THE LAST NIGHT

1.1K 63 3
                                    

Jam 23:18 malam, udara dingin menyapu jakarta.lampu jalan berkelap kelip seakan tau akan berita yang akan datang.daun pinggir jalan yang berjatuhan menampakkan kesan kesedihan. Rintik rintik air mulai terasa dikening naina.

Naina turun dari mobil arka, tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Nai stop!! Diluar hujan" Ucap arka saat naina akan membuka pintu mobil.

"Lepas bang!!! " Naina terus meronta ronta, tangan arka pun tak dapat menahan naina lagi.

Segera saja naina keluar dari mobil, ia berlari meski hujan semakin deras. Dilihatnya gedung UGD segera saja naina berlari menuju kesana.

Naina memasuki rumah sakit dalam keadaan basah kuyup, sepatunya yang kotor mengenai lumpur saat ia berlari pun menjadi pusat perhatian.

"Sus tolong dimana suami saya" Tanya naina saat sampai di resepsionis. Suster yang bertugas itu pun memandang naina dari atas kebawah.

"Suster!!!! " Ucap naina sambil menggebrak meja.

Naina semakim menjadi pusat perhatian. Banyak bisik bisikan yang tak didengar naina.

Suster itu pun memincingkan matanya memandang naina geram.

"SATPAM TOLONG BAWA WANITA INI KELUAR" ucap suster itu sakras.

Naina pun melongo, wanita gila dia bilang. Aku mencari suamiku yang sekarang aku tak tahu bagaimana keadaannya.batin naina

"Buk mari ikut kami keluar" Ucap satpam berbaju hitam.

Naina pun memandang sekitarnya, benar. Dia menjadi bahan bisikan. Naina pun memandang satpam itu sayu.

"Bapak punya istri? " Tanya naina parau.satpam itu pun sedikit heran.

"Iya nona" Jawab singkat satpam

"Apa yang bapak lakukan seandainya istri bapak kecelakaan dan bapak tidak tau sekarang dia ada dimana?"
Ucap naina pelan membuat satpam itu melepaskan tangan naina.

"Bahkan bapak gak tau gimana keadaanya sekarang" Ucap naina sekali lagi membuat satpam itu merasa iba dan memandang naina.

"Siapa yang naroh bawang disini" Ucap seorang gadis sambil mengusap air matanya.ia ikut mendengarkan serta menyaksikan kejadian itu.

.
.
.

"Sialan naina kemana sih" Gerutu arka setelah mengitari rumah sakit lebih dari 3 kali.

Sebenarnya dari awal saat naina keluar dari mobil, arka sudah mengikuti naina akan tetapi ia tak sengaja melihat karin memasuki mobil. Arka menghentikan langkahnya dan berusaha berfikir keras.

" Kenapa karin ke rumah sakit ini " Batin arka. Tanpa sadar arka telah kehilangan jejak naina.

Tanpa memperdulikan mobil karin yang sudah pergi, arka kembali berlari mengejar naina.

.
.
.

Kecelakan terjadi pada pukul 9 pagi, truk yang dikendarai oleh seorang pria berinisial HS telah menabrak lebih dari 20 mobil dilampu merah. Setelah polisi melakukan pemeriksaan TKP diduga terjadi rem blong.para korban kini dibawa langsung menuju rumah sakit terdekat.

naina memandang kosong kearah layar televisi.berita ini mengingatkannya pada rakry yang sampai sekarang belum juga ketemu.

Brakk

Naina membanting remot televisi,dadanya sesak, air matanya kembali menetes.

Rindu, naina sangat merindukan rakry. Suami yang selalu menemaninya menyayanginya kini hanya tinggal sebuah kenangan. Rumah yang ramai dengan tawa rakry kini sepi hening hanya bunyi jarum saja yang terdengar.

Naina terjatuh terduduk lemas, sudah 3 hari ini rakry belum ditemukan.bagaimana keadaanya sekarang,apa rakry sudah makan, apa rakry baik baik saja? Pertanyaan itu lah yang terus menghantui pikirannya.

Huekk huekk

Tiba tiba naina merasakan mual hebat diperutnya. Segera saja naina lari menuju kekamar mandi..

Huekk huekk huekk

Naina terus memutahkan cairan putih. Peluh keringatnya menetes melalui pelipis dahinya. Mual tak kunjung redah membuat naina menangis lagi.

"Hiks hiks rakry kamu dimana... Aku sakit rakry... " Ucap naina lirih sambil meneteskan air matanya.

Naina memandang dirinya dalam pantulan kaca. Terlihat jelas mata merah juga membengkak, hidung merah, rambut yang acak acakkan. Naina kacau.

Tok tok tok

Naina mendengar suara ketukan pintu segera saja naina membasuh wajah nya lalu menata rambut nya. Setelah merasa sudah lebih baik naina segera keluar dari kamar mandi menuju pintu depan.

"Selamat siang nona" Ucap pria yang naina tebak adalah seorang polisi.

"Siang, ada perlu apa ya? " Tanya naina dengan suara serak karena tenggorokannya masih terasa perih akibat memutahkan cairan tadi.

"Jadi begini ini soal kecelakan truk yang terjadi tiga hari yang lalu. "

Naina yang mendengar itu sempat terkejut.

"Lebih baik kita bicara didalam" Ucap naina. Polisi itu pun mengangguk setuju dan mengikuti naina dari belakang.

Setelah sampai di ruang tamu, naina mengekuarkan nafas berat. Terlalu sakit baginya untuk membahas kecelakaan itu lagi.

"Jadi apa yang mau anda sampai kan" tanya naina sambil menatap polisi yang kini duduk didepan nya.

"Begini nona,kami menemukan mobil tuan rakry yang sudah hancur parah" Naina yang mendengar itu pun merasakan sesak didada.

"Penyidik tim kami mengatakan mustahil jika tuan rakry masih hidup kecuali jika tuan rakry itu sudah keluar dari mobil sebelum truk menghantam mobil nya" Ucap polisi itu dengan dahi menyeringit.

"Lalu? " Ucap singkat naina dengan pelan.

"Tuan rakry belum ditemukan sampai sekarang,bisa jadi bahwa tuan rakry dalam keadaan selamat" Ucap polisi itu.

Naina yang mendengar pun terkejut,air matanya tanpa sadar menetes kembali.

"Akan tetapi kami belum bisa menemukan dimana keberadaan korban sekarang ini.insyaallah kami pasti akan menemukan tuan rakry  secepatnya" Ucap polisi itu sambil tersenyum tipis.

Naina yang mendengar itu pun sedikit ada kelegaan didalam hatinya.setidaknya ada secerca harapan dihati naina. Meski ia sendiri pun tak yakin dengan keadaan.

_____________________

Malam minggu pun tiba 😍😍😍
Wkwkw maaf ya telat updet.

Aku lagi nyiapin new story aku.

Buat yang udah baca sok atuh angkat tangannya 👆👆

JOHAN & DINAR.

#salamsapamanjah

SEÑORITA (Tamat)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt