Palawijah

4.6K 247 1
                                    

14 Hari, bukan waktu yang sebentar.

selama 14 hari itu juga, bapaknya tidak pernah mengijinkan pengajian atau apapun yang berhubungan dengan agama, hal yang tentu menjadi perhatian warga kampung, banyak dari mereka yang mulai curiga dengan ucapan Diah, benarkah iblis itu ada 

Sore buta, Diah pergi ke rumah mbah Safi, dan ketika mbah Safi melihat Diah, wajahnya penuh dengan teror.

"Ayo ndok melbu ndok, cepet" (ayo masuk nak masuk, cepat)

ia menyuruh Diah duduk, sementara mbah Safi masuk ke dalam kamar. ia keluar dengan membawa kain putih 

di robeknya kain itu, lalu di berikan ke tangan Diah. terjadi keheningan dalam waktu lama sampai Diah bertanya.

"opo iki mbah?" (apa ini mbah?)

"rungokno ndok, rungokno, aku bakal ngasih tau, opo sing terjadi ambek bapakmu kui" Diah bisa melihat bibir mbah Safi gemetar, "kafan" 

"iki ngunu kain kafan" (ini itu kain kafan)

jantung Diah seperti mau copot, pantas ia mencium bebauan busuk di kain itu.

"kain kafan sinten niki mbah" (kain kafan siapa ini mbah?)

"Kain kafan'e mbok Sartem" (kain kafanya mbok Sartem) 

"Mbah bongkar kuburan mbah Sartem" (Mbah membongkar makamnya mbok Sartem)

"Sek ta lah ndok, rungokno dilek" (sebentar ya nak, dengarkan dulu), "sing garai mbok Sartem mati, iku bapakmu" (yang membuat Mbok Sartem meninggal adalah bapak kamu)

hari itu Diah seperti di sambar petir 

"PalaWijah" kata mbah Safi "Makhluk iki lah seng gowo balak nang keluargamu, sak iki, simpenen kain kafan iki nduk, trus rungok'ke pesenku" (PalaWijah, adalah nama makhluk ini, bawa kain kafan ini, simpan di dekat kamu, lalu dengarkan pesanku ini)

"ojok turu nisore jam rolas yo" 

(jangan tidur di bawah jam 12 ya) 

"Opo iku PalaWijah mbah?" (apa itu PalaWijah)

mbah Safi seperti tidak ingin melanjutkan percakapan ini, ia menenggak kopi hitamnya, lalu mulai bercerita.

"Ceritane, dowo ndok, tapi awakmu kudu eroh" (Ceritanya panjang tapi kamu harus tahu)

"PalaWijah, iku wedus njelmo menungso 

(Palawijah adalah kambing yang menjelma manusia)

"biyen, onok wong sing ngelahirno anak ra normal, awak menungso, tapi ndas wedus" (dahulu ada orang yang melahirkan anak tidak normal, badan manusia tapi kepala mirip kambing)

"Ceritone, jabang bayi iku di kubur nang kene, deso- 

iki" (kabarnya, anak bayi itu di kubur disini, di desa ini)

"tapi ra onok sing eroh enggon pastine" (tapi tidak ada yang tahu dimana tempat pastinya)

nek jare mbok Sartem, bapakmu sing nemu kuburane (kalau kata mbok Sartem, bapakmulah yang menemukan kuburanya) 

BISIKAN IBLIS (NYAWA YANG TERGADAIKAN)Where stories live. Discover now