[택엔] Hello Wonshik 1

454 56 8
                                    

Tak Terduga

Ini cerita dimana Jung Taekwoon baru saja menyelesaikan studi sarjananya dengan nilai memuaskan dan sudah diterima bekerja pada sebuah perusahaan swasta sebagai akuntan, meskipun baru beberapa bulan.

Akhir pekan, sudah menjadi kebiasaannya untuk mengunjungi kedua orang tuanya yang luar biasa sibuk. Ayahnya yang terdaftar sebagai anggota parlemen dan ibunya yang seorang designer terkenal, sengaja mengosongkan jadwal mereka di akhir pekan untuk bertemu dan berkumpul bersama ketiga putranya.

Kecuali Jaehyun yang masih tinggal di rumah kedua orang tua mereka, Taekwoon dan Daehyun memilih untuk tinggal sendiri selepas lulus SMA dan menimba ilmu di perguruan tinggi.

Mobil Taekwoon terparkir di samping mobil Daehyun yang sudah lebih dahulu sampai. Si sulung itu menarik napas dalam-dalam sebelum keluar dari mobil sembari membawa buket bunga untuk ibunya. Beberapa pelayan yang dilewatinya otomatis membungkuk hormat kepadanya.

"Sayaang, udah dateng! Ayo, Papa sama adik-adikmu udah nunggu..." Bibir Taekwoon mengulum sebuah senyum ketika ibunya memeluknya dengan hangat dan mencium kedua pipinya sebagai tanda terima kasih atas bunga yang telah ia berikan.

Taekwoon memilih untuk duduk di samping Jaehyun setelah mengacak helaian raven si bungsu yang protes karena ia bukan bayi lagi. Ayahnya memimpin doa sebelum akhirnya mereka menikmati hidangan yang telah disiapkan oleh ibu mereka sendiri.

"Gimana Dae? Kuliahnya lancar?" Daehyun yang pertama kali ditanya oleh Jung Yunho selaku kepala keluarga dan ayah mereka. Yang ditanya kemudian meneguk air mineral di sampingnya sebelum menjawab dengan wajah cerah, "Everything is good!"

"Baguslah kalau begitu. Kamu bisa tanya-tanya kalau ada kesulitan ke Papa atau Kakak, bidang kita beda sih sama kamu...tapi setidaknya kita lebih punya sedikit pengalaman." Daehyun memasang pose hormat kepada Yunho sebelum melanjutkan makannya.

"Taekwoon? Ada kendala di tempat kerja? Yakin ngga mau pindah ke perusahaan Papa?" Ayahnya terkekeh kecil ketika menggoda Taekwoon yang bersikeras enggan bekerja jika masih ada campur tangan dari orang tua.

"Suasananya nyaman Pa, orang-orangnya bisa diajak kerja sama dengan baik kok..." Biasanya, Taekwoon akan ikut tertawa dengan sindiran halus ayahnya, tapi kali ini ia menjawab seadanya. Hidangan di piringnya juga masih tersisa banyak.

"Kerja itu memang yang paling penting suasana, kalau betah...bisa meningkatkan kinerja. Terus, gimana soal tawaran beasiswa S2 ke Jerman?"

Taekwoon tidak langsung menjawab. Ia terdiam selama beberapa detik dan mengundang tanya dari anggota keluarganya yang lain.

"Nak? Kenapa? Kurang sehat?" dari seberang meja, ibunya bertanya dengan raut cemas karena perubahan sikap Taekwoon. Putra sulungnya itu memang tipikal orang yang selalu menyembunyikan masalah dan perasaannya ketimbang mengungkapkannya kepada orang-orang terdekat.

"Papa, Mama, sebenarnya Taekwoon mau minta izin—" Kening kedua orang tuanya mengerut begitu mendengar Taekwoon kembali buka suara, "Taekwoon minta izin untuk menikah dalam waktu dekat."

Hening. Semuanya terlihat kesulitan mencerna apa yang baru saja Taekwoon sampaikan kepada mereka.

"Menikah? Sama siapa? Mama dengar, Taekwoon sudah putus sama Himchan?" Jaejoong sebagai ibu, sadar betul jika harus mengambil langkah di tengah hening meski tanya masih enggan pergi dari pikirannya.

"Iya, hubungan Taekwoon memang sudah putus sama Himchan dan memang bukan dia yang akan jadi menantu Mama. Namanya, Cha Hakyeon—"

"—Tunggu, Kak...ini Cha Hakyeon yang jadi ketua umum pementasan seni setelah acara wisuda di kampus itu kan?" Daehyun buru-buru memotong perkataan Taekwoon, sedangkan kedua orang tuanya dan Jaehyun hanya menatap bingung keduanya.

[Parenting Ship] One Way to YouWhere stories live. Discover now