Ch. 11 : Kristal Jiwa Didapatkan!

1.3K 172 20
                                    

Aku merapalkan mantra Teknik Penghancur Naga tingkat Bumi. Demi apapun, hanya merapalkan mantra ini saja tubuhku telah terbebani begitu berat. Ya... Mau bagaimanapun juga aku berada dalam fisik seorang anak berumur 10 tahun.

Begitu selesai merapalkan mantra, aku menebaskan pedang menuju sisik yang terbuka itu. Serangan itu berhasil membuat sang naga berteriak kesakitan. Namun, serangan itu juga mengakibatkan naga itu mengamuk dan membuatku terlempar dan menabrak pohon dengan tragis.

"Akh..." aku terbatuk dan mengeluarkan percikan darah dari mulutku. Aku berusaha meregenerasi sel-sel yang rusak karena terbebani oleh mantra itu. Namun tanpa memberiku waktu, sang naga mulai mengincar ku yang tengah bersandar di satu pohon.

Dengan sigap aku menghindari serangan naga tersebut. Astaga, jika aku tidak menghindarinya tepat waktu, aku sudah bernasib sama dengan pohon yang hangus terbakar api beracun itu.

Setelah kupikir lagi, naga ini takkan membiarkan ku menyembuhkan diri sendiri. Apakah aku harus melancarkan serangan berikutnya? Tapi tubuhku... Ah! Persetan dengan itu! Ini saatnya keluar dari zona nyaman, Ryuu!

✨✨✨

Sementara Ryuu bertarung mati-matian dengan Poison Dragon, kesembilan rekan lainnya telah berhasil keluar dari gerbang. Semua orang menyambut mereka dengan sukacita. Mereka juga mendapatkan kristal jiwa yang cukup berkualitas.

Hampir semua peserta telah keluar dari gerbang. Tersisa kurang dari dua hari sebelum gerbang kembali ditutup. Ryuu adalah salah satu peserta yang belum keluar dari gerbang sejak mereka masuk ke dalam sana.

"Layar gerbang 7 rusak!" seru seseorang.

Seruan itu membuat Shin langsung memperhatikan layar gerbang 7 yang hanya menampilkan warna hitam yang sesekali berkedip.

"Jangan bilang Keito menantang Poison Dragon...?" gumam Shin

"Tenang saja, Shin. Poison Dragon hanyalah mainan anak-anak. Keito pasti bisa melaluinya," ucap Kairi sembari berjalan menuju suaminya itu.

"Bagi kita, Poison Dragon adalah naga terlemah dari yang terlemah. Tapi Keito hanya anak berumur 10 tahun, Kairi! Dasar keras kepala, sudah kubilang aku tidak meminta kristal jiwa yang eksklusif!"

"Justru jika kau bilang begitu, dia semakin terpancing untuk mencari kristal jiwa paling eksklusif yang bisa ia dapatkan. Ia ingin dirinya dapat melampaui ekspetasimu tentangnya."

"Dasar bodoh... Awas saja jika dia mati di dalam sana! Akan kubunuh dia dua kali!"

✨✨✨

Aku berlari menjauhi zona serangan berbahaya dari naga tersebut sembari mengira-ngira waktu yang tepat untuk menyerang sang naga.

Begitu menemukan posisi dan waktu yang tepat, aku langsung merapalkan mantra dan mengarahkannya langsung ke arah titik terlemah naga tersebut.

"Gelombang Cahaya, aktif!"

Sebuah gelombang bergelung keluar dari pedangku dan melesat menuju sang naga. Karena mengeluarkan mantra yang besar, tubuhku juga menerima reaksi dari aksi yang
kulakukan. Ya, tubuhku terdorong ke belakang begitu cepat dan kembali menabrak pohon.

Aku memperhatikan arah serangan gelombang yang kutebaskan. Mataku membesar dikala sadar bahwa gelombang itu tidak menyerang titik yang kuincar. Meleset. Serangan terakhir yang hampir menghancurkan tubuhku meleset. Ah... Apakah karena penglihatanku sudah mulai memburam, jadi aku tidak membidiknya dengan tepat?

Re : Overlord [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang