File. 8

1.5K 220 25
                                    

"Ji Jin Ge, dia kakak iparmu. Kau yakin kau sudah membaik? Harusnya kau rutin periksa ke Dokter atau ke psikiater? Mungkin?"

Psi-- apa?
Mau ke Dokter ratusan kali juga aku tetap tidak akan ingat siapa Jin Ge ini, bahkan aku tidak tahu kalian.

Tapi tidak mungkin aku bilang pada kalian jika yang ada di hadapan kalian ini bukanlah Yi Ning, tapi Wei Wuxian yang memimpin mayat hidup ratusan bahkan ribuan tahun lalu? Kalian bisa membawa tubuh ini ke Rumah Sakit Jiwa.


Jin Shan, "Kenapa diam? Kau dan Kak Jin cukup dekat untuk ukuran kakak dan adik ipar. Sebelum masalah terjadi, kalian bahkan sering pergi bersama."

Wuxian, "Oh? Mungkin karena kami pernah dekat jadinya aku ingin tahu siapa pria ini? Memangnya sedekat apa? Lebih dekat dari aku dan kau?"

Jin Shan, "Bicara apa kau? Kita tidak sedekat itu. Jangan tanya padaku lagi, menyebalkan. Kalau kau tidak ingat, ya tidak ingat. Kenapa juga harus cari tahu? Kau sudah hidup dengan baik, jadi cukup begitu saja."



Manisnya. Jika saat ini aku adalah Wei Wuxian dan di hadapanku ini adalah Jiang Cheng, aku pasti sudah mengolok-oloknya sampai besok pagi.
Ha ha.

Dia mengkhawatirkan Yi Ning? Atau dia malu? Wajahnya sudah sama dengan tomat yang ada di dalam panci.
Baiklah, baiklah. Kembali ke informasi yang aku dapat hari ini, jadi Yi Ning ini dekat dengan kakak iparnya sendiri.
Tapi tadi Jin Shan bilang sebelum masalah terjadi, jika aku nekat tanya pada Jin Shan, aku yakin dia tidak mau jawab.

Kalau aku tanya pada Kexin tentang suaminya, rasanya tidak pantas.
Bagaimana kalau tanya pada Nyonya Li? Bukan pilihan bagus juga. Aku tidak tega lihat wajah sedihnya lagi.
Bisa-bisa aku dikutuk untuk ke sekian kali.

Jadi siapa yang bisa membantuku? TIDAK.
Jangan ambil risiko besar, aku tidak akan temui Lanzhan lagi. Tapi sepertinya dia itu orang penting dan punya banyak relasi, dia juga saling kenal dengan Jin Shan, tidak menutup kemungkinan kalau dia juga kenal dengan Jin Ge ini. Tapi---


Jin Shan, "Hei! Kau baik-baik saja? Wajahmu berubah-ubah sejak tadi, kalau kau lelah, aku bisa mengantarmu pulang sekarang."

Wuxian, "Iya, sepertinya aku harus pulang sekarang. Tapi tidak perlu repot, aku bisa pulang sendiri. Aku akan panggil taksi. Jangan khawatir, aku ini pintar dan bisa diandalkan, titip salam untuk Kak Kexin!"

Jin Shan, "Hei!"



Aku melambaikan tangan ke arah Jin Shan dan lari sesegera mungkin.
Aku tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan seperti ini, selama berada di luar, aku akan cari tahu sebanyak mungkin.

Aku sudah cukup beruntung tidak perlu bertemu pria tua bangka sialan itu, rapat katanya? Aduh, siapa yang mau percaya? Bahkan anak kecil umur lima tahun pun tidak akan percaya pada mulut busuknya.

Sekarang aku harus berpikir, bagaimana aku bisa mencari informasi tentang Jin Ge. Sungguh harus tanya Lanzhan?
Aku tidak punya kenalan lain selain dia di sini, apa nekat saja? Kenapa aku jadi penakut begini? Astaga.

Aku ini Wei Wuxian, mayat saja aku kendalikan, apa lagi, tidak. Sudah gila aku jika menyamakan Tuan kedua Lan dengan mayat hidup. Tapi jika--

Eh?

Greb.

"Tuan."

Eh!?

Si, siapa gadis ini!? Dia datang dari mana? Tubuhnya kecil sekali, seperti tidak makan setahun. Rambutnya hitam panjang dan kulitnya putih.
Dia cukup cantik, tapi kenapa juga dia panggil aku Tuan!?
Seingatku Yi Ning tidak memiliki saudari perempuan selain Kexin.

"Tuan? Benar-benar tuan."


Kenapa hatiku perih?
Siapa yang merasa perih saat ini? Apakah aku, atau Yi Ning?
Melihat gadis ini menangis dengan wajah sulitnya membuatku sakit sekali.
Seperti berjumpa lagi dengan sesuatu yang sudah lama ditinggalkan.


Wuxian, "Nona? Apa kita saling mengenal?"


Sebenarnya aku tidak ingin menanyakan ini, tapi mau bagaimana lagi? Aku tidak ingat, dan aku ingin tahu siapa gadis ini. Perasaan ini mengganggu. Sama seperti saat aku bertemu Kexin, meski tidak sesakit saat itu.

Gadis ini kenapa diam? Kenapa menatapku begitu? Apa pertanyaanku benar-benar jahat? Aku tahu, tapi, apa ini? Kenapa dia membiarkanku menyentuh wajahnya?
Hei.
Bagaimanapun juga aku ini pria.


Wuxian, "Nona? Hei, apa yang--- "


Aku tidak melanjutkan kata-kataku.
Aku kenal.
Tidak mungkin, 'kan?
Bagaimana mungkin gadis ini Chenqing!?


Wuxian, "Chenqing?"

Lidah bodoh ini selalu tidak bisa dikendalikan, mana mungkin gadis ini seruling yang aku pakai ratusan tahun lalu!

Chenqing, "Tuan. Chenqing, benar. Rindu sekali."

Wuxian, "Ma---"

"Weiying."

Apa lagi ini?
Belum cukup aku dikagetkan dengan datangnya gadis ini, sekarang Lanzhan sudah berdiri di hadapanku?
.....

Tunggu dulu. Jangan-jangan Lanzhan yang membawa gadis ini? Tapi bagaimana mungkin?

Wangji, "Aku menemukannya, dan aku membawanya untuk menemuimu. Aku bisa jelaskan."

Jelaskan?
Menemukan?
Jadi, gadis ini benar-benar wujud dari Chenqing? Yang benar saja.
Jadi yang aku mainkan selama ini itu seorang gadis!?
Wei Wuxian.
Kenapa malah memikirkan hal tidak penting? Sekarang yang harus kau pikirkan adalah kenyataan bahwa kau tidak bisa lagi mengelak dari Lanzhan.
Dia sudah sampai mencari Chenqing hanya untuk membuktikan aku ini benar-benar Wei Wuxian.

Sudahlah.
Aku bisa apa?
Tuan Kedua Lan kalau sudah serius mencari orang, tidak akan bisa lepas lagi. Setidaknya aku bisa jelaskan padanya tentang Yi Ning, mungkin dia akan membantu sebelum mengirimku ke akhirat, lagi.


Wuxian, "Baiklah, baiklah. Bisakah kita cari tempat yang aman untuk membicarakan hal ini?"

Wangji, "Hm. Ke rumahku."

Aku tidak salah lihat?
Apa aku berhalusinasi?
Aku bisa melihat Lanzhan tersenyum!
Apa dia sesenang itu aku akhirnya mengaku?
Iya, dia senang karena akhirnya dia bisa mengirimku kembali pada kematian.

Halfetti [ Discontinue ]Where stories live. Discover now