Part -2-

3.4K 148 1
                                    

"Bos? Kau baik-baik saja?" Regan yang berada didalam mobil pun tersenyum menganggukkan kepalanya pada Sam. Dengan pria itu yang tengah berdiri di samping mobil mereka di pinggir jalan. Entah kesialan apa yang menimpa mereka hingga sekarang Sam harus membatalkan meeting dan menunggu seseorang membantu mereka.

Sam mengedarkan pandangannya. Ia mendengus kesal dan hampir melemparkan ponselnya kalau saja ia tak melihat ada mobil yang mendekat kearahnya.

Sam mengernyitkan dahinya ketika seseorang membuka kaca mobil dan tersenyum lebar padanya.

"Butuh bantuan, Bro!?" Sam semakin mengernyit mendengar panggilan aneh itu, namun tak lama ia pun tersadar dan langsung menganggukkan kepalanya.

"Ya-ya, apa kau bisa membantuku. Mobil bosku ini tidak bisa menyala, sebenarnya aku sudah menghubungi tukang teknik mesin langganan kami tapi, sedari tadi belum sampai juga." kata Sam. Dan seseorang itu mendengarkan lantas menganggukkan kepalanya.

"Yap! Aku bisa membantu kalian. Dan..dimana bosmu?" tanya orang itu pelan sambil melihat kearah mobil disamping Sam.

"Dia ada didalam. Kalau begitu aku akan bicara pada bosku terlebih dahulu." seseorang itu mengangguk dan diam menunggu saat Sam sudah masuk kedalam mobil dan berbicara pada Regan.

"Bos? Kau mendengar pembicaraan kami, bukan. Aku tahu kau keberatan tapi, kau harus beristirahat. Ini sudah jamnya." Regan menolehkan wajahnya kesamping sambil menghela nafasnya ia lalu mengangguk pelan. Hal itu sedikit membuat Sam senang karena Regan mau menuruti ucapannya.

"Kalau begitu ayo kita turun. Seseorang itu menunggu di mobilnya," ucap Sam dengan membuka pintu mobil untuk Regan turun.

"Hei!?" Sam memanggil seseorang itu dengan hei, ya itukan karena ia tak tahu siapa namanya.

"Santuy Bro. Ini bos kamu?" Sam menganggukkan kepalanya dengan melihat wajah Regan yang datar menatap seseorang dihadapannya itu.

"Kenalin.. Anton Maxsel." ucap seseorang itu atas namanya. Regan menundukkan tatapannya menatap telapak tangan Anton.

"Aku Sam Ericsson. Dan dia bosku, Regan Claflin." sambung Sam yang lantas ia menyambut uluran tangan Anton yang telah Regan abaikan dengan diam.

"Oh.. Sam, namamu keren juga, dan bosmu galak ya...." bisik Anton dikalimat akhirnya pada telinga Sam.

"Sam?" panggil Regan yang lantas menyela Sam yang ingin membalas ucapan Anton.

"Iya Bos."

"Aku ingin beristirahat." ucapnya yang langsung membuat Sam mengerti dan lalu meminta Anton untuk mengantarkan mereka pulang ke Mansion Regan. Diperjalanan Sam pun menghubungi tukang derek mobil untuk menjemput mobil Regan dan membuangnya langsung ketempat pembuangan mobil yang rusak. Sedangkan tukang teknik mesin langganan mereka sudah ia selesai, Regan meminta agar Sam mencoretnya dari daftar langganan Claflin. Sebenarnya Sam kasian pada tukang tersebut yang sudah bekerja pada Regan hampir 3 tahun lamanya. Tetapi apa daya pun Sam tidak bisa membantah keinginan dari tuannya kalau ia masih mau bekerja pada Regan.

"Semua sudah beres, Bos." Regan berdehem sambil menatap keluar jendela mobil. Anton yang sedari tadi melihat interaksi Sam maupun Regan hanya mampu mengernyit bingung.

"Boleh aku bertanya?" Sam menoleh pada Anton yang mengangkat ibu jari tangannya ke atas.

"Apa yang ingin kau tanyakan?" imbuh Sam.

"Apa di rumahmu membutuhkan chef masak?"

"Chef? Bos...?" Sam menatap Regan yang masih melihat keluar jendela, namun perlahan Regan menganggukkan kepalanya tanpa menatap Sam dan Anton.

"Kau bisa bekerja dirumah bosku. Sebagai chef tentu saja." ucap Sam. Anton lantas tiba-tiba mengernyitkan dahinya mendengar tuturan Sam, lalu Anton pun seketika tertawa nyaring dengan mengendalikan pelan jalan mobilnya.

"Och! Bro, kau membuat perutku sakit. Apa yang kau bicarakan, bagaimana aku bisa bekerja sebagai chef, memasak saja aku tak tahu. Hehe." Regan dan Sam mengerut tak mengerti. Lalu Anton menarik nafasnya pelan walau masih ada kekehan kecil dari mulutnya.

"Bukan aku yang membutuhkan pekerjaan itu tapi, temanku. Dia suka sekali memasak, tetapi ia tak cukup memiliki keterampilan yang lain selain itu jadi sulit baginya untuk mendapatkan pekerjaan selain menjadi tukang masak, yaah bahasa halusnya pembantu. Sebenernya temanku itu masih baru di kota ini, ia baru saja pindah kemarin bersama temannya yang juga menjadi temanku." jelas Anton panjang lebar.

"Lalu, kau ingin temanmu itu bekerja sebagai chef di rumah bosku?" tanya Sam.

Anton mengangguk, "Yap! Tepat sekali, tapi kalau bosmu itu mau. Kalau tidak mau tidak apa-apa juga. Sayang sih, apalagi temanku itu sangat cantik dan juga manis. Oh celakalah pria yang sudah meninggalkan dia."

"Aku menerima temanmu, sebagai chef dirumahku." Sam ternganga begitupun dengan Anton yang sungguh tak menyangka bisa mendengar kalimat sepanjang itu yang keluar dari bibir Regan. Sam menatap tak percaya pada bosnya, benarkah ini Regan. Regan Claflin yang ia kenal.

"Malam ini ia sudah harus bekerja. Dan tinggal dirumahku.."















《Don't COPY PASTE》
+-×÷<>

📚Salam Pertemanan dari Author📚

FOREVER MY WIFE (END)Where stories live. Discover now