Bab 28. Cinta (1)

7.7K 407 24
                                    

💚 Follow juga akunnya ya "Lotusia_Aurora"💚

Maafkan typo yang bertebaran..

Hehe baru keluar dari pelosok, baru bisa Up lagi.

Happy Reading..

*****

"Aku bersyukur tidak meninggalkan jejak apapun dari setiap moment dan waktu yang telah lama kita lewati bersama kecuali hanya ingatan"

"Apa kabar mu?" Naya yang sedang melamun memikirkan suaminya seketika tersadar dan manatap kearah sosok yang sedang berdiri tak jauh dari nya tersebut.

"Alhamdulillah, baik." Naya menjawab singkat seraya menatap kearah taman bunga yang sedang bermekaran hingga ia bisa menghirup semerbak wangi dari bunga-bunga tersebut.

"Aya dan Mami sedang berbelanja, kamu kenapa nggak ikut, Nay?"

Naya mengangkat bahu nya lalu menggeleng pelan, "Mereka sedang quality time, mereka jarang bertemu sedangkan aku hampir setiap hari bersama Mami."

Alif akhirnya memutuskan duduk dibangku santai yang sedang tersedia, ikut bergabung dengan Naya. Duduk dibangku yang sama namun dengan jarak yang tidak terlalu berdekatan. Alif menatap sekilas kearah Naya, "Kamu bahagia kan Nay? Jujur sebenarnya aku sedang kagum dengan jalannya takdir, Mau sekeras apapun aku berpikir tapi tetap saja berakhir dengan aku yang hanya dapat menggelengkan kepala karena tidak percaya akhirnya takdir kita hanya sebatas ini. Yaa sebatas mempunyai mertua yang sama."

Naya tersenyum kecil, "aku bahagia. Aku bersyukur tidak meninggalkan jejak apapun dari setiap moment dan waktu yang telah lama kita lewati bersama kecuali hanya ingatan. Yaa karena hal itulah yang membuat aku mampu berdamai dengan masalalu."

"Ya kamu benar Nay, aku sedang berusaha berdamai dengan masa lalu. Aku seperti pria brengsek ya Nay,  Beberapa bulan yang lalu aku masih kukuh ingin mempertahankan mu, lalu sekarang hanya berkelang beberapa bulan kemudian aku telah mampu tertawa dan tersenyum disamping istriku."

Naya kembali menggeleng, menatap sekilas kearah Alif lalu kembali menatap bunga yang sedang bermekaran tersebut.

"Allah hanya perlu berucap Kun, semudah itulah Allah membolak - balikan hati manusia." Jelas Naya.

"Kamu benar Nay, aku hanya tak ingin menjadi manusia yang tak pandai bersyukur. Setelah Allah memberikan nikmat kepadaku, Aya adalah partner terbaik yang akan menemaniku untuk melaksanakan ibadah terpanjang ini."

Naya hanya terdiam dan tak menyahut lagi namun ia menyetujui hal tersebut. Karena sejatinya pernikahan adalah ibadah terpanjang bahkan hingga akhir hayat karena begitu mudahnya kamu mendapatkan pahala dalam pernikahan asalkan niat dari pernikahan tersebut telah benar. Namun tak bisa dipungkiri, sedikit kamu melangkah dijalan yang salah maka dosalah yang akan terus mengalir didalam pernikahan tersebut.

"Aya.. sayang, kemari…" Seruan dari Mas Alif membuat Naya baru menyadari bahwa ada yang tengah bersembunyi di balik tembok yang tak jauh dari posisi mereka saat ini.

Naya meremas jemarinya saat melihat Aya yang keluar dari persembunyiannya dengan raut wajah yang memerah dan mata yang basah. Naya hanya dapat terdiam saat Mas Alif yang akhirnya melangkah menghampiri istrinya tersebut.

"Kamu sudah pulang? Beli apa saja dengan Mami?" Mas Alif menghapus air mata Aya dengan jemarinya.

"Beli pakaian ibu hamil…"

"Kenapa bersembunyi? Kenapa tidak langsung menghampiri Mas. Mas dan Naya bukan sedang berselingkuh sayang, kami hanya sedang mengobrol biasa. Iya kan Nay?"

Mengikat Dengan AkadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang