Narasi Hati (Revisi)

Jiwa yang Kesepian

Mendengar kata sepi, apa sih yang terlintas di benak kalian? ada yang bilang sepi itu tenang, sepi itu indah tapi, ada pula yang bilang bahwa sepi itu hampa, sepi itu sendiri dan sepi itu menyebalkan. Tidak ada yang salah dari opini-opini itu, toh mereka yang merasakannya. Pada akhirnya sepi bukanlah satu-satunya hal yang buruk yang harus kita hindari. 

Kesepian bisa diartikan juga sebagai kesendirian atau ketika kamu berada pada situasi yang sulit, tapi kamu tidak punya orang yang tepat untuk bisa berbagi cerita. Hingga dikatakan bahwa kesepian tumbuh karena rendahnya rasa percaya diri yang kita miliki. Atau mengaggap orang lain tak ada dan tidak mau terbuka kepada orang yang memang ada disamping kita, entah itu keluarga kita, teman atau sahabat kita, atau bahkan pacar kita. Kondisi itulah yang membuat kita rentan merasa kesepian.

Dari sebuah sumber yang ada, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. John Cacioppo, seorang psikolog di University of Chicago di Amerika Serikat, kesepian sangat berkaitan dengan genetik. Selain itu pengucilan, perceraian, dan kematian orang terdekat juga biasanya menjadi penyebab umum kesepian. Pada intinya kesepian memang tidak lahir dengan sendirinya tapi, lahir pada keadaan tertentu yang menjadikan kamu merasa sedirian. 

Sepi dan kesepian adalah dua kata yang berbeda, jika sepi adalah keadaan lingkungannya. Berbeda dengan kesepian yang mengarah pada keadaan jiwa dan perasaanya. Orang yang merasa kesepian, pasti dalam dirinya ingin ada seseorang atau sosok yang bukan hanya menemani, tapi juga mengerti segala situasi dan kondisi yang sedang kamu alami. Mungkin saja kamu butuh seseorang yang tidak hanya mengerti tetapi bisa menyemangati, atau dengan kata lain kamu butuh support system. 

Support sysstem yang baik adalah mereka yang selalu ada, memberi energi-energi positif pada diri kita, kebahagiaan, hingga lupa rasanya terluka, dan tidak lagi merasa sepi atau kesepian.  Dengan adanya support system juga bisa meningkatkan motivasi dan juga minghindari stress. 

Percayalah, ada banyak hal yang dapat kita temukan dalam kesepian dan juga kesendirian. Ada saatnya dimana kita perlu mengasingkan diri pada sepi, lalu merenung dan cobalah untuk melihat lebih dalam diri sendiri dan juga segala yang ada disekeliling mu. Disaalah kamu akan menemukan hal yang selama ini ada pada dirimu, tertanam lama, namun kamu baru menyadarinya. Dengan begitu, rasa syukurmu akan bertambah.

Barangkali, dengan kesendirianmu itu ada yang sangat merindukanmu melebihi siapapun, dan menyaksikan segala kesedihanmu lalu memeluk segala penatmu dengan berkata bahwa, kamu mampu melewatinya, karena kamu tidak sendiri. Dia adalah Allah yang tidak pernah meninggalkanmu. Hanya saja, kita sebagai umatnya selalu melewatkan-Nya. Kita tidak akan pernah merasa sepi, kesepian atau sendirian, apabila dalam hati kita selalu dipenuhi dengan mengingat-Nya.