Episode 14

10.5K 1.6K 68
                                    

Hm...
Katanya mau hiatus :v wkwk
Arie mau kasih 1 chapter deh buat kalian sebelum Hiatus

Tapi paling :v tetap aja nanti nulis wp atau update.. Jdi tungguin aja ya









Jangan lupa biasakan Vote dahulu sebelum membaca









Ramaikan work Arie ini ya, gaes :)










Happy.Reading

"Ta- tapi.. Tapi.. Aku tidak bisa memb-,"

"Kau pikir mafia itu kerjaannya membunuh atau apapun itu yang haram, kan ?" tanya Haechan. Jisung mengangguk ragu. Chenle terkekeh kecil. Kun juga.

"Grup kami berbeda, Park.." ujar Chenle.

"Meskipun Mafia.. Uang yang kami dapatkan tidak haram kok, kalaupun membunuh itu hanya demi keamanan kami saja, kami bersih dari pekerjaan haram." ujar Haechan. Jisung mengerjab beberapa kali, dia belum paham.

Jadi dunia Mafia yang kejam itu....
Bisa benar atau salah dengan yang sering dibacanya dari sebuah buku ?? Jisung bingung.






"Kami bukan novel yang pernah kau baca, Jisung- ah.. Kami berbeda," ujar Kun. Jisung lupa. Kun bisa membaca pikirannya. Kun hanya terkekeh. Jisung mengalihkannya dari Kun. Dia tidak mau dibaca lagi oleh Kun.

"Tidak mau pun, kau tetap akan terhubung dengan grup ini, Jisungie." ujar Haechan.

"Kenapa ? Karena Diamond tadi ??"

"Yah.. Mungkin.. Yang pertama kau tahu siapa aku, yang kedua kau juga diterror, yang ketiga.... Kau bisa tahu sendiri" seru Chenle.

Oh tidak.....
Jisung merasa jatuh cinta pada orang yang salah..

Tidak. Jatuh cinta tidak salah.
Tapi, mungkin dia yang berada pada takdir yang salah ? Mustahil.

"Sebaiknya kita istirahat.. Hari sudah larut jangan tidur larut malam," Kun berjalan pergi. Haechan menatap jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 9 malam.

"Kau mau pulang ?" tanya Haechan pada Jisung.

"Besok hari minggu.. Nginap saja, rumahku punya banyak kamar," ujar Chenle sambil pergi. Jisung bingung.

"Jika kau mau akan kutelfon orangtua mu," ujar Haechan. Jisung mengangguk. Mungkin orang tuanya tidak akan keberatan, tapi.. Satu atap dengan Chenle adalah mimpi yang tidak pernah Jisung sangka.

.

Chenle merebahkan tubuhnya di kasur, dia memejamkan matanya perlahan. Kun masuk tanpa mengetuk pintu, dan itu sudah biasa bagi Chenle.

"Ada yang ingin gege bilang ??" tanya Chenle. Kun tersenyum.

"Jisung sepertinya sedikit spesial, kan ?"
Chenle membuka matanya, dan menatap Kun bingung.

"Maksudnya ??"

"Kau menyuruhnya menginap dan bergabung ke Grup ini.. Padahal, Anggota lain harus kau uji dulu dengan keras baru diterima," Chenle mengalihkan perhatiannya dari Kun.

𝗠𝗔𝗙𝗜𝗔 [chenji/jichen] ✔Where stories live. Discover now