Bunga Kelimabelas

30 6 2
                                    

Di hari sabtu ini, temanku menawariku untuk membeli sebuah bunga. Dia bilang namanya Achillea millefolia. Menurutku, warna putih dari bunga itu sungguh cantik dan juga keren. Karena itulah aku memutuskan untuk membelinya. Tentunya bukan untuk diriku sendiri, melainkan untuk gebetanku.

Begitu aku menyerahkan sejumlah uang kepada temanku itu, dia mengucapkan terima kasih dan menyerahkan padaku seikat bunga Achillea millefolia. Setelah itu, aku bergegas menuju ke rumah gebetanku dengan senyum lebar.

Tumben sekali gebetanku nongkrong di teras rumahnya. Aku malah tidak sempat menyembunyikan bunga ini sebagai kejutan.

Tapi ya sudahlah. Dengan penuh percaya diri, aku mendekatinya dan memberikan bunga yang barusan aku beli.

Dia tersenyum tipis. "Hmm, Achillea millefolia, ya?"

Kedua alisku bertautan. "Kok tau?"

"Tentu saja." Dia menjeda sejenak. "Apa kamu tau kalau aku punya kekuatan untuk membuat makna dari sebuah bunga menjadi kenyataan?"

Aku terkekeh pelan. "Masa? Memangnya makna bunga ini apa?"

"Perang."

Spontan, aku memiringkan kepalaku. Tiba-tiba saja, terdengar suara ledakan yang dahsyat dari arah belakangku. Seketika aku berbalik dan mendapati pemandangan di seberang sana yang dihiasi kepulan asap dan kobaran api. Pesawat-pesawat jet tempur melesat di angkasa yang masing-masingnya menembakkan misil ke satu sama lain.

Seluruh badanku lemas hingga membuatku terduduk. Tanganku gemetar terlebih ketika mendengar suara teriakan dari orang-orang di sekitar yang berhamburan melarikan diri.

Dia mencium bunga Achillea millefolia dengan senyuman lebar. Setelah itu, terjadi ledakan hebat di depanku hingga menelan kami berdua ke dalamnya.

.

.

.

"Oi. Kamu melamun, ya?"

Kata-kata itu membuatku menarik nafas dengan paksa. Air keringat mengalir di pelipisku dengan derasnya. Telapak tanganku sudah basah. Jantungku berdetak sangat keras seakan ingin copot.

Setelah mengehela nafas berulang kali, akhirnya aku bisa menenangkan diri. Ah, benar, sekarang aku sedang berada di teras rumah gebetanku.

Tadi aku mau apa ke sini? Ah, iya, aku mau memberikan bunga ini. Bunga ..., tunggu dulu, bunga?

"Bunganya sudah kamu ambil, ya?" Aku mengatakannya setelah melirik ke sana ke mari.

Dia memiringkan kepala. "Bunga apa?"

"Itu loh, bunga Achillea millefolia."

"Kamu ngomong apa sih. Kamu nggak pernah ngasih bunga kya gitu."

Hah? Dia bicara apa? Bukannya aku sudah ..., tunggu dulu, kenapa pakaiannya jadi berbeda.

"Lagian kamu gak papa di sini? Bukannya lagi ada kerjaan."

"Kerjaan apa? Ini kan hari libur ..., kerjaannya kan kemarin ...."

"Hah? Kamu ngomong apa sih. Udah lupa sama hari?"

"Lha, ini hari sabtu, kan?"

Dia terlihat semakin bingung.

"Ini hari jum'at."

=============================================================================

Hari Ke-15: Buat tulisan dengan tema, "Pembelian benda tanpa terencana mengakibatkan perang dunia."

Flowers Words: 30 Daily Writing Challenge NPC 2019Where stories live. Discover now