-Maaf? Sampai dimana kita bicara barusan?"

"Pola gerakan player veteran, dan teorinya."

"O-Oh. Baiklah...Yeah, untuk alasan itu…aku berpikir player yang tidak menggunakan pola- pergerakan itu, yang tindakannya tidak berdasarkan pada teori, seharusnya mampu untuk mengambil posisi di belakang Satrizer...."

Dia berkata seperti dengan sikap setengah otomatis, saat dia akhirnya memahami dasar dari alasan dia memanggil Kazuto hari ini.

Dia mengganti suasana hatinya, dan meminum air dingin dari gelas, yang dimana es di dalamnya hampir seluruhnya telah mencair, tapi hawa dingin yang menusuk punggungnya tidak akan hilang dengan mudah.

Ya.... Dia perlahan merangkak dan menangkap Shino dari belakang, mengalahkannya hanya dalam waktu beberapa detik, saat Satrizer menghentikan pernafasannya dan di berada di perbatasan dari kehilangan garis terakhir dari HP gauge-nya, dia berbisik dengan suara pelan.

Pada saat itu, dia tidak dapat memahami arti dari bisikan dalam Bahasa Inggris, yang hampir seperti bisikan pelan, dan sekarang kata-kata itu kembali terdengar di dalam telingannya di saat dia memikirkan tentang hal itu.

『Your soul will be so sweet.』

Itu memiliki arti yang tidak biasa.

Di dalam sebuah net game PvP, itu akan menjadi pidato yang dikatakan seseorang di akhir pertarungan, atau hanya sebuah ucapan selamat tinggal kasar yang dikatakan oleh banyak player.

Hanya roleplaying, hanya itu saja.
Setelah mendengarkan dirinya mengatakan itu, Shino dengan santai membuka kembali pembicaraan mereka dengan nada gembira.

"....Jadi berbicara mengenai seseorang yang menantang teori, «tanpa alasan-tanpa perasaan-tanpa kepedulian», bukankah hanya nama satu orang yang akan muncul? Ini mungkin sedikit terlalu awal, tapi aku memikirkan memesan tempat dalam BoB kelima untuk orang itu——"

Dia lalu membuat tangan kanannya menjadi bentuk sebuah pistol, dan mengacungkannya pada Kazuto yang duduk di depannya.

"Jadi, undanganku itu untukmu."

"E….Ehhh, aku?"

Saat dia memperlihatkan senyuman kepada temannya yang terkejut, dia memberikan pidato yang telah dipersiapkannya di waktu yang sama.

"Tentang itu, aku tidak akan mengatakan suatu hal yang tidak beralasan seperti memintamu untuk menconvert karaktermu dari ALO ke GGO lagi, Aku hanya meyakini bahwa kau sedikit memiliki hutang padaku. Hei, setelah itu, apakah senjata legendaris itu nyaman untuk digunakan?"

"Uu."

Kazuto——pedang emas panjang Kirito, «Excaliber» yang dia miliki di «ALfheim Online» adalah apa yang Shino ambil tepat sebelum pedang itu menghilang menuju lubang tanpa dasar.

Seolah-olah dia telah menghadiahkannya item yang benar-benar langka, yang mungkin hanya ada satu di setiap server, dia memiliki hak untuk mengatakan sesuatu sesuai keinginanya.

Juga, itu akan menarik bagi Kazuto untuk mampu bertarung melawan seorang musuh yang kuat.

Seolah-olah dia tidak ingin mengkhianati harapan Shino, Kazuto menjelaskan suaranya sebelum berbicara.

"Aku juga memiliki perasaan untuk menginginkan bertarung melawan Satrizer… Tapi, aku berpikir alasan utamanya adalah aku, yang merupakan pemula dalam mengunakan senjata api, memiliki kesempatan untuk berdiri di turnamen terakhir, karena peserta yang lain belum berpengalaman dalam pertarungan melawan seorang pengguna pedang. Tetapi, setelah mendengarkan ceritamu hingga sejauh ini, Satrizer kelihatannya adalah ahli pertarungan jarak dekat selain seorang ahli menembak, bukan? Aku berpikir apakah aku punya kesempatan untuk menang…."

"Apa maksud dari komentar lemah itu, ini sama sekali tidak seperti dirimu. Memang benar dia kuat, tapi dia masih seorang player VRMMO, berbicara seperti pro vs amatiran itu hanya…."

"Ya, seperti itu."

Kazuto menyandarkan punggungnya pada kursi kayu bergaya kuno itu, dengan tangannya diletakkan di belakang kepalanya.

"Apakah Satrizer benar-benar seorang amatir…benar-benar hanya seorang VRMMO player?"

"…Apa maksudmu? Jika dia bukan seorang player maka siapa sebenarnya dia?"

"Seorang professional. Yang tujuannya bukan untuk bermain, tapi untuk berlatih dalam pertarungan senjata api. Seperti seorang prajurit… atau anggota satuan khusus kepolisian."

"Eh―!? Kau tidak dapat mengatakan sesuatu seperti itu?"

Alicization Beginning[Prolog 2]Where stories live. Discover now