Bagian 1.3

8 2 0
                                    

Pada saat Kazuto yang mendengarnya membuka lebar mulutnya untuk memprotes, pemilik kafe tersebut sudah kembali ke konter dengan tenang. Saat Shino mencoba untuk menahan tawanya, dia mengambil sendok lagi sebelum sedikit melambaikannya pada Kazuto.

"Terima kasih atas traktirannya."

"......Ya, tidak apa-apa. Aku baru saja menyelesaikan pekerjaan sampinganku, jadi dompetku masih penuh bagaimanapun juga."

"Heh, jadi kau mengambil kerja sampingan? Pekerjaan apa itu?"

"Suatu hal yang kukatakan sebelumnya tentang tidak makan dan minum selama tiga hari. Sebenarnya, kita dapat berbicara tentang itu setelah menyelesaikan topik utama kita hari ini selesai. Untuk sekarang mari kita makan selama itu masih hangat."

Kazuto mengambil botol kecil mustard dan menuangkannya secara banyak di pinggiran piring sebelum memberikannya pada Shino.

Shino juga melakukan hal yang sama lalu menggunakan sendok untuk mengambil kacang merah pada mulutnya.

Rasa khas dan sederhana dari masakan barat yang dapat terasa dari kacang merahnya, yang sangat lembut bahkan sampai ke bagian dalam dan melepaskan rasa yang sangat manis.

Daging tebal yang tidak berlemak, yang terpotong kecil di dalam mulutnya.

"Ini juga.....Sangat enak."

Saat dia mengatakannya, dia melihat ke arah Kazuto yang sedang makan dengan cepat sebelum bertanya.

"Dia mengatakan ini gaya Boston bukan? Bumbu jenis apa yang dipakai?"

"Hmmm.... Aku melupakan namanya tapi, kelihatannya seperti sirup yang dibuat secara kasar. Apa namanya, Agil?"

Pemilik kafe itu, yang pergi kembali untuk menggosok gelas, menatap pada mereka dengan wajahnya terangkat sebelum menjawab.

"Molasses."

"Yeah, itu dia."

"Heh.... untuk masakan Amerika, aku berpikir kau hanya tahu hamburger dan ayam goreng."

Bagian terakhir dari perkataannya diubah menjadi bisikan, Kazuto memperlihatkan senyuman masam.

"Itu hanya prasangka. Aku juga banyak berbicara dengan pria baik yang ada di sana."

"Ya, pastinya. Beberapa hari yang lalu, aku sedang berbicara dengan perempuan dari Seattle di server internasional GGO selama tiga jam. Ah―, tapi.... hanya dia yang tidak bisa kumengerti....."

"Dia?"

Kazuto, yang sudah menghabiskan lebih dari setengah makanan di piringnya, mengulangi kata tersebut sementara masih mengunyah.

"Itu adalah topik hari ini bagaimanapun juga. Kau tahu tentang turnamen final individual Bullet of Bullet keempat minggu kemarin, bukan?"

Disingkat sebagai «BoB», itu adalah nama untuk turnamen battle royale untuk menentukan siapa yang terkuat di Gun Gale Online, Kazuto langsung mengangguk.

"Yeah, aku melihat siaran langsung dengan semua orang. Oh, aku belum mengucapkan selamat kepadamu. ......Sebenarnya, ini mungkin hasil yang sedikit mengecawakan Sinon. Bagaimanapun juga, selamat karena menjadi juara kedua."

"T.....Terima kasih."

Dia memperlihatkan wajah serius sementara mengatakan itu untuk menutupi perasaan malunya, lalu dengan cepat melanjutkannya.

"Kalau kamu sudah melihatnya siaran langsungnya maka ini akan jadi lebih cepat. Bahkan meskipun pemenangnya adalah player dengan nama «Satrizer»..... Dia, ini adalah kedua kalinya dia menjadi pemenang."

Kazuto yang mendengarnya berkedip beberpa kali, dan kesadarannya kelihatannya mengikuti pandangannya menuju ke atas.

"Jika memikirkan tentang itu.... Di arena BoB ketiga yang aku ikuti, kau memberitahu tentang player dari Amerika yang hanya menggunakan pisau dan pistol tapi berhasil memenangkan turnamen pertama......————Eh, tapi aku sangat yakin semenjak turnamen kedua, servernya telah dibagi menjadi US dan JP, jadi itu tidak mungkin untuk terhubung dari Amerika, bukan?"

"Seharusnya memang seperti itu..... Sebenarnya, tidak ada player yang mendaftar dari Amerika waktu turnamen kedua dan ketiga.
Tapi di waktu ini entah dia entah bagaimana bisa berhasil melewati pengamanannya, atau ada koneksi dari tim manajemen.......Tapi, entah bagaimana dia diterima. Pasti kau akan menyadari legenda «Satrizer» hanya dengan melihatnya bertarung sekali."

"Yeah. Bahkan meskipun itu melalui layar siaran langsung, aku menyadari bahwa Sinon bersemangat sekali."

Kazuto tersenyum pada saat mengatakan itu.

Shino menjadi cemberut sebelum menjawabnya.

"B-Bukan hanya aku.Semua ketiga puluh peserta… bukan, karena dia tidak termasuk, semua kedua puluh sembilan peserta bersemangat juga. Dan bahkan ada beberapa diantara mereka yang kalah dengannya di turnamen pertama. Bahkan meskipun Amerika adalah rumah dari FPS, tetapi menerobos masuk ke dalam babak battle royale GGO Jepang, yang berasal dari mesin «The Seed»....namun ketika pertandingan itu terbuka....."

"Suatu pengulangan dari turnamen pertama...Bukan?"

Shino menggangguk dengan menonjol dan menekuk menjadi bentuk ヘ.

Sendok di tangan kanannya membawa satu potongan daging tebal yang terakhir ke mulutnya, menikmati rasa yang sederhana namun dipenuhi dengan dari makanan itu membuatnya mengatur ulang pikirannya, dan ingatan tentang kejadian minggu lalu terlintas kembali.

Alicization Beginning[Prolog 2]Onde histórias criam vida. Descubra agora