AWM||05

1.4K 164 37
                                    

"Park Jimin jangan macem-macem sama gue!!!!!"


Jeongyeon mencoba menarik tangan nya dari genggaman Jimin namun nihil usaha nya sepertinya sia-sia kekuatan Jimin lebih besar darinya, astagaaa apa yang akan terjadi dengan nya hari ini tuhan, batin Jeongyeon sambil menatap mata Jimin yang juga tengah menatap nya dengan senyuman sinis di bibirnya.


"Gue udah kasih tau ke lo untuk jadilah kelinci penurut tapi lo malah sebaliknya" Ucap Jimin sambil membelai pipi putih bersih Jeongyeon.


"Gausah sentuh-sentuh gue lo" ujar Jeongyeon sambil menepis tangan Jimin dari pipinya.


Jimin semakin mendekatkan wajahnya ke arah Jeongyeon membuat Jeongyeon terkejut bukan main, Jeongyeon berusaha untuk memberontak lagi dan lagi namun tetap saja tidak ada hasil bahkan sekarang hidung mereka sudah bersentuhan astagaaa Jeongyeon tidak mau di cium dengan iblis sialan ini untuk kedua kalinya.


Jimin mulai memiringkan wajahnya membuat Jeongyeon memejamkan matanya erat dia berdoa semoga iblis sialan ini tidak mencium bibirnya lagi, Saat Jimin akan menempelkan bibirnya di bibir kecil Jeongyeon sebuah tangan menarik rambut Jimin keras membuat Jimin mengaduh kesakitan dan bangkit dari atas tubuh Jeongyeon membuat Jeongyeon membuka matanya perlahan.


"Aduhh sakit anjir apaan sih" balas Jimin sambil mencoba melepaskan tangan yang menarik rambutnya.


"Masih pagi isi kepala lo udah mesum aja ya di ajarin siapa lo hah?" Tanya seseorang itu sambil semakin mengencangkan tarikannya di rambut Jimin.


"Kak lepasin anjir, sakit bangsad " Mohon Jimin sambil menarik tangan kakak nya dari rambutnya.


Jimin mengelus kepalanya pelan, sambil menatap tajam orang di depan nya yang telah membuat kepalanya berdenyut karena tarikan nya yang kencang di rambutnya.


"Ngapain sih kak Yoongi pagi-pagi ke sini hah? Ganggu orang aja" kesal Jimin sambil menatap kakaknya dengan sengit.


Saat Yoongi akan menjawab Jimin, Jimin lebih dulu menarik tangan nya untuk di bawa keluar dari kamarnya, tak lupa Jimin menyuruh Jeongyeon untuk tetap di sini menunggunya dan Jeongyeon pun menganggukkan kepalanya, tak lupa Jimin mengunci pintu kamarnya agar Jeongyeon tidak pergi kemana-mana.


"Terimakasih tuhan habis ini Jeongyeon bakal shodaqoh kue coklat ke Jungkook" ucap Jeongyeon sambil menghembuskan nafas lega karena untung saja kakak Jimin datang tepat saat Jeongyeon butuh bantuan.

...

Jimin duduk berhadapan dengan kakaknya yang tiba-tiba datang ke apartemen nya tanpa memberinya kabar terlebih dahulu dan parahnya lagi kakaknya mengganggu urusan nya dengan Jeongyeon membuat dia sangat kesal.


"Ngapain pagi-pagi dateng?" Tanya Jimin sarkastik.


"Siapa cewek tadi? Pacar lo? Pagi-pagi udah tiduran bedua tindih-tindihan lagi lo" ucap Yoongi mengalihkan pembicaraan Jimin.


"Bukan urusan lo, gausah iri gue paham kalo lo jomblo akut" balas Jimin sambil menyeringai.


"Anjir adek kurang ajar lo" balas Yoongi sambil menjitak kepala Jimin membuat Jimin mengaduh kesakitan.


"Besok papa sama mama pulang, kek biasa kita mesti kumpul di rumah, papa sama mama 3 hari di sini jadi kita mesti manfaatin qtime kita dengan baik sama mereka" jelas Yoongi kepada Jimin.


"Papa mama sampe di bandara jam berapa?" Tanya Jimin dengan mata berbinar, Ya Jimin memang terlihat dingin dan cuek tapi jika menyangkut tentang kedua orang tuanya dia adalah anak yang manja.


After We Meet [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang