Part 5 kirana
Rana menendang kerikil yang ada di jalan taman kota. Tadi setelah kelura dari apartemen, kakinya menuju kesini. Ia pun masih mengenakan kacamata dan topinya.
" Toloooong!! Tolong!!"
Langkah Rana terhenti. Ia menoleh ke kanan, dan kekiri guna mencari asal suara. Dari suaranya sih suara perempuan.
Rana mengaktifkan kacamatanya. Lalu memindai di sekelilingnya. Matanya terpaku pada segerombolan pemuda tak jauh darinya. Mereka 4 orang dan tengah menyeret perempuan. Mata Tanpa memicing. Mereka hanya preman biasa dari penampilannya. Mereka melecehkan perempuan itu. Rana segera berlari mendekat.
Terdengar tangisan dari perempuan itu.
" Hentikan!"
Teriak Rana. Ke empat pemuda itu menoleh. Lalu salah satu dari mereka menyeringai.
" Mangsa baru. Nih. Hai cantik. Mau bergabung?"
Tawarnya. Rana melepas topi dan kacamatanya. Mereka berempat terbelalak, karena kecantikan Rana.
" Boleh, tapi lepasin dia dulu. Soalnya. Aku nggak rela berbagi"
Ujarnya dengan senyum menawan. Mereka segera melepas perempuan itu. Lalu mendekati Rana. Perempuan itu masih shock dan bersembunyi di balik semak-semak.
" Kemarilah cantik, kami tidak suka memaksa"
Ujar si pelontos, bertubuh tambun itu.
" Sini dong kak. Pegang aku..."
Tantang Rana dengan nada menggoda. Saat si plontos itu mendekat,
Bugh!
Rana menendangnya hingga terjengkang.
" Kalau bisa!"
Lanjutnya lagi. Teman-teman nya tidak terima teman mereka di tendang oleh Rana. Mereka menyerang bersamaan. Mengeroyok Rana. Tapi jangan panggil Rana kalau tidak bisa bikin mereka jera.
Kini tinggal satu yang masih mampu melawan Rana. Pemuda itu cukup tangguh. Rana lengah ketika seseorang datang. Hingga pemuda itu berhasil menendang Rana. Rana terhuyung. Namun seseorang menangkap tubuhnya. Rana terkejut, ia lantas mendongak mendapati Rey yang tersenyum. Lalu mendudukkan tubuh Rana di rerumputan.
Rey melawan orang itu, mereka cukup gigih. Hingga Rey menderita luka lebam di wajahnya. Namun ia berhasil mengalahkan mereka. Rey meludah ketika merasakan asin dalam mulutnya. Kemudian ia mendekati Rana.
" Lo, nggak pa-pa kan?"
Tanya Rey. Rana menatapnya dalam diam. Kemudian menggeleng. Menandakan ia tak apa.
Rey membantu Rana berdiri, mereka berjalan bersisian lalu duduk di salah satu bangku.
Rana masih memegangi perutnya. Lukanya bersama Dom belum sembuh eh, malah di tambahin lagi. Sialan emang.
" Masih sakit? Kita ke dokter ya?"
Tawar Rey. Ia sangat khawatir. Sungguh. Rana hanya nyengir lalu menggeleng.
" Nggak perlu. Sebentar"
Rana membuka dalam tasnya lalu mengeluarkan kotak p3k yang selalu di bawanya. Ia lalu mengobati wajah Rey.
"Sshhh"
" Tahan. Kenapa Lo nolongin gue?"
Tanya Rana. Rey hanya tersenyum sambil menatap Rana intens.
" Ih, kenapa natap gitu?"
" Nggak pa-pa. Gue terlalu cinta sama mata Lo. Mungkin Lo lupa sama gue. Tapi gue nggak bakal lupa sama mata Lo"
Deg
Rana bergeming. Lalu bersemu. Anjir kenapa jadi gini sih. Rey tersenyum dengan manis.
" Kenapa malam-malam Lo di sini?"
Tanya Rey. Rana menunduk kan kepalanya dengan raut sedih.
" Gue kabur, gara-gara bikin ulah. Dom terluka gara-gara gue. Terus Si Naga itu marah-marah, padahal niat gue baik. Yah mungkin mereka berfikir gue masih kecil dan nggak bisa di percaya"
YOU ARE READING
Bad Nerd
RomanceCandra Kirana, seorang anak 10 berusia tahun yang di tinggal mati oleh ibunya. dan di buang istri sah papanya di luar kota. Rana di besarkan oleh ketua Mafia paling di segani di Asia. Rana tumbuh menjadi remaja yang cantik jelita namun berkepribadia...
