Twenty seven

872 63 12
                                    

Malam tu saya masak special untuk matthew, saya tunggu2 dia balik, lambat juga dia balik ni, saya mula risau suda sbb sebelum-sebelum ni bukan dia pernah lambat gini, klau ya pun dia akan call saya kasitau, baru saya ingat yang phone dia tetinggal pula sini rumah.

Saya call Antonio

Tut

Tut

Tut

"Hello bella" yesh ! Dia angkat.
"Hai ! Saya mau tanya, kau tau ka di mna Matthew sbb dia belum balik lagi ni" saya sigh.

Silence.

"Hmm kau tida call dia ?" Dia tnya.

"Inda dapat ni sbb phone dia tetinggal di rumah. Saya pun hairan kenapa dia tida pulang ambi phone dia"

Saya dengar antonio mendengus

"Bah kau tunggu ja di rumahla, sbb saya pun tida tau where he go, hmm saya tolong kau cari dia k ?" Antonio you're so kind !

"Okay thanks ! Datangla rumah makan malam dengan kami. " antonio say okay then we hung up.

Saya sigh lagi, saya tekejut bila ada tangan pegang bahu saya.

"Miss, harini balik-balik saya nampk miss mengeluh, inda bole tu begitu" saya senyum lemah saja

"Indala unty, kamu makan la duluan saya tunggu tunang saya balik dulu" yah saya anggap pembantu rumah saya macam keluarga juga.

"Iyalah, kmi deluan ah miss, jangan lambat2 makan ah" saya angguk and senyum.

Saya masuk bilik and dduk depan cermin. I ask myself, betul ka apa yang saya buat ni ah ? Kalau saya teruskan begini apa jadi sama diri saya ni.

Dalam kira-kira jam 10PM saya dengar kereta masuk rumah, saya simpan novel saya and turun pigi tingu, saya buka pintu

"Lahhh, kenapa ni ?" Saya tanya antonio yang sedang angkat badan matthew.

"Dia telampau banyak minum ni, saya jumpa dia di bar, terpaksa sa kasi kawan dia minum juga" Antonio masi lagi steady tapi yang satu ni yang inda.

"Ouh yalah, angkat la dia kasi letak di bilik" Saya lead antonio pigi bilik kami. Sampai ja terus kena buang si matthew di atas katil haha

Saya keluar dengan antonio, dia turn tingu di meja makan.

"Kenapa lapar ka ? Haha" saya ketawa. Dia geleng lembut " kau lapar ka ?" Dia lagi yang tanya saya, saya angguk ja and saya bawa dia p makan.

"Wahh sedapnya" dia senyum lebar nampk masakan yang sy masak untuk dinner. " makanla banyak-banyak, saya yang masak ni" saya kasi dia nasi, and dia tediam sambil tengo saya, "kenapa ? Nah nasi" saya hulur dia, dia ambi dari tangan saya and duduk ambi bnyk tu masakan yg saya masak.

"Kalau lapar, jangan juga gelojoh ah, nnt tesedak haha" saya ketawa and senyum sama dia. It's okay for me

It is ?

Yeah

It's enough for me.

Keesokkan harinya, saya bangun, mandi terus pigi kasi sedia sarapan pagi. 

Siap saja, saya naik atas mau kasi bangun matthew.

Baru saya mau masuk, ngam-ngam dia buka pintu, dengan towel ja belilit di pinggang dia. Wanginya dia

"Hai, are you okay  ? Turunla, saya suda kasi sedia sarapan sebelum kau pigi kerja" saya peluk pinggang dia

He still diam, and bila saya sentuh dia, dia mcm ada reaksi terkejut dengan tindakan saya.

Saya pandang dia , "kenapa?" Saya tanya lembut.

"Emm" dia sayang-sayang kepala saya "thank you ah" dia snyum paksa and terus kasi tinggal saya bediri depan pintu. Mau menangis pun tiada guna juga bah. 

Saya beranikan diri kejar dia "kau tida kerja ka ?" Saya half shouted sma dia. Dia pusing tngo saya, "tida, saya ada mau pigi ni skjp, kau stay di rumah ja ah, bahaya keluar2." Then again dia pusing and left me standing here. Dia layan saya macam saya ni masi budak lagi, and atmosphere dia lain dari yang lain. Saya senyum.

Saya masuk bilik kasi kemas tempat tidur. And saya rasa dia masuk bilik

"Bella, saya mau tukar baju dulu, can you keluar sekejap ?" Saya lagi kebingungan, slalunya dia okay saja pun tukar baju depan saya ? Why tho matthew?

"Bah yalah, nanti tu towel kasi masuk dalam mesin ah" saya senyum sama dia tapi he langsung tida tingu saya. Why ? Terus saya act like usual.

"Mau jalan suda ka ?" Sy tanya "hm yah mau jalan suda" dia ckp mcm teda emotions dalam perkataan dia.

Saya dtg dekat and peluk dia dari blkng, saya tutup mata saya feel this moment.

"Kiss me" saya cakap dia. Dia masi kaku inda begerak.

Dalam beberapa saat, dia pusing menghadap saya and kiss my forehead.

"Can i go ?" Dia terus direct tny bgitu

"No, kiss me on my lips not on my forehead" saya tingu mata dia, pandang dalam-dalam, macam he does not have any feelings for me anymore.

Dia geleng pelan "No sweetie, i can't. I love you but please can you give me some space to think ? To clear my thoughts ?" Saya kasi lepas pelukan saya.

"Then tell me bah what's going on in your head, please tell me what your thoughts is. Im your fiance matthew. Soon i will be your wife !" Saya kasi tinggi suara saya. I can't, i can't when he treat me like this. I prepare my self to face the worst already.

"I can't isabella, not this time" dia pakai seluar and baju cepat2 terus kasi tinggal saya crying here, standing watchin him leave me here alone, and questioning my self.

If this is what he want, then this is what will we do.

Saya kemas-kemas barang saya and terus bawa pigi bilik sebelah, im sure dia lebih selesa kalau kmi tdr berlainan bilik. Saya kemas sambil menangis, yes im not strong enough.

Dalam pikiran saya, im glad i didn't give him my Virginity yet. Because im sure where this will be going. Neither we together or we choose to live our separate ways.

Then my phone ringing.

Charlotte

Can i hate her now ? Or just let it go ?

Saya angkat.

"Hello, bella sorry. Can i meet you somewhere ? " dia tanya.

"Hey, tida bole ka kau dtg rumah saya sj ? " yah mungkin kelihatan macam saya marah but i just standing for my self.

"Are you okay ? Ada apa2 jadi ka ? Sorryla kalau saya ganggu" lembut saja dia cakap, oh god maybe this is why matthew love her.

"Its okay, im sorry. Nnt saya chat dimana kita jumpa kay ?" Saya cakap dengan senyuman

"Okay bella thank you"

You welcome Charlotte, if its not you i will never felt this kind of pains i feel right now. Thank you.

ISABELLA Where stories live. Discover now