❣Helping Hyuni❣

860 82 9
                                    

Malamnya gue entah mengapa deg-degan, mungkin karena gue menunggu-nunggu telpon Heejin. Haha. Gue ingin menertawakan diri sendiri. Ngarep gue.

Tiba-tiba ada yang ngetok pintu kamar gue. Ternyata si Hyuni.

"Apa?" tanya gue ngegas, sekarang liat wajahnya aja gue udah kesal banget. Gue melihat rambut Hyuni berantakan banget dan dan wajahnya pucat. Perasaan gue aja atau belakangan ini wajah Hyuni lebih sering pucat.

"Santai lo, lo dipanggil appa makan malam"

"Ga mau gue" Gue pun bersiap menutup pintu. Tetapi Hyuni lebih cepat narik tangan gue.

"Apaan sih lo, gue ga mau"

"Lo harus turun!"

"Minggir ga tangan lo, atau mau gue jepit"

"Ga" Hyuni tetap keras kepala, dan gue yang udah kesal banget akhirnya menutup pintu gue dan tangan Hyuni terjepit.

Dia berteriak.

"Gila lo sakit banget, lepas bego!"

"Ups gue ga sengaja Hyuni" Akting gue.

"Lo goblok banget sih" Hyuni memukul kepala gue pakai tangan kirinya.

Gue pun balas memukul kepalanya.

"Udah pergi lo!" usir gue kalau ga gue jepit lagi tangan lo.

Hyuni pun melepas tangannya dan pergi sambil memegang tangan kanannya yang merah.

***

Dan tidak sesuai ekspektasi gue, si Hyuni mengadu dan Appa dengan sekuat tenaga gedor pintu kamar gue. Hyuni selalu seperti itu, diam, tetapi mengadu.

"Buka Hyunjin! Hyunjin!" Appa berteriak-teriak di luar. Gue pun langsung memasukkan barang-barang gue yang penting seperti hp, laptop, dan beberapa pakaian ke dalam tas gue. Pokoknya gue mau lari sebelum gue disiksa lagi.

"Sudahlah Yeobo jangan seperti itu!"

"Kamu ga lihat tangan Hyuni sengaja dia lukai"

"Dasar anak kurangajar, buka pintunya!!"

Saat gue merasa suara di luar menjadi sunyi.

Satu dua tiga

Gue membuka pintu dan bersiap lari. Tetapi gue bingung karena tidak ada appa dan eomma di depan kamar gue. Ternyata mereka di bawah, duduk di lantai sambil memegang Hyuni. Yang gue lihat Hyuni berbaring di lantai dan dipeluk eomma.

Gue pun dengan panik turun, dan gue benar-benar terkejut, banyak darah di sekitar lantai dan baju Hyuni. Itu darah Hyuni? Otak gue lambat banget memprosesnya.

Hyuni terbaring dipelukan eomma sementara Appa malah menatap gue tajam saat menyadari gue ada di sana.

"Ini karena kamu! Anak kurangajar! Ga tau diri kamu!" Kepala gue habis-habisan dipukul appa dengan kuat. Gue diam aja karena gue ngaku salah, ya gue emang salah karena jepit tangannya, tapi dia pingsan kan bukan salah gue.

Hyunjin & HyuniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang