Bunga Keduabelas

39 8 0
                                    

Segala hal yang aku lakukan untuk menggapai impianku seakan tidak berguna. Semuanya terasa percuma. Mereka bilang itu karena aku lengah untuk memaksimalkan perbuatanku. Mereka bilang itu karena aku lalai dalam memanfaatkan kesempatan.

Pada akhirnya, aku lah yang disalahkan. Ujung-ujungnya, aku lah yang dianggap tidak cukup berjuang.

Ungu, biru, merah, putih, warna-warna itu mungkin cocok untuk menggambarkan suasana hatiku sekarang. Warna-warna itu pula yang mencolok terlihat dari bunga-bunga petunia yang menyerupai terompet di atas piring. 

Bukan tanpa alasan aku mengumpulkan bunga petunia di hadapanku. Bunga petunia diidentikkan dengan kemarahan. Pencapaian dan keberuntungan yang dimiliki orang lain membuatku marah. Segala kelalaianku membuatku marah.

Setelah menarik nafas panjang, aku memakan bunga-bunga petunia yang tersaji di depanku, sebagai simbol pelampiasan.

===============================================================================

Hari Ke-12: Buka Kbbi.web.id Lihat kata pertama yang muncul di pencarian populer hari ini (Baris pertama paling kiri). Buat tulisan dengan menggunakan kata itu sebagai tema.

Cabar/ca·bar/ark a 1 hilang dayanya; tidak manjur (tentang guna-guna dan sebagainya): keampuhan aji-aji itu akan -- manakala terdengar ayam berkokok; 2 tawar (tentang hati, keberanian); 3 kurang ingat; lalai; lengah; 4 kurang (tidak) hemat; boros: orang yang -- tidak akan kaya;



Flowers Words: 30 Daily Writing Challenge NPC 2019Where stories live. Discover now