4. Receh untuk Mama

71 45 15
                                    

Mama aja aku gombalin. Apalagi kamu, yang bakal jadi teman hidupku.
~Ryan Bramasta~

"Woi, bantuin gue. Gue darahnya dikit lagi nih," ujar Fajar.

"Iya-iya, gue ngabisin yang di bawah dulu nih," jawab Zayan.

"Woy kumpul-kumpul! Kita push aja," perintah Ryan.

"Siap."

Apa yang sedang mereka lakukan? (Kalau ada yang tahu, boleh lah komen di sini. Sebelum lanjut bacanya.)

Ya benar, mereka sedang memainkan sebuah game yang sedang viral. Apalagi kalau bukan game mobile legends.

'Victory' terdengar dari suara handphone mereka masing-masing. Itu artinya team mereka yang menang.

"Nah, gitu dong kalau main," Ujar Fajar.

"Cuy, latihan band kuy!" ajak Surya.

"Ayo! Udah lama kita gak ngeband nih," jawab Aldi dengan semangatnya.

Mereka berangkat ke tempat latihan yang sudah mereka sewa.

Mereka mengambil alat mereka masing-masing dan memainkannya dengan penuh semangat.

“Bro, gimana kalau kita nyoba upload video kita di youtube?” usul Ryan.

“Gue sih setuju-setuju aja Yan. Cuma kan gak semudah itu,” jawab Fajar.

“Lo bener Jar. Gue Cuma ngusulin aja. Siapa tahu kan jadi trending,” ujar Ryan.

“Gak ada salahnya kita coba,” timpal Surya.

“Setuju-setuju. Gue mah ngikut lo pada aja.” Aldi bicara dengan santainya.

“Serah lo,” teriak semuanya kepada Razi.

“Oke. Kita harus terus berlatih. Soal upload video kita bicarain lagi nanti,” jelas Ryan.

“Siap Pak Bos,” ujar semuanya.

Drrrrrtttt... Drrrrrtttt...

Handphone siapa tuh yang berdering?” tanya Ryan yang sedang bersantai.

Handphone siapa ya, coba cek handphone masing-masing!” usul Surya.

Handphone gue gak ada notif,” ujar Aldi.

“Gue juga sama,” ujar Fajar.

“Gue juga sama,” ujar Surya.

“Terus handphone siapa?” tanya Aldi kebingungan.

“Gue lupa, handphone gue yang berdering.” Ryan langsung bangkit dan melihat handphonenya.

“Ih anjir, bego dipiara,” gerutu Surya.

“Sableng ni anak.” Fajar langsung menoyor kepala Ryan.

“Lebih sinting dari gue jir.” Aldi sedikit bangga, karena ada yang lebih sinting darinya.

“Sukur kalo lo ngaku sinting, Di,” celetuk Surya.

“Bukan gitu maksudnya.” Aldi ingin menjelaskan, tapi waktu bicaranya sudah habis.

“Berisik jir, nyokap gue nelpon.” Ryan langsung mengangkat telepon dari Mamanya.

“Ada apa Ma?”

“Kamu di mana Ryan?”

“Aku lagi main Ma sama temen.”

Yah, gak bisa anterin Mama dong.”

RySiWhere stories live. Discover now