✓Dua Keluarga✓

11.9K 800 3
                                    

Anissa kembali duduk dipangkuan sang nenek, Ardina. Sedangkan Zara duduk ditengah diapit abang dan bundanya.

"Zara putriku, keluarga Hadi Darmawan sudah mengatakan pada ayah. Bahwa putra mereka Adam Ghifary Darmawan ingin meminangmu," Suara Ahmad Haydar membuat jantung Zara melompat seakan selesai berlari maraton.

Al-Fath menyenggol lengan Zara. "Apaan sih bang," bisik Zara pada kakaknya. Al-Fath memberikan kode dengan dagunya untuk melihat ke arah Adam yang duduk berhadapan dengan dirinya.

Adam tersenyum melihat Zara yang mendongak sedikit lalu kembali lagi tertunduk, pipi Zara blushing hanya dengan melihat Adam yang tersenyum kepadanya.

Zara belum menjawab, kesediaanya untuk menerima pinangan dari Adam. Ia masih tercekat pada pemikirannya sendiri. Hingga uluran tangan Anissa saat menyentuh tangannya membuat dirinya tersadar.

Zara melihat manik mata Anissa,"Tante mau kan jadi bundanya Anissa?" Tanyanya sembari tangan mungil mengenggam jemari Zara.

Semua orang berkaca-kaca mendengar pernyataan Anissa.

Zara melirik ke arah Adam, Adam hanya tersenyum ketika matanya bertemu dengan binar mata Zara. Lalu Zara mengalihkan pandangan kembali kepada Anissa yang masih berdiri didepannya.

Zara memeluk Anissa,"Ya sayang tante mau menjadi bunda untuk kamu."

Semua orang yang ada didalam ruangan itu menangis terharu, mendengar jawaban dari Zara.

Sedangkan Al-Fath sibuk menggoda adiknya yang kini masih berpelukan dengan Anissa dengan menyenggol-nyenggolkan sikunya ke lengan Zara. Dibalas dengan pelototan dari mata Zara.

***

Semua orang asyik dengan kegiatan masing-masing, Adam yang asyik berbicara dengan Ayah dan Calon mertuanya tentang bisnis. Al-Fath yang sibuk bermain dengan Anissa. Ardina dan Nuril sibuk di dapur menyiapkan makan malam dibantu dengan pekerja di rumah itu.

Sedangkan Zara sendirian sibuk menyelami pikirannya sendiri, sembari menyilangkan kakinya di dalam gazebo dekat dengan kolam renang.

Zara masih sibuk dengan pemikirannya sendiri, ia tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi dengan dirinya. Sekarang ia merasakan hatinya bahagia seakan-akan jutaan kupu-kupu terbang menggelitik sanubari . Cinta diam-diamnya selama ini untuk Adam akhirnya berlabuh.

"Zara!" Panggil Ardina pelan membuat Zara menolehkan wajah ke kanan, ia sedikit gugup saat mendengar suara Ardina. Sejak kapan calon mertuanya itu duduk disampingnya.

"Iya bu."

Ardina mengambil tangan kanan Zara lalu menggenggamnya dengan sayang, membuat siempunya sedikit tersentak kaget akan perlakuan Ardina. "Terima kasih Zara, kamu mau menerima Adam," Ardina mengusap air matanya."Ibu tau ini tidak mudah mengingat ada Anissa yang hadir diantara kalian, tapi ibu yakin kamu pasti bisa menjadi Istri yang baik bagi Adam, serta Bunda  yang baik untuk Anissa." Ardina tersenyum hangat diakhir bicaranya.

"Doakan Zara ya bu, supaya Zara bisa menjadi bunda yang baik untuk Anissa dan Istri yang soleha untuk Adam." Zara tersenyum,"Anissa sudah aku anggap seperti putriku sendiri bu, aku sayang pada Anissa. Dia anak yang baik, cantik, dan menggemaskan."

Ardina memeluk sayang pada Zara, dia bahagia akhirnya doanya selama ini terjawab untuk memiliki menantu seperti Zara.

Tiba-tiba tangan mungil juga ikut memeluk Ardina dan Zara, Anissa dengan senyum polosnya ia ikut dalam pelukan itu. Zara dan Ardina hanya terkekeh melihat kepolosan Anissa.

***

Untuk Part kali ini maaf sedikit, karena ada hal yang lebih penting yang harus author kerjakan.

Author janji nanti bakalan double up, tapi entah kapan. Nanti kalau ada waktu luang Author pasti tepatin
see you

Jangan lupa vote dan komen
See you
dalshabe**

Bunda Untuk Anissa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang