11. I Love You

72 16 12
                                    

"Dok... Dokter..." Silvia berteriak memanggil dokter karena terkejut melihat keadaan Ryan.

Dokter Adi langsung segera menuju ke ruangan Ryan.

Risa juga berada di belakang dokter. Panik karena melihat Silvia berteriak.

"Dokter, ini kenapa?. Dia kejang-kejang," ujar Silvia dengan panik.

Dokter segera memeriksa dan menyuntikkan obat penenang.

"Dokter bagaimana keadaan anak saya?" tanya Risa yang masih dengan nada panik.

"Jangan khawatir. Anak ibu baik-baik saja. Justru ini menjadi perkembangan, kalau anak Ibu akan segera siuman." Dokter Adi langsung keluar dari ruangan, karena masih banyak pasien yang harus ditangani.

"Makasih ya Silvia. Berkat kedatangan kamu anak Tante jadi ada perubahan."

"Iya Tante sama-sama. Ini juga karena kuasa Tuhan." Silvia tersenyum manis kepada Risa.

*

"Syukurlah kamu sudah siuman, sayang. Mama khawatir banget sama kamu," ujar Risa sambil mengelus-ngelus kepala Ryan.

"Iya, Ma. Ryan juga bosen tahu gak? Gak sadar-sadar lagi."

"Emang lo inget pas lo gak sadar?" timpal Silvia.

"Hehe enggak sih," jawab Ryan cengengesan.

"Dasar manusia aneh, lo!"

"Yaudah, Mama mau nyari makan dulu ya."

"Oke, Mamaque."

Risa berjalan ke luar ruangan.

"Vi lo kangen gak sama gue?" tanya Ryan dengan semangat.

"Gak," jawabnya simpel.

"Simpel banget sih. Padahal gue berharap lo itu kangen sama gue," khayalnya.

"Siapa suruh mengkhayal. Makanya jadi orang jangan terlalu berharap."

"Tahu gini mending gue gak sadar aja," gumam Ryan dengan nada pasrah.

"Yaudah, siapa suruh bangun." Silvia masih gengsi untuk menyatakan perasaannya. 

Tidak ada jawaban apa pun dari Ryan, Silvia pun mengeceknya.

"Ryan." Silvia menggoyang-goyangkan tubuh Ryan.

"Ryan..."

"Ryan lo kenapa? Kok gak bangun-bangun sih." Silvia mulai panik dengan keadaan Ryan yang tiba-tiba tidak sadarkan diri.

"Ryan, lo beneran gak sadar?" Silvia menepuk-nepuk pipi Ryan.

"Ya ampun Ryan, gue udah seneng lo sadar, kenapa lo malah jadi gak sadar lagi sih? Gue itu sayang sama lo, jangan pernah tinggalin gue." Silvia menangis dan memeluk Ryan.

"Serius lo sayang sama gue?" Ryan membuka suara dan tersenyum.

"Lo... Jih ngapain lo senyum-senyum kayak gitu?" Silvia jadi salting.

"Gue abis denger pengakuan cinta seorang gadis." Ryan menggoda Silvia yang tidak kunjung mengaku.

"Apaan sih lo? Gak jelas banget."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 18, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RySiWhere stories live. Discover now