Interview

1.8K 77 10
                                    

Sahla termanggu di depan lift, Ia bimbang untuk melangkah, apakah tetap melanjutkannya atau tidak meski suaminya sudah mengizinkannya. Ingatannya kembali saat menghadiri pesta pernikahan. 

Sultan berlari mengejar istrinya yang berjalan menjauh menuju parkiran mobil. Akhirnya langkahnya sejajar dengan sang istri. 

"Hei ada apa denganmu sayang?" Seloroh Sultan mengikuti jejak Sahla di parkiran mobil. 

"Aku ingin cepat pulang Mas." Gerutu Sahla. 

"Ya mas tau, tapi kenapa tiba-tiba pergi ninggalin mas?" 

"Aku hanya menunggumu diluar Mas." Jawab Sahla asal. 

"Yakin? bukan karena ada mantanmu?" mendengarnya langkah Sahla terhenti, wajahnya tampak kesal. 

"Mas! kenapa sih membahas itu lagi?!" 

"Lho, dia memang mantanmu kan, mantan dosen. hahaha." 

"Ih gak lucu!" gertak Sahla kesal. 

"Lagian ngapain sih kamu dengan dia?" 

"Lho memang tidak boleh?" 

"bukan gak boleh tapi..." 

"Tapi apa?" ledek Sultan lagi. 

"Ah udah skrng aku mau pulang." gubrisnya melangkah menuju mobil mereka. 

Wajah sahla masih tampak bete, selama perjalanan Ia membisu. Suaminya memandangi Sahla ditengah menyetir, Ia tahu istrinya itu penasaran dengan obrolan Ia dan Ammar. Sahla pasti khawatir akan terjadi sesuatu diantara Ia dan laki-laki arab itu. 

"Sayang, Mas dengar dosenmu itu sekarang kerja di stasiun berita ya?" tanya Sultan ditengah kebisuan, mendengarnya Sahla terlonjak kaget. 

"Darimana mas tau?" 

"Tadi dia yang mengatakannya." jawabnya santai

"Oh, Memang apa yang kalian bicarakan, Mas?" 

"Ya, mas minta dia untuk menjauhi kamu." Lagi-lagi kata-kata suaminya membuatnya kaget. 

"Mas mengatakan itu?" melihat eskpresi istrinya, Sultan setengah tertawa. 

"Ya tentu tidak. haha" mendengar tawanya Sahla memukul lengan sultan. 

"Lalu apa yang kalian bicarakan!" 

"Ya, mas hanya tanya dia sekarang sibuk apa, ternyata sekarang dia sibuk jadi wartawan. Kenapa kamu nggak minta bantuan dia untuk magang di tempatnya?" 

Sahla mendengus kesal mendengarnya. Lagi-lagi suaminya meledeknya. 

"Yakin kamu mengizinkan, mas?" 

"Ya, mas izinkan." Jawab Sultan dengan tanpa ragu.

"Bohong, nanti aku malah didiemin lagi berhari-hari!" Gerutu Sahla. 

"Mas serius sayang, kalau kamu mau disana mas izinkan, asal.... kamu janji kamu harus jujur sama mas, dan menjaga diri sama dia." jelas suaminya. 

Sungguh Sahla masih belum bisa mempercayai apa yang dikatakan suaminya. Ia tidak ingin mengulangi kejadian yang sama. 

"Kenapa kok bimbang sayang? kamu masih ada perasaan sama dia?" 

"eh nggak kok, nggak mas." 

"Kalau kamu udah gak punya perasaan ya kamu bersikap biasa saja, bisa kan?" 

"Ya, tapi aku tetep nggak mau mas, lagian aku bisa cari ditempat lain." ujar Sahla. 

Ia tak ingin membuat kesalahan yang sama meski suaminya sudah mengizinkannya lebih baik menghindar daripada terulang lagi. Dan Ia rasa suaminya hanya mengetesnya saja maka meski diizinkan Ia tetap tidak akan melanjutkan untuk interview di stasiun berita tempat dimana  Ammar bekerja kini. 

Pernikahan SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang