25

14.3K 1K 181
                                    

⚘Chapter.25
__________



Ketukan cepat dan keras di pintunya membuat Hoseok memutar bola matanya. Ia baru saja akan bersiap merebahkan diri di tempat tidur dan bersantai setelah seharian mengurus cafe yang kebetulan sangat ramai pelanggan hari ini. Namun siapapun diluar pintunya benar-benar menyebalkan karena datang di saat yang tidak tepat dan mengganggu istirahat malamnya.

Rumah keluarganya berada di belakang cafe dan Hoseok menempati lantai dua dengan tangga penghubung yang langsung menuju kamarnya dari sisi gedung. Itu berguna karena ia sering pergi bersama teman-temannya dan pulang terlambat, atau jika mereka ingin berkunjung padanya tanpa harus mengganggu orang tuanya karena baik ia maupun teman-temannya cenderung sangat berisik ketika berkumpul.

Jadi Hoseok berpikir itu pasti salah satu temannya yang datang karena siapapun itu mengetuk langsung ke pintunya, bukan rumah keluarganya di lantai bawah.

Namun siapa? Tidak tahukah mereka bahwa ia sangat lelah dan ingin segera beristirahat?

Hoseok mendengus. Siapapun itu, ia akan mengusirnya. Mereka bisa datang lain hari namun tidak malam ini.

Ia membuka pintu, telah siap mengusir orang yang ia pikir adalah temannya.

"Aku sangat lelah hari ini, bisakah kalian datang lain kali saja?"

"Hoseok."

Suara itu bukanlah yang ia harapkan sama sekali. Pintunya terbuka lebar dan menunjukkan seorang pria berdiri di depannya.

"Kim Taehyung." Hoseok terkejut melihat ternyata pria itu yang datang, bukan teman yang ia pikirkan awalnya.

Apa yang membuatnya lebih dari terkejut adalah penampilan Taehyung. Hanya mengenakan pakaian kantornya namun tanpa mantel apapun yang bisa menghalanginya dari dinginnya malam dan dia… menangis?

Hoseok harus mengerjapkan matanya beberapa kali untuk melihatnya lebih pasti bahwa Kim Taehyung, berdiri di depan pintunya dengan wajah babak belur yang basah oleh air mata.

Ia belum pulih dari rasa terkejutnya itu saat tiba-tiba Taehyung membuka suara,

"A-aku melakukannya… aku─ aku mengatakan ingin berpisah… kami sudah berakhir…" Gemetar terdengar dalam suaranya yang berusaha menahan diri untuk tidak menangis lebih dari itu, namun air mata tidak bisa berhenti berjatuhan.

Hoseok berdiri membeku di ambang pintu. Tidak tahu harus berkata apa atau bagaimana bereaksi mendengar kabar itu.

"Aku berpisah dengan Yoongi. Aku akhirnya melakukan apa yang terbaik untuk kami berdua..." sambung Taehyung.

Taehyung sudah mengusahakan berbagai cara untuk mempertahankan rumah tangganya dengan Yoongi. Ia telah berkali-kali mencoba berbicara, mengatasi masalah mereka, dan membuat Yoongi berjanji untuk berubah. Bahwa mereka bisa menjadi orang yang lebih baik lagi bersama-sama. Namun nyatanya Yoongi masih sama, tidak ada yang berubah darinya dan Taehyung lelah. Ia sudah cukup dengan semua sikap Yoongi. Ia memutuskan berhenti mencoba karena tahu tidak ada lagi yang bisa diperbaiki dalam hubungan mereka.

Kepercayaannya akan pernikahan yang lebih baik telah rusak, begitupun rasa cintanya yang perlahan menghilang untuk Yoongi.

"Lalu? Kenapa kau disini?" tanya Hoseok setelah keterkejutannya mereda.

Our Destiny ∥ KM ✓ [Revisi]Kde žijí příběhy. Začni objevovat