Candra Kirana, seorang anak 10 berusia tahun yang di tinggal mati oleh ibunya. dan di buang istri sah papanya di luar kota. Rana di besarkan oleh ketua Mafia paling di segani di Asia. Rana tumbuh menjadi remaja yang cantik jelita namun berkepribadia...
Christopher Roland nggak berasa anakku sudah Besar 💕💕 Big Love Princess❤️@Kirana_R
AmoraSandra wah cantik sekalleee
Hanna_Roland iya dong cucuku harus cantik @AmoraSandra Big Love Princess @Kirana_R
BiancaSanders Anak bunda cantik. Love u Princess 😘😘 @Kirana_R
ClauseSimanjuntak aaaaa Sweetie kuu 😘@Kirana_R
Kirana_R aaahh Olive you too Ayah @christopherRoland Oma @Hanna_Roland bunda @BiancaSanders Tante @AmoraSandra Abang @clauseSimanjuntak
Kirana tersenyum lebar melihat komentar dari orang-orang terkasihnya. Hal itu tak luput dari pandangan Rey.
"Kenapa senyum-senyum?" Tanya Rey. Rana menoleh lalu mengangkat kedua. Bahunya.
" Ayo turun udah nyampe" Ajak Rey. Rana mendongak lalu tersenyum saat tau Rey membawanya ke Dufan.
" Wah udah lama banget nggak kesini. Ayo kita masuk!" Ajak Rana. Namun langkahnya terhenti saat Rey mencekal tangannya.
" Lo nggak mau ganti dulu? Nggak bakal di bolehin masuk kalau masih pakai seragam gini" Ujar Rey. Benar juga. Rana baru ingat kalau masih memakai seragam. Ia pun hanya bisa nyengir tak berdosa.
" Terus gimana dong? Kan nggak bawa ganti"
" Tenang di mobil ada baju punya sepupu gue. Masih baru kok. Ganti gih. Biar gue ganti abis Lo aja" Ujar Rey. Bohong! Dia nggak punya sepupu cewek. Baju itu emang ia beli buat Kirana.
Rana pun memilih memasuki mobil lalu meraih paper bag di bangku belakang.
Ia melihat ada blouse berwarna putih. Dan celana jeans. Ia pun seger memakainya.
Setelah itu ia turun dari mobil. Namun membuat para kaum. Lelaki terpesona. Terutama Rey. Ia tak berkedip menatap Kirana.
Rey pun mendekat, lalu berganti ia yang memasuki mobil.
Sekarang gantian Rana yang tercekat menatap penampilan Rey.
Ia pun baru sadar jika sepatu mereka hampir sama.
"Ayo" Ajak Rey. Ia menggandeng tangan rana. Mengajak masuk ke wahana bermain.
Mereka pun asik menaiki wahana yang memacu adrenalin mereka. Membuat hubungan keduanya kian dekat.
🍁🍁🍁
Setelah capek karena tak hentinya tertawa dan menaiki wahana pilihan mereka.
" Capek? Mau es krim?" Tawar Rey. Rana pun mengangguk antusias. Sekalian makan siang Rey mengajak Rana kesebuah kafe dekat Dufan.
" Lo mau pesan apa?" Tanya Rey.
" Nasi goreng seafood. Sama Choco Strawberry ice cream"
" Oke. Mbak!nasi goreng seafood 1, nasi goreng biasa satu. Orange jus satu. Sama Choco strawberry ice cream satu" Pesan Rey. Pelayan itu pun segera pergi.
" Em, Ra ntar malem bisa temenin gue ke undangan makan malam?" Pinta Rey.
" Siapa yang ngundang?" Tanya Rana. Sambil mengucapkan terimakasih pada pelayan.
" Cuma makan malam keluarga. Mau ya?"
" Boleh deh" Jawab Rana. Mereka pun makan dengan lahap.
" Ki, gue,... Gue mau nagih jawaban Lo. Gue beneran suka sama Lo. Eh bukan, kayanya gue udah jatuh cinta sama Lo. Mungkin janji u tuk setia pun nggak akan cukup. Tapi gue bakal berusaha buat bikin Lo bahagia dan percaya sama gue" Ujar Rey setelah mereka menghabiskan makanannya. Kirana masih bergeming di tempatnya. Ia tak tau harus menjawab apa. Tapi akhir-akhir ini ia selalu kepikiran tentang Reynand. Cowok itu sedikit mengusik hatinya. Perhatiannya juga membuatnya sedikit tersentuh. Mungkin tidak ada salahnya mencoba berhubungan dengan Rey.
" Gue juga nggak tau apa yang gue rasain ini. Tapi setelah gue pikir-pikir nggak ada salahnya buat menjalani dulu hubungan sama Lo. Gue nggek butuh janji. Tapi gue butuh bukti nyata Lo"
" Jadi? Lo Nerima gue? Beneran?" Tanya Rey tak percaya. Dengan anggukan Kirana, Rey berdiri lalu loncat-loncat bak anak kecil. Ia lalu menarik Kirana berdiri dan memeluknya.
" gue bakal buktiin kalau gue seriun jalanin hubungan ini sama Lo Ki" Kirana hanya bisa mengangguk dalam pelukan Rey.
Di perjalanan pulang. Rey terus saja menggenggam tangan Rana. Dan sesekali menciumnya. Sedangkan tangan satunya untuk menyetir. Berulang kali Rana mengingatkan Rey untuk fokus menyetir. Bukan cuma menengok ke arahnya saja.
Macet, menguntungkan untuk Rey, karena ia bisa dengan puas menatap kekasihnya. Kekasih? Ya! Mengingat itu hatinya menghangat.
" Makasih. Makasih sudah mau jadi pacar ku" Ujar Rey dengan sentum mengembang.