𝗠𝗔𝗙𝗜𝗔 [chenji/jichen] ✔

Episode 4

Arie back :v
Jangan lupa Tinggalkan jejak kalian yang akan membaca work ini :)

Vote and Share yaa

Happy.Reading

"Sial.." Gumamnya kesal. Dia menunduk, dan jatuh terduduk, air matanya mengalir dari pipinya.

"Hiks.. Hiks.." Suara langkah kaki mendekatinya, dan semakin dekat. Dia memejamkan matanya, seakan sudah pasrah.

"Bersiaplah.. Kau akan mati.." ujar orang itu sambil menyeringai lebar. Bersiap menembak kepalanya.

Mata sipitnya terbuka perlahan, dan menatap seseorang yang terbujur kaku tak jauh darinya.

"Aku dan dia adalah takdir" ujarnya tanpa rasa takut.

DOR !!

Jisung segera membuka matanya cepat, dia menatap kesana kemari dan memegang kepalanya yang terasa sakit dan pusing mendadak.

"Ugh.. Mimpi buruk itu lagi" ujarnya.

Tok! Tok! Tok!

"Hei, Kau mau tidur sampai kapan ?" tanya seorang wanita yang masih mengetuk pintu kamarnya, sebut saja Ibunya. Jisung hanga menoleh, dan bangkit dari kasur nya.

"Iya iya, Bu.. Aku akan bersiap" ujar Jisung.

"Oh iya.. Ada temanmu yang datang menjemput" Jisung menatap Ibunya tidak percaya. Jisung segera berlari ke lantai bawah.

Teman ?
Jangan - jangan...

Chenle menatapnya tajam. Jisung hanya berkedip berkali- kali.

Dia.. Beneran akan menjagaiku ?

"Ya ampun, kau belum mandi dan bersiap.. Kita akan telat, bodoh," ujar Chenle kesal.
Jisung menunduk bajunya yang masih berupa piyama warna pink.
Jisung menyengir, lalu berlari lagi ke kamarnya. Chenle hanya menggeleng kecil sambil terkekeh pelan.

"Kita akan naik mobil itu lagi ?" tanya Jisung. Chenle hanya mengangguk.

"Kenapa ? Trauma, hm ?"
Jisung terdiam. Chenle gak salah, tapi gak benar juga.
Jisung jadi agak trauma naik mobil Chenle setelah diculik kemarin, tapi yang kedua...

Apa kata sekolah kalo tahu dia berangkat bersama Chenle ?

Duh, gosip besar :v
Apalagi kalo yang namanya Lee Daehwi sampe tahu bisa kacau kehidupannya. Jisung' kan, masih mau hidup damai.

"Uhmm.. Aku naik bus aja deh," ujar Jisung. Chenle menatap bingung Jisung

"Kenapa ? Malu kalo ketahuan berangkat sama aku ya ?" Jisung mengangguk. Chenle menghela napas, lalu menarik kuat Jisung ke mobil.
Jisung diam sekarang. Gagal sudah.

"Gak akan ada gosip, tenang saja." ujar Chenle. Jisung menatap Chenle dalam. Merasa ditatap Chenle melirik Jisung.

"Jangan menatapku seperti itu.. Kau mau mati ya ?" Jisung segera mengalihkan pandangannya dari Chenle.

Galak nya... ㅠㅠ

.

"Omo.. Kalian berangkat bareng," ujar Daehwi yang shock ketika melihat sahabatnya bersama Jisung Park, teman sekelas mereka yang pendiam. Chenle hanya tersenyum.

"Tidak sengaja, ya udah bareng deh," ujar Chenle santai, sambil menggandeng tangan Jisung.

Jangan tanya Arie bagaimana kondisi Jisung sekarang.

Sebelumnya....
Jisung hendak membuka pintu mobil, dan segera keluar dari mobil Chenle, tapi tangannya ditahan oleh Chenle.

"Ingat jangan katakan apapun tentang aku atau kau mati" Jisung mengangguk cepat, tapi tangannya masih ditahan Chenle.

"Kita harus bersama.. Jadi jangan jauh - jauh dariku"

"Kalian gak pacaran, kan ?" tanya Daehwi curiga sekarang. Chenle hanya tersenyum, dan menggeleng.
Jisung sih maunya ngangguk.

"Gak.. Kami cuma teman kok," Jisung sedikit meringis, karena hatinya mendadak sakit. Daehwi mengangguk, lalu berjalan pergi. Dia ingin mengunjungi kekasihnya di kelas lain.

Jisung menghela napasnya lega ketika duduk di bangku miliknya, tapi....

"Sudah kubilang jangan jauh- jauh dariku," bisik Chenle. Jisung diam membeku, lalu menoleh ke bangku sebelahnya.

"Aku harus mengawasimu dan di sampingmu terus agar kau tidak membocorkan rahasiaku,"

Astaga, Chenle..
Jisungmu itu sudah paham, dan takut, iya takut karena jantungnya berdetak lebih cepat bersama calon pengantinnya di masa depan.

Chenle hanya menatap Jisung yang kini sedang menunduk. Chenle tersenyum kecil.

Menarik..

Apanya yang menarik, Chenle ?!

TBC !!!!!!!

Salam Hangat,
Arie
Ingat !! Tambahkan hastag #Savage
😂