Bab 20. Berselimut Luka

7.1K 351 17
                                    

💚 Follow juga akunnya ya "Lotusia_Aurora"💚

Ada yang minta cast nya si Naya, Rora nggak mau merusak imajinasi kalian. Jadi bayangin sendiri - sendiri aja ya 😆.

Jangan lupa Vote dan coment nya.

Maafkan typo yang bertebaran 🙇

Happy Reading..

******

Adnan terkekeh dan balas memukul pundak Amir. "Haha bukannya kamu yang takut aib mu terbongkar ya Mir. Apalagi sudah bawa gebetan baru aja nih, yang kemaren kemana?" goda Adnan.

"Heyyy… aduuh sayang kamu jangan percaya dengan nih bocah." bujuk Amir kepada kekasihnya yang melotot tak terima.

"Gue kira lo jadian nya dengan Lisa, kan kalian dulu dekat banget tuh seperti permen karet yang susah banget dipisah. Ehh nggak taunya malah langsung nikah mana kita semua nggak diundang lagi."

"Gue ditikung Zam, kalo nggak gara - gara mbak Nay kecelakaan gue yakin proposal cinta gue sudah diterima Adnan tuh.." seru Lisa yang akhirnya buka suara.

"Gue juga penasaran Kak Ad kok malah jadian dengan kakak tirinya Lisa sih.." celetuk Sella yang merupakan kekasih Samuel dan juga sangat dekat dengan pertemanan antara Adnan and the geng plus Lisa.

" Intinya jodohku telah sampai dan aku tak ingin  menunda untuk sesuatu yang baik, seharusnya kalian tuh yang merasa khawatir jangan - jangan pria yang sedang menggandeng kalian saat ini ternyata tidak berani menjabat tangan ayah kalian. Dan untuk Lisa dari dulu dia hanya sebatas adik meski sekarang dia hanya sebatas teman kenal. Btw nanti pas repsepsi gue dan Naya loh pada harus datang, bawa amplop yang tebal ya.." ujar Adnan dengan kekehan kecil dan tak perduli dengan perubahan gestur tubuh para perempuan yang menjadi kaku karena mendengar jawabannya, mungkin.

"Ehhh.. jangan melotot dong sayang. Aku berani kok menjabat tangan Papi mu nanti." bujuk Azam seraya mengecup punggung tangan kekasihnya.

"Yang penting gue dapat plus tiket nya Nan. Tiket PP dari Dubai ke Indo lagi mahal banget.." keluh Raja menanggapi ucapan Adnan.

"Ya ampun Ja.. gaji loh juga lebih mahal dari kita-kita masih aja ngeluh." Sewot Amir kesal karena ia saja yang hanya berprofesi sebagai satpam di salah satu bank swasta aja jarang banget ngeluh.

"Yaa kan posisi gue baru sebagai karyawan biasa Mir.."

"Sudah - sudah kalian berdua ini selalu ribut kalo bertemu. Intinya banyak - banyak bersyukur." sela Samuel melerai perdebatan unfaedah temannya.

"Bentar lagi mulai nih.. ayok cari tempat duduk." Seru Lisa yang begitu kesal dengan jawaban Adnan. Heoh? Hanya teman kenal?.

******

"Nay.. aku izin memotret bentar yaa. Kamu kalau lapar makan aja kue yang tadi Mas ambil." pamit Adnan kepada Naya karena memang iya kebagian tugas sebagai panitia dokumentasi dan sekarang Samuel sedang memberi katasambutan lalu dilanjutkan dengan pembukaan acara jadi itu artinya ia harus melakukan tugasnya.

"Iya Mas, tapi jangan lama ya.." mohon Naya karena tak ada satupun yang dikenalnya di pesta ini.

"Iya sayang.. chup.." dengan memberikan ciuman singkat di pipi Naya, Adnan pun berlalu membelah keramaian dan mencari spot terbaik untuk ia memotret.

"Romantis banget ya mbak.." celetuk Asih yang merasa begitu iri dengan Naya. Perempuan cacat begini tapi lebih beruntung daripada dirinya yang sempurna.

"Kekasih mbak pasti juga romantis." balas Naya dengan tersenyum ramah kepada gebetan Amir.

"Jangan panggil mbak dong. Saya kan masih muda, kalau mbak sih wajar kan dipanggil mbak, kan sudah tua" sahut Asih tak terima.

Mengikat Dengan AkadWo Geschichten leben. Entdecke jetzt