Bunga Keduapuluhenam

25 4 1
                                    

Seperti biasa, temanku yang satu ini melakukan sesuatu setengah-setengah. Dia orang yang mudah sekali bosan. Dia terlihat bersemangat sekali ingin melakukan sesuatu, tapi tidak pernah menuntaskannya, selalu saja berhenti di tengah jalan.

Waktu itu dia dengan menggebu-gebunya ingin belajar bermain alat musik--gitar, piano, drum, dan sejenisnya. Tidak sampai seminggu--bahkan ada yang sehari, dia sudah menyerah dan tidak lagi menyentuh alat musik tersebut.

Dulu, seusai mendengarkan live music di suatu cafe, dia jadi berpikir untuk menciptakan sebuah lagu. Tidak sampai tiga bait, dia sudah meninggalkan keinginan itu.

Pernah juga setelah dia membaca novel terbitan, dia langsung ingin menulis sebuah novel dan mau mengirimkannya ke penerbit. Tidak sampai seperempat jalan, dia sudah bosan dan berhenti menulis.

Seusai dia melihat karya gambar yang bagus, seketika itu dia mencoba menggambar dengan mengharapkan hasil yang serupa. Tapi seperti sebelumnya, karya tersebut tidak pernah terselesaikan.

Hingga sekarang rasanya tidak ada karya seni yang berhasil ia selesaikan. Mungkin dirinya sudah dikutuk oleh Tuhan. Tekad dalam dirimu ibarat seni yang tidak selesai dikerjakan.

Saat hari ulang tahunnya, aku sengaja menyematkan kadoku dengan bunga arbor vitae. Aku tau kalau kau akan menyukai bentuk dari bunga ini. Aku juga tau bahwa bunga ini mengandung makna yang sesuai dengan harapanku, yakni simbol dari persahabatan yang sebenarnya.

Meskipun kau sering melakukan segala hal dengan setengah-setengah, seperti biasa, aku akan tetap mendukungmu, agar suatu saat nanti, kau bisa menyelesaikan sebuah karya seni yang indah.

==============================================================================

Hari Ke-26: Buat tulisan tentang benda seni yang tidak selesai dikerjakan.


*kyaknya ini agak melenceng dari ..., tapi ya sudahlah.

Flowers Words: 30 Daily Writing Challenge NPC 2019Where stories live. Discover now