Bagian 2

3.7K 424 121
                                    

Sudah terhitung satu bulan lamanya Kyo menjadi seorang pengembara. Dia terus berjalan ke sembarang arah tanpa tujuan. Hingga suatu hari, dia sampai di sebuah padang pasir. Cuaca sedang terik. Kerongkongannya kering.

"Wateerrrr," Kyo merintih dan sok-sok an berbahasa inggris.

Kyo sendiri tidak mengerti kenapa dia tiba-tiba ada di sana. Dari sekian banyak tempat yang bisa dia lewati, kenapa dia harus sampai di padang pasir?

Tapi, bagiku jawabannya cukup jelas. Aku hanya ingin membuat si Kyo kapok dan tidak pernah lagi memaksaku untuk menjadikannya sebagai pemeran utama di setiap cerita yang kutulis. Lagi pula, itu salahnya. Ngapain juga dia menandatangani kontrak kerja sebelum membaca isinya.

Kyo merangkak. Ekspresi wajahnya menyedihkan. "Wateeeerrr."

Sejujurnya aku agak sedikit kasihan melihat Kyo. Namun, aku harus sedikit tega menyiksanya. Tekadnya harus dihancurkan. Untuk itulah, aku akan membuatnya menderita di cerita antah-berantah ini.

Kyo berdiri. Dia berkacak pinggang dan melotot ke arahku. "Oh, jadi begitu ceritanya?"

"Hahahaha.... Aku hanya bercanda, Kyo." Keringat mengucur deras di keningku. "Masa iya aku mau menyiksa kamu. Kan nggak mungkin. Hahahaha."

Kyo berjalan mendekat. Dia keluar dari cerita ini dan menarik kerah bajuku. "Cepat ganti ceritanya. Kalau tidak, tinjuku akan mencium rahangmu dua kali. Ah, tidak. Tiga kali."

"Iya, iya. Baiklah."

Dan Kyo pun kembali masuk ke dalam cerita.

Dari sekian banyak penulis cerita fiksi, mungkin akulah yang paling tidak beruntung. Karakter Kyo itu suka maksa, bandel dan nggak mau diatur-atur. Padahal sebagai penulis cerita, kan harusnya aku yang mengatur segalanya.

"Woi... buruan ganti ceritanya."
"Iya, iya."

Baiklah. Sang pemeran utama protes dan ingin berganti cerita. Dan aku sebagai penulis cerita harus menuruti segala kemauannya. 😢

***

Ayam berkokok. Menandakan hari sudah pagi. Kyo terbangun dengan wajah ceria. Dia bangkit dan langsung berdiri di depan cermin.

Sebuah senyuman lebar terukir di wajahnya yang tampan. "Oke, sip."

Saat dia sedang asik-asiknya mengagumi ketampanan wajahnya, tiba-tiba seorang wanita paruh baya membuka pintu kamarnya.

"Kyo, cepat siapkan sarapan untuk kami semua," perintah wanita itu.

"Lo siapa?" tanya Kyo sewot. "Ngapain lo nyuruh-nyuruh gue?"

"Ya iyalah kamu aku suruh-suruh," kata wanita itu tidak kalah sewot. "Kan kamu di sini asisten rumahtangga."

Deg! Kyo melotot padaku.

"Tidaaaaakkkk!" Kyo menjerit histeris.

.
.
.
.
.
Jangan lupa vote 😁
.
.
.
.
.

🌀
By: kaminarikyo

Tidaaaaak! [PROSES PENGARBITAN]Where stories live. Discover now