Part 2: Aneh

56 13 0
                                    

Entah mengapa seluruh ucapan sumpah serapahku kepadanya menguap begitu saja ketika mata ini melihat sesosok lelaki tampan sangat tampan didukung dengan bola mata hitam, hidung mancung, rahang yang kokoh, alis yang tebal serta tubuh yang menjulang tinggi. Bak magnet aku pun tak dapat mengalihkan pandangan, sesosok lelaki ini sungguh tampan namun aneh baru kali ini aku melihatnya apakah dia murid baru tapi sepertinya tidak.

"Maaf, saya tidak sengaja menjatuhkan bukunya." Ucapannya membuyarkan seluruh lamunanku tentangnya.

"Hah, oh ii-ya tidak apa apa." Ketika aku ingin bertanya kepadanya dia malah pergi begitu saja setelah mengambil buku yang tergeletak di lantai sebab setelah buku itu mendarat dikepalaku otomatis buku itu langsung jatuh ke lantai.

"Hey tunggu ada sesuatu yang ingin aku tanyakan!" Teriakku kepadanya namun sia-sia karena sepertinya aku kehilangan keberadaannya.

"Bahkan kita belum kenalan," gumamku.

Aku mengedarkan pandangan untuk melihat apakah dia masih ada namun yang ku lihat hanya tatapan tajam dari para murid yang sedang membaca. Mungkin mereka merasa terganggu karena teriakan ku tadi.

Karena merasa bersalah akhirnya aku beranjak dari tempat dudukku. Ketika sudah sampai diluar perpustakaan ku edarkan pandangan sekali lagi untuk melihat apakah dia ada disekitar sini. Ternyata dugaanku salah dia tidak ada dan entah kemana perginya. Menghembuskan nafas kasar dan bertegad di dalam hati pokoknya aku harus bertemu dengannya dan menannyakan siapa namanya.

¿¿¿¿

Ketika ketiga cowok paling famous disekolah itu keluar dari mobilnya yaitu Adelard, Farzan dan Darel para siswi memekik tertahan karena melihat ketampanan wajah mereka bak pangeran yang baru keluar dari singgasananya.

"Wah... Ternyata ketampanan kita belum ada yang menandingi ya," kata Darel selaku cowok yang paling narsis diantara mereka.

"Tapi tetep aja gue risih sama mereka, apalagi sampai ada yang berani sentuh-sentuh gue." Farzan adalah cowok yang paling anti banget sama cewek-cewek centil apalagi yang nekad menyentuhnya.

"Bagaimana menurut lo Lard?" tanya Farzan kepada Adelard yang berada ditengah-tengah mereka.

"Emmm, udahlah gue pengen cepet-cepet ke basecamp." Adelard memang tipe cowok yang dingin dan tidak terlalu peduli dengan sekitar dan dia juga dapat menjadi seorang yang tempramental jika ada yang mengganggu ketenangannya dan merusak sesuatu yang dia punya.

Kemudian mereka melangkahkan kakinya menuju basecamp yang berada dilantai paling atas sekolah ini. Tempat itu didesain khusus untuk mereka bertiga bahkan tidak ada yang boleh masuk kedalam ruangan tersebut kecuali mereka bertiga.

Ketika hampir sampai ke tangga paling akhir, mereka dikejutkan oleh kedatangan seorang cewek yang berlari terburu-buru.  Yang lebih mengejutkan lagi cewek tersebut hampir saja terjatuh dan menabrak Adelard. Kalau saja  Adelard tidak menahannya dengan menggenggam tangannya dan menyeimbangkan badannya mungkin saja mereka berguling-guling ditangga dan terjatuh kelantai.

Karena kejadian tersebut mereka tanpa sengaja saling memandang namun hanya sesaat karena cewek tersebut langsung mengalihkan pandangannya dan langsung melepaskan genggaman tangan Adelard.

"Sorry, gue gak sengaja sumpah," kata cewek tersebut sambil menangkupkan kedua telapak tangannya sebagai tanda minta maaf. Namun respon Adelard hanya terdiam tanpa mengalihkan pandangannya dari cewek tersebut.

Who's your name? Where stories live. Discover now