Sebulan saja

8.1K 329 14
                                    

Malam gaes...
Langsung aja yok.. 😉😊

***

Sial, aku telat bangun akibat. ini karena terlalu memikirkan kejadian  semalam malam.
Aku pun dengan cepat membersihkan diri, ga ingin membuat om itu marah lagi.

Cukup 15 menit dan aku langsung pergi menuju hotel itu, selama dijalan aku udah gelisah, sebentar-sebentar lihat jam tangan saking udah paniknya.

Dan gotcah, aku sampai juga dihotel, setelah membayar aku pun langsung lari masuk hotel dan bertanya pada resepsionis nya.

"pagi mba, atas nama bapak ronald dikamar berapa ya? Saya udah janji ketemu pagi ini."

"oh iya mba, pak ronal juga udah kabari sama saya kok, dikamar 203 lantai 10, langsung masuk aja kedalam kamarnya mba."

"oh, iya dititip pesan sama bapak ronald ya, oke makasih ya mba."

"sama-sama mba."

Aku pun pergi mencari liftnya, semoga om ronal ga marah sama ku ya,  apa lagi sampai motong ship ku.

Ting..

Bunyi lift petanda aku udah dilantai 10. Aku keluar lalu mencari kamar 203 nya. Oh ternyata kamarnya paling ujung. Hampir aja aku mengetuk pintunya, kan kata mba tadi langsung masuk aja.

Ceklekk..

"pagi om, maaf saya telat 20 menit." ucapku sambil menutup pintunya bahkan mengunci pintunya, namun aku belum mendapat jawaban si om.

"om marah ya, sekali lagi eclips minta maaf.." aku melihat dia yang hanya dililitkan handuk dipinggangnya sambil minum wine mungkin dan menghadap jendela tepatnya melihat gedung-gedung tinggi diluar.

"om.." aku berjalan pelan mendekatinya. Aku takut sekali dia marah.

"iya saya marah.." akhirnya dia bersuara sambil membalikkan badan.

Degh..!!

"Astaga, kenapa dia yang ada disini? Apa ku salah kamar? Tapi ga mungkin, ini kamar 203. Kok bisa?" tanyaku dalam hati.

"danish.." lirihku pelan.

"hey pelacur, kita ketemu lagi." kan, dia menghina aku lagi Tuhan.

Oke, tetap tenang eclips dan jangan menangis lagi karena dia.

"maaf, mungkin aku salah kama.  Permisi.." ucapku lalu membalikkan badan bermaksud keluar.

"mau kemana kamu hey? Lakukan tugas mu sama pelanggan mu." mataku membulat dengar ucapannya.

"apa?" cicit ku setelah membalikkan badan kembali.

"iya, tugas pelacur,  kamu ga lupakan tugas seorang pelacur?"

"jangan bercanda danish."

"siapa yang bercanda hem?"

"gimana bisa, kamar ini atas om ronal bukan kamu. Om ronal mana?" tanyaku.

"udah ku ganti sama wanita lebih ok dari kamu."

Terlihat dia mendekati aku, aku pun mundur pelan kebelakang.  Kenapa jadi begini sih. Dan sekarang aku udah mentok didaun pintu mewah ini. Danish udah dihadapan ku sekarang, aku mau menangis aja.

Jangan Benci Aku (END) √Where stories live. Discover now