MANUSIA BIASA

12 2 0
                                    

"I wanna be a role model, but i'm only human"

Potongan lirik lagu Demi Lovato berjudul Sober yang sedikit menjelaskan keadaan yang Ia hadapi. Sebegitu dalam perasaan apapun itu yang Ia alami hingga ada beberapa hal yang Ia lakukan untuk mengatasinya. Demi adalah penyanyi berprestasi, memiliki vokal yang bagi saya kuat. Tetapi di sisi lain, Ia mempunyai pengalaman tidak mengenakkan di masa lalunya.

Lagu Sober bagi saya menjelaskan bahwa Demi juga ingin menjadi panutan untuk para penggemarnya (paling tidak). Memberi contoh yang bijak untuk semua orang. Tetapi ternyata Ia masih terus kembali ke 'permasalahan' nya. Yang Ia simpulkan itu membuat penggemar dan orang-orang yang Ia sayangi sedih dan mungkin kecewa serta tidak layak dijadikan contoh. Walau begitu, Demi aktif menjalani perawatan untuk permasalahannya.

Ini renungan untuk saya bahwa orang terkenal, mentor, guru, keluarga, saudara, sahabat, teman bahkan musuh sekalipun mempunyai hal-hal yang menjelaskan bahwa mereka juga hanya manusia biasa. Manusia biasa yang bisa berbuat salah, buruk. Punya kekurangan dan keburukan yang berusaha dijauhkan dari mata publik, bukan karena ingin berbohong tetapi hanya ingin lepas dari jeratan trauma masa lalu, apapun itu.

Kita tidak tahu seberapa keras mereka berusaha, meminta bantuan namun terkadang tidak didengar dan dipahami juga malu. Maka sekuat tenaga itu semua ditutupi dengan cara yang kurang tepat dan akhirnya menjadi satu masalah baru, ketergantungan.

Ketika itu terbuka akankah kita tetap berada di sisi mereka?akankah membantu mereka untuk bertahan dengan paling tidak memberi doa atau tepukan hangat di bahu bahwa "kamu akan baik-baik saja, saya di sini untukmu". Akankah kita berbesar hati mengesampingkan keburukan/kesalahannya dan hanya mengingat kebaikannya saja?

Ketika mereka melakukan kesalahan akankah kita tetap memandang mereka sebagai manusia biasa?Hukum tetap berjalan jika dilanggar, tetapi apakah semua kebaikan dan prestasinya layak kita hilangkan?

Pertanyaan-pertanyaan itu, saya pun sulit menjawabnya. Terkadang semua kebaikan tertutup oleh ke egoisan kita yang hanya melihat buruknya saja, kalah dengan ego kita untuk terus mencaci tanpa sadar bahwa kita pun memiliki keburukan yang hingga saat ini Allah masih berbaik hati menutupi itu semua.

Bahwa setiap orang yang kita kenal atau bertemu di jalan memiliki masa lalunya sendiri, manis dan pahit. Yang sekuat tenaga dan entah cara apa yang telah ditempuh sebagai usaha mereka untuk menerima masa lalunya dan bangkit. Yang menjadikan mereka pribadi yang kita tahu saat ini.

Kadang saya lupa dan menuntut banyak, mengharap mereka sempurna. Lupa bahwa mereka juga hanya manusia biasa. Bahwa mereka seperti itu juga tidak lepas dari peran orang-orang dan kejadian di masa lalunya. Seperti halnya saya, kita.

Atasi apapun itu yang terjadi di masa lalu yang membuat mu gelisah, gangguan panik, emosi (sedih, marah) berlebihan dan berkepanjangan dll. Bekali diri dengan informasi yang bisa menggeser semua pemahaman keliru yang terlanjur menjadi pedoman hidup selama ini.

Sadar penuh bahwa ini adalah tanggung jawab kita. Orang lain hanya pemicu untuk kita lebih baik atau buruk. Pilihan tetap berada di tangan kita. Batasi diri dari membaca informasi yang akan semakin memunculkan gangguan panik tidak berkesudahan dan emosi negatif lainnya.

💐🙏🥰😘

BUKAN CERITAWhere stories live. Discover now