AWM||04

1.5K 167 63
                                    


"Oh ya? Tapi gue suka"


Keheningan tercipta di dalam mobil Jimin bahkan suara musik pun tidak ada bisa kalian bayangkan betapa sunyi nya mobil Jimin, Jeongyeon pun juga hanya diam karena si empunya mobil juga tidak mengajak nya untuk berbicara tapi itu membuat Jeongyeon bersyukur karena berbicara dengan Jimin sama saja membuat dirinya kesal ujungnya dan juga marah.


Jeongyeon sendiri masih memutar baik tentang ucapan Jimin tadi Oh ya? Tapi gue suka, apa cowok itu benar-benar sehat dan waras kenapa dia berucap seperti itu bahkan saat berucap seperti itu Jeongyeon bisa melihat jelas senyum kecil di bibir tebal iblis brengsek itu, jangan-jangan si iblis ini mempunyai kepribadian ganda Jeongyeon tiba-tiba bergidik ngeri sambil sekali melirik ke samping arah Jimin duduk yang bola matanya sedang fokus ke jalanan.

...

"Di depan ada gang belok kanan" ucap Jeongyeon ketika menyadari bahwa dia akan segera sampai di rumah nya huh dia bersyukur sekali bisa cepat-cepat keluar dari suasana yang tidak ia suka seperti ini.


Jimin menghentikan mobil nya di depan pagar rumah minimalis yang cukup mewah dan elegan, Jeongyeon menghembuskan nafas lega ketika dia sudah sampai di rumah nya dia pun membuka pintu mobil dan bersiap untuk keluar namun saat dia ingin beranjak Jimin menarik tangan nya membuat dia terduduk kembali dan menatap Jimin dengan kebingungan.


"Tutup pintunya" ujar Jimin dingin membuat Jeongyeon menatap nya aneh dan berpikir dia kembali ke Jimin yang sebenarnya.


Jeongyeon menuruti perintah Jimin karena dia tidak ingin berontak yang malah membuatnya terkena masalah lagi dan membuat tangan nya memar seperti di tamna belakang sekolah, Jimin mengunci semua pintu mobilnya membuat Jeongyeon terkejut, apa-apaan ini pikirnya.


"Yah ngapain lo kunci segala pintunya hah" tanya Jeongyeon dengan sarkastik membuat Jimin menoleh dan menatap nya dengan tajam di Sertai wajah yang datar.


"Lo inget urusan kita belum selesai" balas Jimin sambil menyeringai dan mendekatkan tubuhnya ke arah Jeongyeon.


"Jauh-jauh lo gausah deket-deket gue!" Teriak Jeongyeon sambil memundurkan dirinya dan kesialan nya bertambah ketika punggungnya menabrak pintu mobil Jimin membuat Jimin semakin tersenyum sinis.


"Untuk nebus kesalahan lo di taman belakang kemarin, Lo sekarang jadi mainan gue lo harus selalu nurutin semua perkataan gue, atau lebih halusnya lo jadi kelinci penurut peliharaan Park Jimin!" Ucap Jimin dengan tekanan di setiap kalimatnya sambil memandang mata coklat teduh milik Jeongyeon dan mengusap pelan pipi gadis itu.


"Gue gak mauu dan ga sudi cih" bentak Jeongyeon dengan segala keberanian nya sambil memalingkan wajahnya dan mengusap kasar pipinya yang sempat di sentuh oleh Jimin.


"Itu sebuh perintah bukan permintaan jadi lo gabisa nolak karena di kamus gue, gue paling anti sama orang yang nolak dan membangkang perintah gue, well kalo lo tetep akan nolak gue jamin temen-temen lo satu kelas bakal gue keluarin dari sekolah" ucap Jimin dengan keangkuhan nya sambil menyugar rambutnya ke belakang.


Astaga, Jeongyeon benar-benar tidak habis pikir dengan orang di depan nya ini manusia macam apa dia memang benar dugaan Jeongyeon jika dia ini mempunyai kepribadian yang ganda, dasar iblis sialan batin Jeongyeon.


"Gue hitung sampe tiga lo ga jawab besok pagi lo bakal ngeliat semua temen-temen satu kelas lo keluar dari sekolah milik gue" Ancam Jimin sambil mendekatkan wajahnya ke arah Jeongyeon membuat Jeongyeon menatap tajam Jimin demi apapun Jeongyeon ingin sekali menampar dan meninju wajah Jimin.


After We Meet [COMPLETE]Where stories live. Discover now