Gimana jadinya jika seorang gadis biasa (Leona) as you, harus satu rumah dengan mantan kamu sendiri (Jeno) yang ternyata primadona disekolahnya? dan gimana jadinya jika Mark (Abang Jeno) Juga suka sama kamu?
#1 in Cerita Remaja 211120
#2 in Koreanff...
Malam ini Jaemin memutuskan untuk pergri kerumah Jeno untuk mengembalikan tasnya dan juga tas leona. Mereka tidak terlalu membawa banyak buku, jadi jaemin dapat dengan mudah membawanya.
Tak sengaja, Jaemin menemukan ponsel leona didalamnya dan ada satu pesan dari Mark. Namun dia paham dengan sesuatu yang namanya privasi jadi dia tidak ingin membukanya. Tapi dengan tanpa dosa, Jaemin melihat logo album yang ada dihandphone nya Leona dan dengan tanpa dosa laki laki itu melihat foto foto yang ada digaleri Leona
Jaemin tersenyum, menatap wajah imut Leona yang ada pada galeri leona. Sesekali laki laki itu mengikuti pose leona baik sedang tersenyum bebek, cemberut dan lain lain.
"hyaaa... lo lucu banget si na, pengen cubit tau" gumam Jaemin dengan senyum menawannya
Jaemin mengambil handphonnenya, mengirim foto foto Leona yang barusan ia lihat. Mungkin sekitar 15 foto ia kirimkan pada handphonenya membuat dia tersenyum begitu bahagia.
Tapi seketika jaemin berhenti pada satu foto, itu adalah foto Leona dan Jeno. Itu adalah satu satunya foto Jeno yang tersisa dihandphonenya Leona. Entah kenapa namun hatinya langsung berdebar, entah ada rasa cemburu dan juga sedih melihat foto itu
"apa kau masih mencintainya Jeno, tapi mengapa?"
Jaemin menutup handphonenya, laki laki itu langsung berdiri mengambil kunci motornya. Jaemin langsung bergegas menuju rumah Jeno untuk mengembalikan barang barang yang ditinggalkan mereka tadi.
.
.
.
Sesampainya dirumah Jeno, Jaemin bertemu dengan Paman Jeon dan bibi Lim yang sedang menonton drama china ditelevisi. Dia langsung meminta ijin pada mereka untuk langsung keatas bertemu Jeno
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jaemin berjalan menaiki tangga, dan dia terkekeh melihat Jeno baru saja keluar dari kamar mark dengan tampang yang sangat gelisah dan aneh. Jaemin mendekati Jeno dan berdiri tepat didepannya
"Lo gila" kata Jaemin pada Jeno
Jeno menoleh "jaemin?"
"nih" jaemin memberikan tas Jeno dan Leona yang tertinggal dikelas. "lain kali kalo mau bolos tuh balik lagi"
Jeno menggaruk kepalanya "ahhh makasih lo min, uda nganter tas gue"
"leona mana?" Jaemin mencari cari pintu kamar Leona
Jeno menarik jaemin "mau ngapain lo, uda kekamar gue aja. Dia juga uda tidur kayaknya"
Jaemin mengangguk mencoba paham "ohhh yauda kalo begitu"
Sesaat Jaemin dan Jeno pergi, tiba tiba saja pintu putih yang ada dibelakang mereka terbuka. Dan tampaklah Leona yang baru saja keluar untuk mengambil air minumnya
"nana?" kata Leona
Jaemin menoleh "leona? Lo belum tidur"
Leona mendekati jaemin dan Jeno "gue uda yakin pasti lo bakal kerumah anterin tas" leona tersenyum cengenges seraya menatap jaemin
Jaemin tersenyum, laki laki itu mengacak rambut Leona "gue tau lah, lo kan gak bisa hidup tanpa hp"
Leona mengguyar, mencoba melepaskan kaitan tangan jaemin dikepalanya "ahhh nana, jangan diacakin rambut gue"
Jaemin menyerah, laki laki itu menarik tangannya dari kepala leona "enak ya kalian abis bolos, gak balik lagi, tasnya dibawain pula"
Leona tersenyum "hehehe, itu juga kalo bukan Jeno yang mau bolos. Gue gak bakal mungkin bolos." Leona menunjuk jeno
Jeno terkejut seolah ia sedang disalahkan "jadi lo nyalahin gue"
"ohh yauda" kata Jaemin langsung menoleh pada Leona
"gue belum makan, ayuk makan yu nana" kata Leona semangat sembari memegang lengan Jaemin
Jaemin tersenyum "yaudah ayuk"
Jeno melihat Leona dan Jaemin tak terima. Seketika laki laki itu merubah raut wajahnya dan langsung memegang perutnya
"ehh gue ikut" kata Jeno memberhentikan Jaemin dan Leona "gue kayaknya laper, jaga jaga biar nanti malem gak kelaperan"
Leona memutar bola matanya, membuang napasnya kasar. Membuat Jaemin tertawa kecil lalu mengajak Jeno untuk pergi bersama mereka
.
.
.
Sesampainya dikedai makanan yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah Jeno. Jaemin, Leona, dan Jeno sudah duduk dikursi yang disediakan untuk 4 orang. Mereka bercerita tentang kemana mereka barusan
Sembari menunggu hidangan mereka, Leona dan Jeno sedikit bercanda dengan debatan kecil mereka yang membuat mereka tertawa begitu juga Jaemin, yang menikmati candaan Leona. Laki laki itu menatap leka leona sesekali tersenyum menatap mata, hidung, bibir, serta wajahnya Jaemin begitu menikmatinya
Tak begitu lama, seorang laki laki berprawakan rapi mendekati mereka dengan memberikan hidangan hidangan yang tadi mereka pesan. Leona tersenyum senang, malam ini akan menjadi miliknya
"gomawoo nanaaa" Leona begitu semangat lalu menyuapkan satu persatu suapan toppoki kedalam mulutnya
Jaemin tersenyum "iya, pelan pelan lo makannya. Nanti nyangkut ditenggorokan"
Leona menyangkal "ya enggak lah gue kan kua... uhukk uhukkk" gadis langsung batuk seketika, ia menepuk dadanya pelan
Jaemin yang melihat itu langsung mengambilkan air dan menepuk punggung Leona membuat Jeno berdiri seketika
"lo gak apa apa leona" tanya jeno
Leona meminum air yang diberikan Jaemin tadi, dengan tepukan jaemin, leona tertolong. Gadi itu sudah tidak apa apa sekarang
"enggak apa apa jen, sellow" kata leona membuat Jaemin menyudahi tepukannya dipunggung leona. Jaemin merangkul Leona dengan sesekali mengusap pundaknya
"tuh gue bilang juga apa" kata Jaemin
Leona tersenyum menatap Jaemin "makasih ya na"
Jaemin masih merangkul Leona, tanpa sadar Jeno sudah menatap sinis kearah mereka