Episode 2

26.2K 3.4K 1.2K
                                    

Jangan Lupa Vote sebelum membaca yaa...




























Dari pada catcitcot bacot :v
Arie langsung aja yaa





























Happy.Reading !!


"Ppai- Ppai !! Lele- ya," seru Daehwi. Chenle hanya membalasnya dengan melambaikan tangan sambil tersenyum, dia memasukkan buku- bukunya kedalam tas, lalu melirik ke kursi yang ada di sampingnya.

Chenle menyeringai.
"Belum pulang, Pwark ?" tanya Chenle. Jisung terdiam, lalu mengangguk kecil. Dia gugup sekarang.

"Ada acara tidak habis ini, Pwark ?"

"Eum.. Kebetulan saja tidak ada"
Chenle makin melebarkan senyumannya.

"Temani aku ke Supermarket di sebelah sekolah ya," Jisung bingung, dia ingin menolak, tapu hatinya mau.

Siapa yang menolak diajak gebetan, sih ?

"Baiklah.." Chenle bersorak tanpa suara.
Bibirnya semakin membentuk seringaian lebar.

.


Mati, Kau Pwark Jisung... - Chenle



Tuhan.. Selamatkan aku agar bisa hidup lama bersama pujaan hatiku. - Jisung


.



Chenle tersenyum menatap Jisung yang berjalan di belakangnya.
"Oh iya, Pwark.. Kau tunggu di sebelah supermarket ya," ujarnya.

"Kenapa ? Kamu' kan, minta ditemani belanja," Chenle tersenyum tipis.

"Aku mau beli permen doang kok, gak lama" Jisung ingin menolak karena firasat nya memburuk sekarang, tapi Chenle sudah lari ke dalam supermarket duluan.
Jisung menghela napas. Mungkin sebaiknya dia memang menuruti Chenle saja.

Ya, Jisung (mungkin) adalah saksi yang melihat kejadian tadi malam, kenapa Jisung hanya diam di dekat polisi tadi.
Kalo Jisung membocorkannya, bisa- bisa mungkin saja dia akan langsung kehilangan nyawanya.

Ayolah.. Menikahi Chenle saja belum, masa sudah mati duluan, kan gak lucu kalo sudah End :v di Chapter 2.

Jisung berjalan ke gang sempit yang berada di samping supermarket. Iya, tempat yang disuruh Chenle tadi.

Aman..



Jisung menghela napasnya.

BUK!!
Hihihihihihi.. (Bukan kuntilanak pastinya :v)

Jisung langsung jatuh tidak sadarkan diri. Yang terakhir dia lihat, hanyalah sepatu Chenle.

"Bawa dia ke mobil, dan jangan sampai ada saksi lagi.. Aku tidak mau harus terus menerus mengotori mansion," ujar Chenle. Dua orang itu segera menunduk, dan membawa Jisung dengan mobil hitam. Chenle melihat sekelilingnya, lalu  masuk ke dalam mobil juga.






"Hm.. Imut juga ya"

.



"Aku.. Dimana ?" tanya Jisung pelan.
Dia menoleh kesana kemari, tapi tidak menemukan sesuatu. Sekitarnya pengap, juga ada beberapa barang tajam seperti pedang. Jisung meneguk ludahnya susah.

𝗠𝗔𝗙𝗜𝗔 [chenji/jichen] ✔Where stories live. Discover now