Pertengkaran

1.8K 58 16
                                    

Di tengah kepadatan lalu lintas Ia lajukan mobilnya dengan cepat, Sultan benar-benar tak sabar untuk memberikan kejutan kepada istrinya. Meski tadi moodnya kurang baik karna Jane, tapi membayangkan akan bertemu Sahla lalu melihat reaksi bahagia istrinya itu atas kejutannya, moodnya kembali membaik. Ia ingat betul sebelum meeting tadi, sahabatnya mampir ke kantor disaat Ia menyiapkan materi meeting, namanya Fajar. 

Ntah mengapa Ia minta saran sahabatnya itu mengenai istrinya yang beberapa hari ini tampak murung dan tak bersemangat. Kebetulan Fajar sudah beristri dan berpengalaman menyenangkan hati Istrinya. Apalagi sudah punya 1 buntut. 

"Istri lu itu pasti lagi butuh liburan, Bro. Bayangin aja lu kerja siang malem belum lagi lu ke luar kota, istri lu bosan lah pasti, apalagi kata lu dia lagi libur kuliah. Ajaklah dia liburan yakin deh moodnya jadi baik lagi, bersemangat lagi, dan nggak melamun lagi." 

"Oh gitu. ide lu bagus juga bro, makasih ya." 

"Sama-sama bro. Eh gue dulu ya, udah waktunya ngantor nih." ucapnya,
belum dijawab laki-laki kurus berjangkut tipis itu keluar. kantornya memang dekat dari kantor Sultan. 

Akhirnya perjalanan hampir setengah jam sampai juga di gerbang kampus sang istri. Sultan segera menuju parkiran untuk memarkirkan mobil silvernya lalu mengabari Sahla. Sebelum keluar Ia cek email, ada 1 email masuk berupa softfile 2 tiket ke malang yang sudah dipesankan oleh agensi travel yang Ia gunakan untuk liburan nanti, beserta itinerarynya. Benar-benar tidak sabar untuk menunjukkan ini ke istrinya. 

Puas melihat itinerary dan membalas email, Sultanpun keluar dari mobil menutupnya lalu mengunci dengan remote di gengamannya, belum sempat meninggalkan mobil seorang perempuan menghampirinya dari mobil yang terparkir disampingnya. Mood Sultan kembali berubah jengah melihat perempuan itu mengikutinya sampai kesini. bahkan parkir disamping mobilnya, Ia pikir siapa yang tadi memarkirkan mobil setelahnya. 

"Ngapain kamu?" Tanya Sultan sinis.

"Aku sudah bilang ada hal penting yang harus kamu tau." 

"Aku tidak peduli!" mendengarnya raut wajah Jane kesal.

"Ini mengenai istrimu!" Desisnya. 

"Cukup jane, lebih baik kamu pergi dari hadapanku!" Usir Sultan. 

"Ok-oke, tapi kamu harus melihat ini!" Sultan tampak mengeryitkan alisnya. 

Jane mengambil sesuatu dari tasnya, lalu memberikan tiga lembar foto padalaki-laki di hadapannya. 

Sultan terhenyak melihat foto yang diberikan perempuan itu, tangannya serasa lemas seketika. Ia terdiam pilu mencoba menerka sosok yang ada di foto itu apa benar adalah sosok yang amat dikenalnya yang akan ia berikan kejutan, sosok perempuan yang Ia nikahi beberapa bulan ini bersama seorang laki-laki yang sepertinya Ia pernah melihatnya, matanya menilik tajam seraya mengingat-ingat laki-laki di dalam foto, berputar sosok laki-laki yang memperkenalkan diri sebagai dosennya Sahla.

Matanya terbelalak tak parcaya mengingat pertemuan tidak sengaja itu, Hatinya mulai memanas dan nafasnya mulai tak beraturan. 

Jane, perempuan berambut coklat keemasan memegang pundak Sultan mendekatkan wajahnya pada telinga kiri Sultan. Seakan ingin mendekap Sultan. 

"Kamu berusaha menjaga perasaan istrimu tapi nyatanya dia mengkhianatimu." bisiknya ditelinga Sultan, membuatnya mengepalkan tangan kanan yang memegang foto hingga lembar foto itu setengah remuk.

Jantungnya terasa perih mendengarnya. Sultan mendorong tubuh Jane, menjauhkan perempuan itu yang begitu dekat dengannya, seperti mendekap tubuh sebelah kirinya, Sungguh Ia tak nyaman. 

Pernikahan SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang