Di sebuah rumah yang mewah terdapat sebuah keluarga yang harmonis, kelihatannya. Mereka makan malam dengan sesekali bercanda. Tapi tidak untuk satu orang. Dan kepala keluarga di rumah ini. Dia selalu diam saat kedua anak kembarnya sedang bercanda dengan mama mereka.
Mata tajam itu sesekali melihat anak kembarnya yang sedang bercanda satu sama lain.
Matanya menerawang. Andai Candra ada di sini mungkin anak itu akan secantik ibunya. Dalam hatinya yang terdalam ia menyesal telah menyia-nyiakan anak perempuannya. Anak perempuan dari orang yang sangat di cintanya. Jika ia sudah besar mungkin dia secantik bundanya sekarang.
Penyesalan itu sudah lama bersemayam di hatinya. Sejak kenyataan itu di ketahuinya. Ternyata Ciara Amany pujaan hatinya berbohong padanya. Demi dirinya yang ingin mempunyai anak dari Cia, CIA rela mengandung padahal saat itu kandungannya kemah. Hingga ia meninggal saat melahirkan putri pertamanya. Karena tidak bisa menerima keadaan ia membenci putrinya sendiri. Putri yang sangat di inginkannya. Jika bukan karena ia bertemu dengan dokter yang menangani Cia dan berkata sejujurnya, ia terkejut bukan main. Penyesalan itu mulai merasuki hatinya. Saat ia hendak mencari putrinya. Sudah terlambat. Anak itu hilang entah kemana. Pengasuhnya pun tidak tau karena di pecat oleh istrinya. Sejak awal pun ia sudah curiga jika putrinya di buang oleh istrinya. Tapi tidak ada bukti untuk itu. Ia juga tidak bisa langsung tuduh begitu. Sejak saat itu. Ia mulai berubah. Semakin bersikap dingin kepada istri dan anaknya.
" Maafkan papa nak. Kamu dimana?sudah makan belum?"
Batinnya. Matanya mulai memanas jika teringat anaknya yang hilang.
Dentingan sendok dan garpu membuat anak dan istrinya diam. Jonathan Kenny Blaire bangkit dari duduknya tanpa berkata apa pun dan melangkah pergi dari ruang makan.
Sedangkan anak kembarnya saling pandang.
" Megan, Genta, habiskan makan malam kalian. Mama mau ke papa dulu"
Sisca bangkit lalu menyusul suaminya ke ruang kerja.
" Ken, ada apa?"
Tanpa mengetuk pintu ia langsung masuk saja ke ruang kerja suaminya.
" Bukan urusan kamu. Pergi!"
Usir Ken. Sisca masih mematung di pintu. Tangannya mengerat pada gagang pintu. Sudah berulang kali suaminya ketus begini. Tapi hatinya masih terasa sakit. Semua karena wanita jalang itu!.
Dengan bantingan pintu Sisca menutup kembali pintu ruang kerja suaminya. Sudah lama suaminya tidak menegurnya ataupun berkata mesra seperti dulu. Bahkan mereka sudah tidak tidur satu ranjang sejak lama. Air mata Siska mengalir dengan deras. Ia tak habis pikir apa kurangnya dirinya hingga suaminya tergila-gila sama wanita itu? Selama ini yang ia lakukan hanya untuk anak-anaknya.
🍁🍁🍁
Rana tengah menikmati makan malamnya di sebuah kedai pinggir jalan.
" Permisi kak, ijin kan saya ngamen di sini kak"
Ujar salah seorang anak kecil. Rana hanya mengangguk.
Anak itu menyanyi kan lagu pasaran yang sering ia dengan di radio mobil.
Setelah selesai Rana memberikan selembar uang biru untuk anak itu. Anak itu terdiam cukup lama.
" Kenapa?"
Tanya Rana. Anak itu melihatnya lalu kembali melihat uangnya. Rana pun mengerti.
" Saya nggak punya kembaliannya kak"
"Ambil aja buat kamu"
Ujar Rana. Bocah lelaki itu tersenyum senang. Buru-buru ia memasukkan uang itu kedalam saku celananya.
Rana pun ikut tersenyum. Setelah bocah itu pergi Rana segera membayar makanan yang di pesannya.
Kaki Rana menyelusuri taman dekat komplek apartemen tempatnya tinggal. Rana memilih jalan kaki untuk ke taman ini. Sambil berjalan sesekali ia menendang kerikil yang menghadang jalannya.
YOU ARE READING
Bad Nerd
RomanceCandra Kirana, seorang anak 10 berusia tahun yang di tinggal mati oleh ibunya. dan di buang istri sah papanya di luar kota. Rana di besarkan oleh ketua Mafia paling di segani di Asia. Rana tumbuh menjadi remaja yang cantik jelita namun berkepribadia...
