Keanehan Pak Wanto

4.7K 254 9
                                    

Malam harinya, pak Wanto kembali bermimpi untuk kesekian kalinya.

namun, di mimpinya yang ini, pak Wanto terjebak di sebuah tempat lapang, yang di selimuti kegelapan total, tidak ada apapun disana, sampai, terdengar suara mengembik.

maka, di tataplah seekor kambing di hadapanya 

di hadapan kambing itu ada jabang bayi kecil, kulitnya masih kemerahan, dan pak Wanto menatapnya bingung.

"iki anakmu" (ini anakmu) kata kambing itu.

dengan perasaan gugup, pak Wanto mengangkat tubuh kecil itu, suara tangis mengoek dari jabang bayi, membuat pak Wanto luluh 

lalu, perlahan, jabang bayi kecil itu mulai berubah, kulitnya yang kemerahan menjadi hitam dengan bola mata menggelembung, bibirnya yang kecil mungil membengkak sampai mewujudkan diri bahwa jabang bayi itu adalah cempe yang ia gorok tempo hari 

"Gak" "Gak" teriak pak Wanto, menepis bahwa jabang bayi itu bukanlah anaknya

"Woi menungso" (woi manusia) , "opo awakmu eroh, sopo sing ngeraipno anakmu" (apa kamu tau siapa yang sudah mencabut ajal anakmu)

pak Wanto bingung, kambing itu terus berbicara dengan suara menggelegar 

"entenono mene, yen mene onok sing mati yo iku tuntut balasku gawe anakmu" (tunggu besok, bila ada yang meninggal itu adalah pembalasanku untuk mendiang anakmu) 

keesokan paginya, pak Wanto bekerja seperti biasanya, meski hari-harinya jauh lebih kelabu di bandingkan hari kemarin, ketika pak Wanto sedang membabat rumput di lahan yang ia garap.

terdengar seseorang mendekatinya, sembari berujar dengan nada tergopoh-gopoh 

"pak, pak Wanto, nuwun sewu, sudah dengar?" (pak, pak wanto, mohon maaf, bapak sudah dengar)

"dengar opo?" (dengar apa?)

"mbok Sartem, tetangga sampeyan baru saja meninggal"

kaget, pak Wanto teringat dengan kambing di dalam mimpinya. hingga pak Wanto berujar. "Karma!!" 

desas-desus tersebar, kabarnya, meninggalnya mbok Sartem ganjil. selain itu, mayitnya juga tidak kalah membuat orang geleng-geleng kepala, salah satunya, mbok Sartem meninggal dengan bau seperti kambing. lebus.

tidak hanya itu, sebelum meninggal, mbok Sartem kabarnya berteriak2 

memaki dan mengutuk, seolah-olah dia sedang berbicara dengan sesuatu, di akhir kalimatnya selalu satu kalimat yang terucap terus menerus, yaitu "IBLIS"

namun, yang paling mengerikan, mbok Sartem meninggal dengan memuntahkan darah yang warnanya hitam kemerahan, menyerupai janin 

banyak orang mulai menyebar rumor, mulai dari santet hingga sangkut paut dari perbuatan demit (Setan), namun, mbah Safi lah yang tau apa yang terjadi, hari itu juga, di pemakaman mbok Sartem, mbah Safi tampak sedang mencari seseorang, namun ia tak kunjung di temukan disana. 

sampai, di sudut matanya, akhirnya ia melihatnya, pak Wanto, berdiri jauh dari kuburan mbok Sartem yang baru saja di kuburkan, mengamatinya dengan bibir tersungging, sebuah senyuman yang tidak sepantasnya terlihat dari seorang tetangga. 

sudah lebih dari 5 hari, pak Wanto tidak pulang, kalaupun pulang hanya untuk mengganti baju kemudian keluar lagi, meskipun pak Wanto masih memberi nafkah berupa uang yang cukup banyak, namun, bu Robiah bingung, darimana uang itu, bila pak Wanto sudah tidak kerja lagi garap sawah 

tidak hanya bu Robiah, namun tetangga di kanan kiri juga bingung, pernah mereka tanpa sengaja melihat pak Wanto berjalan, anehnya, ketika di sapa, pak Wanto seperti tidak mau dengar dan melanjutkan perjalananya seolah-olah ia sengaja tidak mengubbris niat baik tetangganya 

puncak keanehan yang di saksikan warga adalah, pak Wanto selalu berjalan dengan pose menggendong anak kecil, seolah-olah di tanganya ia sedang menggendong entah apa itu.

warga mulai curiga, pak Wanto sudah gila. 

meski begitu, tidak ada yang berani menegur atau sekedar bertanya apa yang terjadi pada pak Wanto, karena bagaimanapun juga, pak Wanto pernah menjadi seseorang yang di hormati dan di tuakan di kampung ini. 

BISIKAN IBLIS (NYAWA YANG TERGADAIKAN)Where stories live. Discover now